1Diponegoro University, Indonesia
2Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JNC27501, author = {Ariana Endrinikapoulos and Aryu Candra and Hartanti Wijayanti and Etika Noer}, title = {PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI TERHADAP FUNGSI KOGNITIF LANSIA}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {9}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {suplementasi zat besi; fungsi kognitif; lansia}, abstract = { Latar belakang : Penurunan fungsi sel otak pada lansia berdampak pada terjadinya penurunan daya berpikir dan kehidupan psikis, sosial, dan aktivitas fisik. Kebutuhan zat besi yang tercukupi memiliki dampak positif pada fungsi kognitif lansia . Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh suplementasi zat besi terhadap fungsi kognitif lansia . Metode : Metode penelitian ini adalah quasi experimental dengan rancangan pre-post control group design. Subjek penelitian adalah 26 lansia usia 60-77 tahun yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Suplemen zat besi berupa NaFe EDTA diberikan pada kelompok perlakuan sebanyak 1 tablet (15 mg) selama 10 minggu, sedangkan kelompok kontrol diberikan plasebo. Penilaian fungsi kognitif dilakukan menggunakan instrumen kuesioner Mini-Mental State Examination (MMSE) yang dilakukan pada sebelum dan sesudah intervensi. Asupan makan subjek selama intervensi diperoleh dengan metode 24 jam food recall 1x/minggu selama intervensi. Pengukuran kadar hemoglobin dilakukan menggunakan alat Hb-meter. Penilaian aktivitas fisik dilakukan menggunakan kuesioner Physical Activity Scale for Elderly (PASE). Penilaian kualitas tidur dilakukan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis statistik menggunakan uji Wilcoxon, independent sample t-test, dan Mann Whitney. Hasil: Fungsi kognitif 1 (4%) orang subjek sebelum intervensi tergolong tidak normal. Sebanyak 7 (27%) subjek memiliki kadar hemoglobin normal sebelum intervensi. Terdapat peningkatan skor MMSE pada kelompok perlakuan (p<0,05) dan kelompok kontrol (p<0,05) setelah dilakukan intervensi. Uji bivariat menunjukkan tidak terdapat perbedaan peningkatan skor MMSE yang bermakna (p=0,88) antara kelompok perlakuan dan kontrol, namun rerata skor MMSE kelompok perlakuan lebih tinggi. Simpulan : Suplementasi zat besi selama 10 minggu mampu meningkatkan skor MMSE namun tidak ada beda secara statistik antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. }, issn = {2622-884X}, pages = {134--146} doi = {10.14710/jnc.v9i2.27501}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/27501} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Penurunan fungsi sel otak pada lansia berdampak pada terjadinya penurunan daya berpikir dan kehidupan psikis, sosial, dan aktivitas fisik. Kebutuhan zat besi yang tercukupi memiliki dampak positif pada fungsi kognitif lansia.
Tujuan:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh suplementasi zat besi terhadap fungsi kognitif lansia.
Metode: Metode penelitian ini adalah quasi experimental dengan rancangan pre-post control group design. Subjek penelitian adalah 26 lansia usia 60-77 tahun yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Suplemen zat besi berupa NaFe EDTA diberikan pada kelompok perlakuan sebanyak 1 tablet (15 mg) selama 10 minggu, sedangkan kelompok kontrol diberikan plasebo. Penilaian fungsi kognitif dilakukan menggunakan instrumen kuesioner Mini-Mental State Examination (MMSE) yang dilakukan pada sebelum dan sesudah intervensi. Asupan makan subjek selama intervensi diperoleh dengan metode 24 jam food recall 1x/minggu selama intervensi. Pengukuran kadar hemoglobin dilakukan menggunakan alat Hb-meter. Penilaian aktivitas fisik dilakukan menggunakan kuesioner Physical Activity Scale for Elderly (PASE). Penilaian kualitas tidur dilakukan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis statistik menggunakan uji Wilcoxon, independent sample t-test, dan Mann Whitney.
Hasil: Fungsi kognitif 1 (4%) orang subjek sebelum intervensi tergolong tidak normal. Sebanyak 7 (27%) subjek memiliki kadar hemoglobin normal sebelum intervensi. Terdapat peningkatan skor MMSE pada kelompok perlakuan (p<0,05) dan kelompok kontrol (p<0,05) setelah dilakukan intervensi. Uji bivariat menunjukkan tidak terdapat perbedaan peningkatan skor MMSE yang bermakna (p=0,88) antara kelompok perlakuan dan kontrol, namun rerata skor MMSE kelompok perlakuan lebih tinggi.
Simpulan: Suplementasi zat besi selama 10 minggu mampu meningkatkan skor MMSE namun tidak ada beda secara statistik antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats