BibTex Citation Data :
@article{JTP24047, author = {fatimatuz zahra and Yoyok Pramono and Valentinus Bintoro}, title = {Pengaruh Perbedaan Formulasi MPASI Instan Ubi Jalar Ungu dan Kacang Hijau terhadap Densitas Kamba dan Mutu Organoleptik}, journal = {Jurnal Teknologi Pangan}, volume = {3}, number = {2}, year = {2019}, keywords = {MPASI instan; ubi jalar ungu; kacang hijau; densitas kamba; organoleptik}, abstract = { Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh perbedaan formulasi MPASI instan ubi jalar ungu dan kacang hijau terhadap mutu fisik densitas kamba MPASI instan dan mengetahui formulasi konsentrasi tepung ubi jalar ungu dan tepung kacang hijau yang paling tepat menghasilkan MPASI instan yang paling baik secara organoleptik. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan variasi formulasi tepung ubi jalar dan tepung kacang hijau yaitu T1 dengan perbandingan 50%:50%, T2 dengan perbandingan 60%:40%, T3 dengan perbandingan 70%:30%, T4 dengan perbandingan 80%:20%, dan T5 dengan perbandingan 90%:10%. Bahan baku yang digunakan berupa tepung ubi jalar ungu, tepung kacang hijau, susu bubuk, dan gula halus. Metode dalam penelitian ini yaitu pembuatan tepung ubi jalar ungu, pembuatan tepung kacang hijau, dan pencampuran bahan metode dry mixing . Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi MPASI instan dengan variasi konsentrasi tepung ubi jalar ungu dan tepung kacang hijau berpengaruh nyata pada terhadap densitas kamba, warna, dan tekstur. Perlakuan paling baik yaitu T4 dengan perbandingan 80%:20% yang menghasilkan densitas kamba 0.80g/ml dan memiliki mutu organoleptik berwarna ungu, agak lembut, harum, dan manis pada MPASI instan. The purpose of this observation was to analize the effect of the difference the instant complementary feeding formulation of purple sweet potato and mung bean on the physical quality bulk density and to find out the most appropriate formulation of purple sweet potato flour and mung bean flour which produced the best organoleptic instant complementary feeding expression. This study used 5 treatments and 4 replications with variations in the formulation of sweet potato flour and green bean flour, namely T1 with a ratio of 50%: 50%, T2 with a ratio of 60%: 40%, T3 with a ratio of 70%: 30%, T4 with a ratio 80%: 20%, and T5 with a ratio of 90%: 10%. The methods in this observation include making of purple sweet potato flour, making mung bean flour, and mixing the formulation using dry mixing method. The raw materials used are purple sweet potato flour, green bean flour, milk powder, and refined sugar. The results showed that the instant complementary feeding formulation with variations in the concentration of purple sweet potato flour and mung bean flour had a significant effect on the bulk density, colors, and textures. The best treatment was T4 with a ratio of 80%: 20% which results in a density of 0.80g / ml and has an organoleptic quality in purple, rather soft, fragrant, and sweet in instant expansion. }, issn = {2597-9892}, pages = {320--324} doi = {10.14710/jtp.2019.24047}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/tekpangan/article/view/24047} }
Refworks Citation Data :
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh perbedaan formulasi MPASI instan ubi jalar ungu dan kacang hijau terhadap mutu fisik densitas kamba MPASI instan dan mengetahui formulasi konsentrasi tepung ubi jalar ungu dan tepung kacang hijau yang paling tepat menghasilkan MPASI instan yang paling baik secara organoleptik. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan variasi formulasi tepung ubi jalar dan tepung kacang hijau yaitu T1 dengan perbandingan 50%:50%, T2 dengan perbandingan 60%:40%, T3 dengan perbandingan 70%:30%, T4 dengan perbandingan 80%:20%, dan T5 dengan perbandingan 90%:10%. Bahan baku yang digunakan berupa tepung ubi jalar ungu, tepung kacang hijau, susu bubuk, dan gula halus. Metode dalam penelitian ini yaitu pembuatan tepung ubi jalar ungu, pembuatan tepung kacang hijau, dan pencampuran bahan metode dry mixing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi MPASI instan dengan variasi konsentrasi tepung ubi jalar ungu dan tepung kacang hijau berpengaruh nyata pada terhadap densitas kamba, warna, dan tekstur. Perlakuan paling baik yaitu T4 dengan perbandingan 80%:20% yang menghasilkan densitas kamba 0.80g/ml dan memiliki mutu organoleptik berwarna ungu, agak lembut, harum, dan manis pada MPASI instan.
The purpose of this observation was to analize the effect of the difference the instant complementary feeding formulation of purple sweet potato and mung bean on the physical quality bulk density and to find out the most appropriate formulation of purple sweet potato flour and mung bean flour which produced the best organoleptic instant complementary feeding expression. This study used 5 treatments and 4 replications with variations in the formulation of sweet potato flour and green bean flour, namely T1 with a ratio of 50%: 50%, T2 with a ratio of 60%: 40%, T3 with a ratio of 70%: 30%, T4 with a ratio 80%: 20%, and T5 with a ratio of 90%: 10%. The methods in this observation include making of purple sweet potato flour, making mung bean flour, and mixing the formulation using dry mixing method. The raw materials used are purple sweet potato flour, green bean flour, milk powder, and refined sugar. The results showed that the instant complementary feeding formulation with variations in the concentration of purple sweet potato flour and mung bean flour had a significant effect on the bulk density, colors, and textures. The best treatment was T4 with a ratio of 80%: 20% which results in a density of 0.80g / ml and has an organoleptic quality in purple, rather soft, fragrant, and sweet in instant expansion.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Indexed in:
Journal Visitors
View My Stats