skip to main content

Pengaruh Lama Pengeringan terhadap Karasteristik Kimia dan Warna Minuman Fungsional Teh Kulit Kopi (Cascara) dalam Kemasan Kantung

*Grace Yana Hutasoit  -  Program Studi S-1 Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Siti Susanti  -  Program Studi S-1 Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Bambang DwiLoka  -  Program Studi S-1 Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Received: 23 Jul 2019; Published: 31 Dec 2021.
Editor(s): Siti Susanti, Ph.D

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengeringan terhadap karasteristik fisik dan kimia dari produk teh kulit kopi (cascara) yang dikemas dalam bentuk kantung dengan melakukan uji fisik yakni perubahan warna dan pH sedangkan uji kimia yakni kadar air, abu, tanin, kafein dan aktivitas antioksidan. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan dengan variasi lama waktu pengeringan yaitu T1 4 jam, T2 5 jam, T3 6 jam dan T4 7 jam. Bahan baku yang digunakan berupa limbah kulit kopi varietas yellow caturra dan kartika yang berasal dari Desa Tretep, Temanggung Utara yang kemudian dikeringkan dengan lama waktu yang berbeda, lalu dihaluskan dan dimasukkan kedalam kantung teh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu pengeringan yang berbeda memberikan pengaruh nyata  (P<0,05) terhadap kadar air, abu, tanin, kafein dan aktivitas antioksidan serta perubahan warna seduhan. Perlakuan lama pengeringan yang ideal adalah waktu pengeringan 4 jam dengan kadar air 8,03 %, kadar abu 5,15 %, kadar tanin 124,99 ppm, kadar kafein 0,31 mg/g dan aktivitas antioksidan 39,43% serta warna seduhan kuning keemasan.

This study aims to determine the effect pf drying on the physical and chemical characteristcs of coffee skin tea products (cascara) which are packaged in the form of pouches by carrying out chemical tests of water content, ash, tanin, caffeine, antioxidant activity and color changes. The design of study used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replications with variations in the length of drying time is T1 4 hours, T2 5 hours, T3 6 hours and T4 7 hours. The raw material used fresh coffee skin waste which has been separated from the seeds with yellow caturra and kartika varieties from Tretep, North Temanggung which is then dried with different lengths of time, than mashed and put into tea bags. The results showed that different drying times had a significant effect (P<0,05) on water content, ash, tannins, caffeine, antioxidant activity and color changes. The ideal treatment for drying is the drying time of 4 hours with water content 8,03%, ash 5,15%, tannin 124,99 ppm, caffeine 0,31 mg/g and antioxidant activity 39,43% and golden yellow steeping color.

Fulltext View|Download
Keywords: cascara, teh, kulit kopi, kimia, pengeringan

Article Metrics:

  1. AOAC (Association of Official fanalytical Chemist). 2015. Official Method of Analysis of Association of Official Analytical Chemist. Ed ke-19th AOAC Inc, Airlington
  2. Aprilia, F. R., Y. Ayuliansari., T. Putri., M. Y. Azis., W. D. Camelia dan M. R. Putra. 2018. Analisi kandungan kafein dalam kopi tradisional gayo dan kopi lombok menggunakan HPLC dan spektrofotometer UV/VIS. Jurnal Biotika 16(2):37-41
  3. Artati, E. K dan Fadilah. 2007. Pengaruh kecepatan putar pengadukan dan suhu operasi pada ekstraksi tanin dari jambu mete dengan pelarut aseton. Jurnal Ekuilibrium 6(1):33-38
  4. Badan Standardisasi Nasional. 2013. Standar Nasional Indonesia SNI 01-3836-2013. Persyaratan Teh Kering dalam Kemasan. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta
  5. Badan Standardisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia SNI 01-7152-2016. Persyaratan Tentang Bahan Tambahan Pangan. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta
  6. Clifford, M. N. 1985. Chlorogenic Acids, Coffee. Vol I. Elsevier Applied Science. London and New York
  7. Depkes RI. 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Depkes RI, Jakarta
  8. Equivel, P and V. M. Jimenez. 2012. Functional properties of coffee and coffee by-products. J. Food Research International 46(2): 488-495. DOI: 10.1016/j.foodres.2011.05.028
  9. Farah., Adriana., M. Monteiro., M. Carmen., Donangelo and S. Lafay. 2008. Chlorogenic acid froom green coffee extract are highly bioavailable in humans. Journal of Nutrition 138:2309-2315. DOI: 10.3945/jn.108.095554
  10. Gadow, A., E. Joubert and C.F. Ensman. 1997. Comparisson of the antioxidant activity of aspalathin with that of other plants phenols of rooibos tea (Aspalathus linearis), α-tocopherol, BHT and BHA. J. Agricultural Food Chemistry 45:623-638. DOI :10.1021/jf960281n
  11. Hartoyo, A. 2003. Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan. Kanisius, Yogyakarta
  12. Husni, A., D. R. Putra dan I. Y. B. Lelana. 2014. Aktivitas antioksidan Padina Sp. Pada berbagai suhu dan lama pengeringan. Jurnal Perikanan 9(2):165-173
  13. Justice, O. L. dan L. N. Bass. 1979. Principles and Practices of Seedv Storage. Castle House Public. Ltd, Wahington D.C
  14. Kusumaningrum, R., A. Supriadi dan S. Hanggita R.J. 2013. Karasteristik dan mutu teh bunga lotus (Nelumbu nuficera). Fidhtech 2(1): 9-21
  15. Karina, A. 2018. Pemanfaatan jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan teh hijau (Camellia sinensis) dalam pembuatan selai rendah kalori dan sumber antioksidan. [SKRIPSI]. Institut Pertanian Bogor, Bogor
  16. Nafisah, D. dan T. D. Widyaningsih. 2018. Kajian metode pengeringan dan rasio penyeduhan pada proses pembuatan teh cascara kopi arabika (Coffea arabika L.). Jurnal Pangan dan Agroindustri 6(3):37-47
  17. Patin, E. W. 2017. Pengaruh Variasi suhu pengeringan terhadap sifat fisikokimia teh daun sambiloto (Andrographis paniculata). [SKRIPSI]. Universitas Mataram, Mataram
  18. Pujiyanto. 2007. Pemanfaatan kulit buah kopi dan bahan mineral sebagai ameliorant tanah alami. Jurnal Pelita Perkebunan 23(2):159-172
  19. Samanta, T., V. Cheeni., S. Das., A. B. Roy., B. C. Ghosh and A. Mitra. 2015. Assessing biochemical changes during standardization of fermentation time and temperature for manufacturing quality black tea. J. Food Sci Technol 52(4): 2387-2393. DOI: 10.1007/s13197-013-1230-5
  20. Seisa dan M. Syabriana. 2018. Produksi bioetanol dari limbah kulit kopi menggunakan enzim Zymomonas mobilis dan Saccharomyces cereviseae. Jurnal Serambi Engineering 3(1):271-278
  21. Sekarini, G. A. 2011. Kajian penambahan gula dan suhu penyajian terhadap kadar total fenol, kadar tanin (katekin) dan aktivitas antioksidan pada minuman teh hijau (Camellia sinensis L.). [SKRIPSI]. Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  22. Sumihati, M., Widiyanto dan Isroli. 2011. Utilitas protein pada sapi perah friesian holstein yang mendapat ransum kulit kopi sebagai sumber serat yang diolah dengan teknologi amoniasi fermentasi (amofer). Jurnal Sintesis 15(1):1-7
  23. Sudarmadji, S. 1989. Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta
  24. Sudarmadji, S., Haryono dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta
  25. Safhitri, M., F. Fahma dan P. W. Marlina. 2012. Analisis proksimat dan toksisitas akut ekstrak daun sirih merah yang berpotensi sebagai antidiabetes. Jurnal Gizi dan Pangan 7(1):43-48
  26. Sulastri, T. 2009. Analisis kadar tanin ekstrak air dan ekstrak etanol pada biji pisang sirih (Areca catechu L.). Jurnal Chemica 1(10): 59-63
  27. Sekarini, G. A. 2011. Kajian penambahan gula dan suhu penyajian terhadap kadar total fenol, kadar tanin (katekin) dan aktivitas antioksidan pada minuman teh hijau (Camellia sinensis L). [SKRIPSI]. Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  28. Thanoza, H., D. Silsia dan Z. Efendi. 2016. Pengaruh kualitas pucuk dan persentase layu terhadap sifat fisik dan organoleptik teh CTC (Crushing Tearing Curling). Jurnal Agroindustri 6(1):42-50
  29. Tejasari., Sulistyowati., Djumarti dan R. A. A. Sari. 2010. Mutu gizi dan tingkat kesukaan minuman kopi dekafosin instan. Jurnal Agrotek 4(1):91-106
  30. Towaha, J. dan Balittri. 2013. Kandungan senyawa kimia pada daun teh (Camellia sinensis).Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri 19(3):12-16
  31. Oktanida, F. D., B. D. Argo dan M. B. Hermanto. 2013. Pemanfaatan nanas (Ananas comosus L.) untuk penurunan kadar kafein dan perbaikan citarasa kopi (Caffea Sp) dalam pembuatan kopi bubuk. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem 1 (3):265-273
  32. Willson, K. C. And M. N. Clifford. 1992. Tea Cultivation to Consumption. Chapman and Hall, London

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.