slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
Pengaruh Perbedaan Formulasi MPASI Instan Ubi Jalar Ungu dan Kacang Hijau terhadap Densitas Kamba dan Mutu Organoleptik | zahra | Jurnal Teknologi Pangan skip to main content

Pengaruh Perbedaan Formulasi MPASI Instan Ubi Jalar Ungu dan Kacang Hijau terhadap Densitas Kamba dan Mutu Organoleptik

*fatimatuz zahra  -  Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Yoyok Budi Pramono  -  Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Valentinus Priyo Bintoro  -  Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Received: 29 Jun 2019; Published: 2 Dec 2019.
Editor(s): Siti Susanti, Ph.D

Citation Format:
Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh perbedaan formulasi MPASI instan ubi jalar ungu dan kacang hijau terhadap mutu fisik densitas kamba MPASI instan dan mengetahui formulasi konsentrasi tepung ubi jalar ungu dan tepung kacang hijau yang paling tepat menghasilkan MPASI instan yang paling baik secara organoleptik. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan variasi formulasi tepung ubi jalar dan tepung kacang hijau yaitu T1 dengan perbandingan 50%:50%, T2 dengan perbandingan 60%:40%, T3 dengan perbandingan 70%:30%, T4 dengan perbandingan 80%:20%, dan T5 dengan perbandingan 90%:10%. Bahan baku yang digunakan berupa tepung ubi jalar ungu, tepung kacang hijau, susu bubuk, dan gula halus. Metode dalam penelitian ini yaitu pembuatan tepung ubi jalar ungu, pembuatan tepung kacang hijau, dan pencampuran bahan metode dry mixing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi MPASI instan dengan variasi konsentrasi tepung ubi jalar ungu dan tepung kacang hijau berpengaruh nyata pada terhadap densitas kamba, warna, dan tekstur. Perlakuan paling baik yaitu T4 dengan perbandingan 80%:20% yang menghasilkan densitas kamba 0.80g/ml dan memiliki mutu organoleptik berwarna ungu, agak lembut, harum, dan manis pada MPASI instan.

 

The purpose of this observation was to analize the effect of the difference the instant complementary feeding formulation of purple sweet potato and mung bean on the physical quality bulk density and to find out the most appropriate formulation of purple sweet potato flour and mung bean flour which produced the best organoleptic instant complementary feeding  expression. This study used 5 treatments and 4 replications with variations in the formulation of sweet potato flour and green bean flour, namely T1 with a ratio of 50%: 50%, T2 with a ratio of 60%: 40%, T3 with a ratio of 70%: 30%, T4 with a ratio 80%: 20%, and T5 with a ratio of 90%: 10%. The methods in this observation include making of purple sweet potato flour, making mung bean flour, and mixing the formulation using dry mixing method. The raw materials used are purple sweet potato flour, green bean flour, milk powder, and refined sugar. The results showed that the instant complementary feeding  formulation with variations in the concentration of purple sweet potato flour and mung bean flour had a significant effect on the bulk density, colors, and textures. The best treatment was T4 with a ratio of 80%: 20% which results in a density of 0.80g / ml and has an organoleptic quality in purple, rather soft, fragrant, and sweet in instant expansion.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Pengaruh Perbedaan Formulasi MPASI Instan Ubi Jalar Ungu dan Kacang Hijau terhadap Densitas Kamba dan Mutu Organoleptik
Subject
Type Research Instrument
  Download (39KB)    Indexing metadata
Keywords: MPASI instan; ubi jalar ungu; kacang hijau; densitas kamba; organoleptik

Article Metrics:

  1. Ardhianditto, D., D. R. Affandi, N. H. Riyadi, dan R. B. K. Anandito. 2013. Kajian Karakteristik Bubur Bayi Instan Berbahan Dasar Tepung Millet Kuning (Panicum Sp) dan Tepung Beras Merah (Oryza Nivara) dengan Flavor Alami Pisang Ambon (Musa X Paradisiaca L) sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI). Jurnal Teknosains Pangan. 2(1): 88-96
  2. Arifianti, A., A.R.B. Katri, A. D. Rachmawanti, dan P. N. H. Riyadi. 2012. Karakterisasi Bubur Bayi Instan Berbahan Dasar Tepung Millet (Panicum sp) dan Tepung Beras Hitam (Oryza sativa L. Japonica) dengan Flavor Alami Pisang Ambon (Musa paradisiaca). Jurnal Teknosains Pangan. 1(1): 1-8
  3. Bovell, B. A. C. 2007. Sweet potato: a review of its past, present, and future role in human nutrition. Journal of Food and Nutrition Research. 52(2): 1-59
  4. Brown, K. H., K. Dewey dan L. Allen. 1998. Breast-feeding and Complementary Feeding, Complementary Feeding of Young Children in Developing Countries: A Review of Curent Scientific Knowledge. World Health Organization, Geneva
  5. Carlson, R.A., R.L. Robert and D.F. Farkas. 1976. Preparation of Quick Cooking Rice Production Using a Centrifugal Fluidizied Bed. J Fd Sci 41: 303-310
  6. Fikawati, S. dan A. Syafiq. 2003. Hubungan antara menyusui segera (immediate breastfeeding) dan pemberian ASI eksklusif sampai dengan empat bulan. Jurnal Kedokteran Trisakti. 22(2): 47-55
  7. Handayani, N. A., H. Santosa, B. Profegam, dan A. Yuna. 2014. Fortifikasi Inorganik Zink pada Tepung Ubi Jalar Ungu sebagai Bahan Baku Bubur Bayi Instan. Jurnal Reaktor. 15(2): 111-116
  8. Junaidi, M., dan J. T. Isworo. 2014. Kadar protein, vitamin C, dan sifat organoleptik bubur bayi dari campuran tepung kecambah kacang-kacangan dan jagung. Jurnal Pangan dan Gizi. 2(1): 15-24
  9. Kalsum, N., B. Hidayat, dan S. Surfiana. 2012. Kajian Optimasi Proses Pengolahan Produk Beras Instan Ubi Jalar (Ipomoea Batata L.) Varietas Shiroyutaka. Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian. 13(2): 85-94
  10. Kuswanto, W. R. A. K. R. dan Y. A. Widanti. 2018. Penambahan puree daun kelor (moringa oleifera) dan puree pisang ambon untuk formula MPASI (Makanan Pendamping ASI). Jurnal Jitipari. 5(3): 10-17
  11. Lestari, S., E. Juliabti dan Ridwansyah. 2017. Pengaruh Metode Perlakuan Awal (Pre- Treatment) dan Suhu Pengeringan terhadap Sifat Kimia Tepung Ubi Jalar Ungu. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian. 5(3): 520–525
  12. Mahmudatussa’adah, A., D. Fardiaz, N. Andarwulan, dan F. Kusnandar. 2014. Karakteristik Warna dan Aktivitas Antioksidan Antosianin Ubi Jalar Ungu. Jurnal teknologi dan Industri Pangan. 25(2): 176-184
  13. Nugroho, Y. A., dan J. Kusnadi. 2015. Aplikasi Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) sebagai Sumber Antioksidan pada Es Krim. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(4): 1263-1271
  14. Perera, F., Warnakulasuria, and Ranathunga. Feeding practices among children attending child welfare clinics in Ragama MOH area: a descriptive crosssectionalstudy. International Breastfeeding Journal. 6: 18
  15. Singh, K., N. S. Sadhi, and K. S. Sekhon. 2005. Physicoshemical, cooking and textural properties of miled rice from different Indian rice cultivars food chem. 89: 253-259
  16. Wargiana, R.,L. A. Susumaningrum, dan I. Rahmawati. 2013. Hubungan Pemberian MPASI Dini dengan Status Gizi Bayi Umur 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember. Jurnal Pustaka Kesehatan. 1(1): 47-53
  17. Winarno, F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi edisi terbaru. M-briopress, Bogor
  18. Wirakartakusumah, M.A., K. Abdullah dan A. M. Syarief. 1992. Sifat Fisik Pangan. PAU Pangan Gizi IPB. Bogor

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.