skip to main content

Studi Apoptosis Pada Daging Itik dan Ayam melalui Perubahan pH

*Julia Ester Lumbantoruan  -  Diponegoro University, Indonesia
Bhakti Etza Setiani  -  Diponegoro University, Indonesia
Ahmad Ni'matullah Al-Baarri  -  Diponegoro University, Indonesia
Sutopo Sutopo  -  Diponegoro University, Indonesia
Edy Kurnianto  -  Diponegoro University, Indonesia
Received: 28 Mar 2018; Published: 5 Jan 2022.
Editor(s): Ahmad Al-Baarri

Citation Format:
Abstract

             Apoptosis merupakan kematian sel yang terjadi saat pengkonversian daging yang berkaitan erat dengan kualitas daging. Salah satu parameter studi apoptosis adalah perubahan pH. Analisis pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai pH pada daging itik dan ayam yang disimpan selama 8 jam pada suhu ruang. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai pH pada daging itik secara berturut-turut sebesar 6,70±0,21; 6,66±0,13; 6,64±0,31; 6,51±0,25 dan 6,50±0,19 sedangkan pada daging ayam sebesar 5,66±0,16; 5,59±0,11; 5,56±0,25; 5,52±0,16 dan 5,45±0,16. Penyimpanan daging pada suhu ruang menyebabkan penurunan nilai pH daging itik sebesar 0,20% dan daging ayam sebesar 0,21%.

         Apoptosis is a death cell that occurs when meat conversion is closely related to meat quality. One of the parameters of study apoptosis is pH change. pH analysis was performed using pH meter. This study aims to analyze the pH value of duck and chicken meat stored for 8 hours at room temperature. Based on this research it can be seen that the pH value in duck meat in a row is 6.70 ± 0.21; 6.66 ± 0.13; 6.64 ± 0.31; 6.51 ± 0.25 and 6.50 ± 0.19 whereas chicken meat was 5.66 ± 0.16; 5.59 ± 0.11; 5.56 ± 0.25; 5.52 ± 0.16 and 5.45 ± 0.16. Storage of meat at room temperature caused a decrease in the value of pH of duck meat by 0.20% and chicken meat by 0.21%.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Daging; Apoptosis; pH

Article Metrics:

  1. Association of Official Analitycalhemist (AOAC). 1995. Official Methods of Analisys Chemist. Vol. 1A. AOAC, Inc., Washington
  2. Knuts, U. And H. Pingel. 1992. The effect of initial ph-value in duck breast and thigh muscle on other meat charactheristic. Pro. Wolrd’s Poultry Congress XIX. The Netherland pp. 221-224
  3. Subbarao, A.S. dan Peter C. 2004. Hear shock proteins in the regulation of apoptosis: new strategies in tumor therapy. Pharmacology and Therapeutics: A Comprehensive Review. 101 : 227-257. DOI: 10.1016/j.pharmthera.2003.11.004
  4. Suradi, K. 2005. Perubahan sifat fisik daging ayam broiler post mortem selama penyimpanan temperatur ruang. Jurnal Ilmu Ternak. 1(6): 23-27
  5. Ubruangge, T., S. Wangko dan A.J.R. Kalangi. 2016. Gambaran histologik otot jantung pada hewan coba postmortem. Jurnal e-Biomedik. 4 (2): 1-6
  6. Zhang, M., Daoying W., Wei H., Fang L., Yongzhi Zhu., Weimin X., dan Jinxuan C. 2013. Apoptosis during postmortem conditioning and its relationship to duck meat quality. Food Chemistry 138: 96-100. DOI : 10.1016/j.foodchem.2012.10.142
  7. Zulfahmi, M., Y.B. Pramono dan A. Hintono. 2013. Pengaruh marinasi ekstrak kulit nenas (Ananas Comocus L. Merr) pada daging itik tegal betika afkir terhadap kualitas keempukan dan organoleptik. Jurnal Pangan dan Gizi. 4 (8): 27-36

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.