skip to main content

KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH KAITANNYA DENGAN BERAT LAHIR BAYI DI INDONESIA

Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu, Indonesia

Received: 12 Apr 2022; Published: 31 Oct 2022.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Konsumsi tablet tambah darah (TTD) pada ibu hamil yang tidak sesuai dengan rekomendasi minimal 90 tablet selama kehamilan dapat meningkatkan risiko defisiensi zat besi, anemia, dan berat badan lahir rendah (BBLR) yang akan berdampak pada berbagai masalah gizi dan kesehatan dalam siklus kehidupan berikutnya.

Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui hubungan konsumsi TTD dengan berat lahir bayidi Indonesia.

Metode: Penelitian menggunakan data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 dengan desain cross sectional. Variabel independen adalah konsumsi TTD. Variabel dependen adalah berat lahir bayi. Variabel perancu adalah faktor anak, ibu dan keluarga. Populasi studi penelitian ini sebanyak 12.350 ibu hamil di Indonesia.Sampel penelitian sebanyak 11.735 jiwa yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji regresi logistik multivariat.

Hasil: Hasil penelitian menemukan 6,99% bayi BBLR. Sebesar 49,97% Ibu hamil dengan konsumsi TTD tidak sesuai rekomendasi. Konsumsi TTD berhubungan dengan berat lahir bayi (p=0,003). Konsumsi TTD tidak sesuai rekomendasi berisiko 1,252 (OR95%CI:1,081-1,456) dibandingkan konsumsi TTD sesuai rekomendasi setelah dikontrol dengan faktor pendidikan ibu, status sosial ekonomi keluarga.

Simpulan: Konsumsi TTD pada ibu hamil berhubungan dengan berat lahir bayi. Perlu edukasi pentingnya konsumsi TTD minimal 90 butir selama kehamilan dalam upaya pencegahan risiko terjadinya berat lahir rendah (BBLR) pada bayi yang baru lahir, terutama pada keluarga miskin dan pendidikan ibu yang rendah.

Kata Kunci: Berat lahir bayi; Konsumsi tablet Fe; Sosial ekonomi; Pendidikan ibu.

Fulltext View|Download
Keywords: Berat lahir bayi; Konsumsi tablet Fe; Sosial ekonomi; Pendidikan ibu

Article Metrics:

  1. Word Health Organization. Global Nutrition Targets 2025: Anemia Policy Brief. 2014. 1–7. Available from: http://www.who.int//iris/bitstream/10665/148556/1/WHO_NMH_NHD_14.4_eng.pdf
  2. Kemenkes RI. Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2018. Available from: http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang PTRM.pdf
  3. Kemenkes RI. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013
  4. Simbolon D. Berat lahir dan kelangsungan hidup neonatal di Indonesia. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2012;7(1):8–15. http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v7i1.70
  5. Pinontoan V, Tombokan S. Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah. Jidan Jurnal Ilmiah Bidan. 2015;3(1):20–5. Available from: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jidan/article/view/355
  6. Pramono M, Muzakkiroh U. Pola kejadian bayi berat lahir rendah dan faktor yang memengaruhinya di Indonesia Tahun 2010. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2011;14(3 Jul):209–17. Available from: http://r2kn.litbang.kemkes.go.id:8080/handle/123456789/81851
  7. Acharya D, Singh JK, Kadel R, Yoo SJ, Park JH, Lee K. Maternal factors and utilization of the antenatal care services during pregnancy associated with low birth weight in rural Nepal: Analyses of the antenatal care and birth weight records of the matri-suman trial. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2018;15(11): 2450. https://doi.org/10.3390/ijerph15112450
  8. Agustina FR, Utari DM. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR (berat badan lahir rendah) di Asia dan Afrika. Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2020;2(2):56–61. http://dx.doi.org/10.35473/proheallth.v2i2.562
  9. Nur R, Arifuddin A, Novilia R. Analisis faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016;7(1):1–64. Available from: http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Preventif/article/view/5817
  10. Huang L, Purvarshi G, Wang S, Zhong L, Tang H. The influence of iron-deficiency anemia during the pregnancy on preterm birth and birth weight in South China. Journal of Food and Nutrition Research. 2015;3(9):570–4. https://doi.org/10.12691/jfnr-3-9-2
  11. Shi G, Zhang Z, Ma L, Zhang B, Dang S, Yan H. Association between maternal iron supplementation and newborn birth weight: a quantile regression analysis. Italian Journal of Pediatrics. 2021;47(133):1–9. https://doi.org/10.1186/s13052-021-01084-7
  12. Ahankari AS, Myles PR, Dixit JV, Tata LJ, Fogarty AW. Risk factors for maternal anaemia and low birth weight in pregnant women living in rural India: a prospective cohort study. Public Health. 2017; 151: 63–73. https://doi.org/10.1016/j.puhe.2017.06.023
  13. World Health Organization. Guideline: Daily iron and folic acid supplementation in pregnant women. World Health Organization. 2012. Available from: https://apps.who.int/iris/handle/10665/77770
  14. Rezeki NS, Rosidi A, Ulvie YNS. Hubungan kepatuhan minum tablet besi dan status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi lahir di UPT Puskesmas Gondosari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Jurnal Gizi. 2015;4(1):1–7. Available from: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jgizi/article/view/1410
  15. Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar 2010. Kementerian Kesehatan RI. J: Kementerian Kesehatan RI; 2010. 1–446
  16. Figueiredo ACMG, Gomes-Filho IS, Silva RB, Pereira PPS, da Mata FAF, Lyrio AO, et al. Maternal anemia and low birth weight: A systematic review and meta-analysis. Nutrients. 2018;10(5):1–17. https://doi.org/10.3390/nu10050601
  17. Fatimatasari F, Hadi H, Indah Rahmawati N. Kepatuhan mengonsumsi tablet fe selama hamil berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Bantul. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia. 2016;1(3):87. http://dx.doi.org/10.21927/jnki.2013.1(3).87-89
  18. Aghadiati F. Hubungan asupan asam folat, zat besi dan status ekonomi keluarga dengan berat bayi lahir. Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal). 2020;11(1):1–7. https://doi.org/10.32695/JKT.V11I1.52
  19. Deriba BS, Jemal K. Determinants of low birth weight among women who gave birth at public health facilities in North Shewa Zone: Unmatched case-control study. INQUIRY: The Journal of Health Care. 2021; 58: 1–11. https://doi.org/10.1177/0046958021104719
  20. Chikakuda AT, Shin D, Comstock SS, Song SJ, Song WO. Compliance to prenatal iron and folic acid supplement use in relation to low birth weight in lilongwe, Malawi. Nutrients. 2018;10(9):1–12. https://doi.org/10.3390/nu10091275
  21. Manurung P, Helda H. Hubungan riwayat komplikasi saat hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di Indonesia. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia. 2021;4(2):51–6. http://dx.doi.org/10.7454/epidkes.v4i2.4069
  22. Tessema ZT, Tamirat KS, Teshale AB, Tesema GA. Prevalence of low birth weight and its associated factor at birth in Sub-Saharan Africa: A generalized linear mixed model. PLoS ONE. 2021;16(3 March):1–13. http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone.0248417
  23. A’ila I, Sumarmi S. Hubungan cakupan tablet Fe3 dengan prevalensi berat badan lahir rendah (BBLR) di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. Amerta Nutrition. 2019;3(4):291–7. https://doi.org/10.20473/amnt.v3i4.2019.291-297
  24. Sadarang R. Kajian kejadian berat badan lahir rendah di Indonesia: Analisis data survei demografi dan kesehatan indonesia tahun 2017. Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ). 2021;5(2):28–35. https://doi.org/10.22437/jkmj.v5i2.14352
  25. Wabe YA, Mohammed MH, Ali MM. Determinants of low birth weight among newborn delivered at public hospital in Silte Zone , Southern Ethiopia : Case control study. Journal of Women Health and Reproductive Medicine. 2021; 5(4): 16. Available from: https://www.imedpub.com/articles/determinants-of-low-birth-weight-among-newborn-delivered-at-public-hospital-in-silte-zone-southern-ethiopia-case-control-study.php?aid=38998
  26. Pujiastuti W, Iriyani SB. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian berat badan lahir rendah (BBLR). Jurnal Ilmu Kesehatan Bhamada. 2016;7(2):151–9. Available from: https://ojs.stikesbhamadaslawi.ac.id/index.php/jik/article/view/7
  27. Kementerian Kesehatan RI. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Kementrian Kesehatan RI. 2018. 162–614
  28. Roy, Manas & Mohan, Uday & Singh, Shivendra & Kumar Singh, Vijay & Kumar Srivastava A. Socio-economic determinants of adherence to iron and folic acid tablets among rural ante-natal mothers in Lucknow, India. National Journal of Community Medicine. 2013; 4(3): 386-91. Available from: https://www.researchgate.net/publication/273457919_Socio-economic_determinants_of_adherence_to_iron_and_folic_acid_tablets_among_rural_ante-natal_mothers_in_Lucknow_India
  29. Mekonnen BA, Dessie Y, Baraki N, Oumer A, Gebru M. Adherence to iron and folic acid supplementation and associated factors among antenatal care attendants in Northwest Ethiopia. International Journal of Public Health Science. 2020;9(1):20–8. http://doi.org/10.11591/ijphs.v9i1.20385
  30. Aikawa R, Khan NC, Sasaki S, Binns CW. Risk factors for iron-deficiency anaemia among pregnant women living in rural Vietnam. Public Health Nutrition. 2006;9(4):443–8. https://doi.org/10.1079/phn2005851
  31. Felipe-dimog E, Liang F. Promotional strategies to increase iron – folic acid supplementation compliance among pregnant women in the Philippines. 2021;150(3):719–28. Available from: https://philjournalsci.dost.gov.ph/images/pdf/pjs_pdf/vol150no3/promotional_strategies_to_increase_iron-folic_acid_.pdf
  32. Kemenkes RI. Angka Kecukupan Gizi 2019. Vol. 4. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 2019. 1–21
  33. Irohatul A, Sumarmi S. Hubungan cakupan tablet Fe3 dengan BBLR di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. Amerta Nutrition. 2019;3(4):291–7. https://doi.org/10.20473/amnt.v3i4.2019.291-297
  34. Sivanganam S, Weta W. Gambaran tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi di wilayah kerja puskesmas Sidemen tahun 2015. 2017;8(2):135–8. https://doi.org/10.1556/ism.v8i2.128
  35. Mohammad K, Kassab M, Gamble J, Creedy DK, Foster J. Factors associated with birth weight inequalities in Jordan. International Nursing Review. 2014;61(3):435–40. https://doi.org/10.1111/inr.12120
  36. Alwan NA, Greenwood DC, Simpson NAB, Mcardle HJ, Godfrey KM, Cade JE. Dietary iron intake during early pregnancy and birth outcomes in a cohort of British women. 2011;26(4):911–9. https://doi.org/10.1093/humrep/der005
  37. Iriyani K. Hubungan pemberian suplemen zat besi (Fe) pada ibu hamil dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Jurnal Ilmiah Manuntung. 2016;2(1):56–9. https://doi.org/10.51352/jim.v2i1.47
  38. Lestari JF, Etika R, Lestari P. Maternal risk factors of low birth weight (LBW): Systematic Review. Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal. 2020;4(1):73–81. https://doi.org/10.20473/imhsj.v4i1.2020.73-81
  39. Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 88 Tahun 2014 Tentang Standar Tablet Tambah Darah Bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil. 2014

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.