Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JNC4605, author = {Vania Nurastrini and Apoina Kartini}, title = {JENIS MP-ASI, FREKUENSI DAN WAKTU PERTAMA KALI PEMBERIAN MP-ASI SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN GIZI LEBIH PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI KOTA MAGELANG}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {3}, number = {1}, year = {2014}, keywords = {gizi lebih; bayi usia 6-12 bulan; MP-ASI}, abstract = { Latar Belakang: . Prevalensi anak balita gizi lebih di Kota Magelang tahun 2012 berdasarkan data di Profil Kesehatan Kota sebesar 5,8% 4 . Pemberian makanan pendamping ASI yang diberikan pada bayi kurang dari 4 bulan dengan frekuensi yang tinggi dan jenis yang tidak sesuai umur akan menyebabkan kenaikan berat badan yang terlalu cepat sehingga mengarah ke gizi lebih. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan rancangan kasus kontrol pada 2 7 gizi lebih sebagai kelompok kasus dan 2 7 gizi normal sebagai kelompok kontrol dengan disertai matching umur, jenis kelamin, konsumsi susu formula dan tempat tinggal . Kriteria gizi lebih ditentukan berdasarkan indeks z-score BB/PB > 2 SD menurut WHO child growth standart. Data umur, panjang badan, berat badan, jenis kelamin, konsumsi susu formula , jenis MP-ASI , frekuensi pemberian MP-ASI, dan waktu pemberian MP-ASI pertama kali pada bayi usia 6-12 bulan diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis dilakukan dengan Pearson Chi-Square dan OR. Hasil: P emberian MP-ASI yang tidak sesuai umur pada kelompok kasus sebesar 5 5,6% , sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 4 0,7 % . Kelompok kasus yang mendapat MP-ASI lebih dari 3 kali sehari sebesar 96,3% , sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 59,3 % . Kelompok kasus yang mendapat MP-ASI sebelum usia 6 bulan sebesar 66,7% , sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 29,6 % . Penelitian ini menunjukkan, faktor risiko kejadian gizi lebih pada ba yi 6-12 bulan adalah frekuensi pemberian MP-ASI (p=0,002:OR=17,9) dan waktu pertama kali pemberian MP-ASI (p=0,01:OR=4,8). Pemberian MP-ASI yang tidak sesuai umur bukan merupakan faktor risiko kejadian gizi lebih pada bayi usia 6-12 bulan (p=0,4:OR=0,55) Simpulan: Faktor risiko kejadian gizi lebih p ada bayi usia 6-12 bulan di Kota Magelang adalah frekuensi pemberian MP-ASI dan waktu pertama kali pemberian MP-ASI }, issn = {2622-884X}, pages = {259--265} doi = {10.14710/jnc.v3i1.4605}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/4605} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang:. Prevalensi anak balita gizi lebih di Kota Magelang tahun 2012 berdasarkan data di Profil Kesehatan Kota sebesar 5,8%4. Pemberian makanan pendamping ASI yang diberikan pada bayi kurang dari 4 bulan dengan frekuensi yang tinggi dan jenis yang tidak sesuai umur akan menyebabkan kenaikan berat badan yang terlalu cepat sehingga mengarah ke gizi lebih.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan rancangan kasus kontrol pada 27 gizi lebih sebagai kelompok kasus dan 27 gizi normal sebagai kelompok kontrol dengan disertai matching umur, jenis kelamin, konsumsi susu formula dan tempat tinggal. Kriteria gizi lebih ditentukan berdasarkan indeks z-score BB/PB >2 SD menurut WHO child growth standart. Data umur, panjang badan, berat badan, jenis kelamin, konsumsi susu formula, jenis MP-ASI, frekuensi pemberian MP-ASI, dan waktu pemberian MP-ASI pertama kali pada bayi usia 6-12 bulan diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis dilakukan dengan Pearson Chi-Square dan OR.
Hasil: Pemberian MP-ASI yang tidak sesuai umur pada kelompok kasus sebesar 55,6%, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 40,7%. Kelompok kasus yang mendapat MP-ASI lebih dari 3 kali sehari sebesar 96,3%, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 59,3% . Kelompok kasus yang mendapat MP-ASI sebelum usia 6 bulan sebesar 66,7%, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 29,6% . Penelitian ini menunjukkan, faktor risiko kejadian gizi lebih pada bayi 6-12 bulan adalah frekuensi pemberian MP-ASI (p=0,002:OR=17,9) dan waktu pertama kali pemberian MP-ASI (p=0,01:OR=4,8). Pemberian MP-ASI yang tidak sesuai umur bukan merupakan faktor risiko kejadian gizi lebih pada bayi usia 6-12 bulan (p=0,4:OR=0,55)
Simpulan: Faktor risiko kejadian gizi lebih pada bayi usia 6-12 bulan di Kota Magelang adalah
frekuensi pemberian MP-ASI dan waktu pertama kali pemberian MP-ASI
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats