Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JNC4541, author = {Kinanthi Mestuti H and Deny Fitranti}, title = {FAKTOR RISIKO KEJADIAN OVERWEIGHT PADA ANAK STUNTING USIA SEKOLAH DASAR DI SEMARANG TIMUR}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {3}, number = {1}, year = {2014}, keywords = {kecukupan energi; kecukupan lemak; kecukupan protein; status gizi orang tua; overweight; stunting}, abstract = { Latar belakang : Anak stunting memiliki risiko untuk menjadi overweight sebesar 1,7-7,8 kali. Kecukupan energi, protein, dan lemak berlebih, aktivitas fisik rendah, tingkat pendapatan perkapita keluarga tinggi, dan status gizi overweight pada ayah maupun ibu cenderung meningkatkan kejadian overweight pada anak stunting. Anak SD rentan menjadi overweight akibat perubahan pola makan dan aktivitas fisik pada usia tersebut. Tujuan : Mengetahui faktor risiko kejadian overweight pada anak stunting usia sekolah dasar Metode : Desain penelitian case control study dengan matching usia , jenis kelamin , dan derajat stunting dari 4 SD di Semarang Timur . Subjek penelitian terdiri dari 3 0 kelompok kasus ( stunting dengan overweight ) dan 3 0 kelompok kontrol ( stunting tidak overweight ). Kriteria stunting menggunakan indikator TB/U sedangkan kriteria overweight menggunakan indikator IMT/U. Asupan energi, lemak dan protein dihitung dengan food frequency questionaire (FFQ) semi kuantitatif dan aktivitas fisik menggunakan kuesioner aktivitas fisik. Tingkat pendapatan perkapita keluarga dan status gizi ayah serta status gizi ibu diperoleh melalui form kuesioner dan pengukuran antropometri. Analisa faktor risiko menggunakan uji Chi Square. Hasil : Faktor risiko kejadian overweight pada anak stunting adalah kecukupan energi (OR= 9,33 95%CI=2,85-30,6) , kecukupan lemak (OR= 6 95%CI=1,48-24,3) , kecukupan protein (OR= 3,82 95%CI=1,15-12,71) , dan status gizi ibu (OR=4,97 95%CI=1,39-17,82). Tingkat aktivitas fisik (OR=0,88 95%CI= 0,32-2,4), status gizi ayah (OR=1 95%CI=0,34-2,92), dan tingkat pendapatan perkapita (OR=3,5 95%CI=0,65-2,67) bukan merupakan faktor risiko kejadian overweight pada anak stunting . Kesimpulan : Kecukupan energi, kecukupan lemak , kecukupan protein, dan status gizi ibu merupakan faktor risiko kejadian overweight pada anak stunting . }, issn = {2622-884X}, pages = {134--141} doi = {10.14710/jnc.v3i1.4541}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/4541} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang : Anak stunting memiliki risiko untuk menjadi overweight sebesar 1,7-7,8 kali. Kecukupan energi, protein, dan lemak berlebih, aktivitas fisik rendah, tingkat pendapatan perkapita keluarga tinggi, dan status gizi overweight pada ayah maupun ibu cenderung meningkatkan kejadian overweight pada anak stunting. Anak SD rentan menjadi overweight akibat perubahan pola makan dan aktivitas fisik pada usia tersebut.
Tujuan : Mengetahui faktor risiko kejadian overweight pada anak stunting usia sekolah dasar
Metode : Desain penelitian case control study dengan matching usia, jenis kelamin, dan derajat stunting dari 4 SD di Semarang Timur. Subjek penelitian terdiri dari 30 kelompok kasus (stunting dengan overweight) dan 30 kelompok kontrol (stunting tidak overweight). Kriteria stunting menggunakan indikator TB/U sedangkan kriteria overweight menggunakan indikator IMT/U. Asupan energi, lemak dan protein dihitung dengan food frequency questionaire (FFQ) semi kuantitatif dan aktivitas fisik menggunakan kuesioner aktivitas fisik. Tingkat pendapatan perkapita keluarga dan status gizi ayah serta status gizi ibu diperoleh melalui form kuesioner dan pengukuran antropometri. Analisa faktor risiko menggunakan uji Chi Square.
Hasil : Faktor risiko kejadian overweight pada anak stunting adalah kecukupan energi (OR=9,33 95%CI=2,85-30,6), kecukupan lemak (OR=6 95%CI=1,48-24,3), kecukupan protein (OR=3,82 95%CI=1,15-12,71), dan status gizi ibu (OR=4,97 95%CI=1,39-17,82). Tingkat aktivitas fisik (OR=0,88 95%CI= 0,32-2,4), status gizi ayah (OR=1 95%CI=0,34-2,92), dan tingkat pendapatan perkapita (OR=3,5 95%CI=0,65-2,67) bukan merupakan faktor risiko kejadian overweight pada anak stunting.
Kesimpulan : Kecukupan energi, kecukupan lemak , kecukupan protein, dan status gizi ibu merupakan faktor risiko kejadian overweight pada anak stunting.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats