1Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Indonesia
2Instalasi Gizi, Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi, Indonesia
3Assosiasi Dietisien Indonesia, Indonesia
4 Asosiasi Institusi Pendidikan Tenaga Gizi Indonesia, Program Studi Ilmu Gizi, Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
5 Center of Nutrition Research, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JNC41505, author = {Fitri Yenni and Martalena Br Purba and Ahmad Syauqy and Siti Muis and Etika Noer}, title = {HUBUNGAN MUTU ASUHAN GIZI DENGAN LAMA RAWAT INAP PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA BUKITTINGGI}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {13}, number = {1}, year = {2024}, keywords = {Lama Rawat Inap; Assessment Gizi; Asupan Makanan; Kondisi Pasien}, abstract = { ABSTRA CT Background: Hospitals are institutions that provide individual health care in a full-fledged manner. One of the indicators used to measure the efficiency of hospitals is the length of days of care. The important thing that the hospital is concerned with the nutritional services that are provided and adapted to the condition of the patient. This research aims to determine the relationship between nutrition care quality and long hospitalization of patients at the Islamic Hospital Ibnu Sina Bukittinggi. Method: This study uses the design of cross sectional. Primary data such as points in Quality of Nutritional Care, gender and age of respondents, nutritional status, food intake and patient condition through questionnaires. The research was carried out at the Ibnu Sina Islamic Hospital in Bukittinggi, West Sumatra with sample of 108 patients. Results: Results of the study found that the duration of treatment > 5 days was higher (66%) compared to ≤ 5 days (38,0%). The quality of nutrition care was 49.6%, meaning the quality is not achieved. Assessments and nutritional care given on time are a dominant factor over the length of hospitalization at Islamic Hospital Ibnu Sina Bukittinggi. Late assessments and nutrition care at hospitalizations < 5 days have a 4.25 higher risk compared to those provided on time (aOR= 4.25; 95% CI=1.44-12,51; p value= 0.009). There was no significant influence of the nutritional care plan recorded in the CPPT Sheet, the revised fosters according to the patient's response, monitoring of the implementation of the fosters carried out, and the compatibility of the intervention with the condition of the patient on the length of patient. Conclusion: From the 5 indicators of the quality of nutritional care assessed, only the indicators of interventions provided in accordance with the patient's condition are included in the quality criteria achieved. Keywords: Inpatient care; Nutrition Assessment; Food intake; Patient condition ABSTRAK Latar Belakang : Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai efisiensi rumah sakit yaitu lama hari rawat. Hal penting yang menjadi perhatian oleh rumah sakit selama pasien dirawat adalah pelayanan gizi yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu asuhan gizi dengan lama rawat inap pasien di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi. Metode : Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (cross sectional). Data primer berupa m utu a suhan g izi, jenis kelamin dan usia responden, status gizi, asupan makan dan kondisi pasien melalui kuesioner. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat dengan besar sampel sebanyak 108 pasien. Hasil : Hasil Penelitian didapatkan bahwa lama rawat > 5 hari lebih tinggi (66%) dibandingkan ≤ 5 hari (38,0%) . Nilai mutu asuhan gizi adalah 49,6%, artinya mutu tidak terpenuhi. A ssessmen dan asuhan gizi yang diberikan tepat waktu merupakan faktor yang dominan terhadap lama rawat inap di Rumah Sakit Islam Ibnu Bukittinggi . Asesmen dan asuhan gizi yang diberikan tidak tepat waktu pada pasien dengan lama rawat inap < 5 hari memiliki risiko 4,25 lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberikan asesmen dan asuhan gizi diberikan tepat waktu (aOR= 4,25; 95% CI=1,44-12,51; p value= 0,009). Tidak adanya pengaruh yang signifikan dari rencana asuhan gizi yang tercatat dalam Lembar Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT), asuhan direvisi sesuai dengan respon pasien, monitoring pelaksanaan asuhan yang dilakukan, dan kesesuaian intervensi dengan kondisi pasien yang dilihat dari poin mutu asuhan gizi pasien di rumah sakit terhadap lama rawat inap pasien pada Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi. Simpulan : Dari 5 indikator mutu asuhan gizi yang dinilai, hanya indicator intervensi yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien yang masuk pada kriteria mutu yang tercapai untuk 4 indikator yang lain masuk dalam kategori kurang terpenuhi dan tidak terpenuhi Kata Kunci : Lama Rawat Inap; Assessment Gizi; Asupan Makanan; Kondisi Pasien }, issn = {2622-884X}, pages = {69--80} doi = {10.14710/jnc.v13i1.41505}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/41505} }
Refworks Citation Data :
Background: Hospitals are institutions that provide individual health care in a full-fledged manner. One of the indicators used to measure the efficiency of hospitals is the length of days of care. The important thing that the hospital is concerned with the nutritional services that are provided and adapted to the condition of the patient. This research aims to determine the relationship between nutrition care quality and long hospitalization of patients at the Islamic Hospital Ibnu Sina Bukittinggi.
Method: This study uses the design of cross sectional. Primary data such as points in Quality of Nutritional Care, gender and age of respondents, nutritional status, food intake and patient condition through questionnaires. The research was carried out at the Ibnu Sina Islamic Hospital in Bukittinggi, West Sumatra with sample of 108 patients.
Results: Results of the study found that the duration of treatment > 5 days was higher (66%) compared to ≤ 5 days (38,0%). The quality of nutrition care was 49.6%, meaning the quality is not achieved. Assessments and nutritional care given on time are a dominant factor over the length of hospitalization at Islamic Hospital Ibnu Sina Bukittinggi. Late assessments and nutrition care at hospitalizations < 5 days have a 4.25 higher risk compared to those provided on time (aOR= 4.25; 95% CI=1.44-12,51; p value= 0.009). There was no significant influence of the nutritional care plan recorded in the CPPT Sheet, the revised fosters according to the patient's response, monitoring of the implementation of the fosters carried out, and the compatibility of the intervention with the condition of the patient on the length of patient.
Conclusion: From the 5 indicators of the quality of nutritional care assessed, only the indicators of interventions provided in accordance with the patient's condition are included in the quality criteria achieved.
Keywords: Inpatient care; Nutrition Assessment; Food intake; Patient condition
Latar Belakang : Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai efisiensi rumah sakit yaitu lama hari rawat. Hal penting yang menjadi perhatian oleh rumah sakit selama pasien dirawat adalah pelayanan gizi yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu asuhan gizi dengan lama rawat inap pasien di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (cross sectional). Data primer berupa mutu asuhan gizi, jenis kelamin dan usia responden, status gizi, asupan makan dan kondisi pasien melalui kuesioner. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat dengan besar sampel sebanyak 108 pasien.
Hasil : Hasil Penelitian didapatkan bahwa lama rawat > 5 hari lebih tinggi (66%) dibandingkan ≤ 5 hari (38,0%). Nilai mutu asuhan gizi adalah 49,6%, artinya mutu tidak terpenuhi. Assessmen dan asuhan gizi yang diberikan tepat waktu merupakan faktor yang dominan terhadap lama rawat inap di Rumah Sakit Islam Ibnu Bukittinggi. Asesmen dan asuhan gizi yang diberikan tidak tepat waktu pada pasien dengan lama rawat inap < 5 hari memiliki risiko 4,25 lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberikan asesmen dan asuhan gizi diberikan tepat waktu (aOR= 4,25; 95% CI=1,44-12,51; p value= 0,009). Tidak adanya pengaruh yang signifikan dari rencana asuhan gizi yang tercatat dalam Lembar Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT), asuhan direvisi sesuai dengan respon pasien, monitoring pelaksanaan asuhan yang dilakukan, dan kesesuaian intervensi dengan kondisi pasien yang dilihat dari poin mutu asuhan gizi pasien di rumah sakit terhadap lama rawat inap pasien pada Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi.
Simpulan : Dari 5 indikator mutu asuhan gizi yang dinilai, hanya indicator intervensi yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien yang masuk pada kriteria mutu yang tercapai untuk 4 indikator yang lain masuk dalam kategori kurang terpenuhi dan tidak terpenuhi
Kata Kunci : Lama Rawat Inap; Assessment Gizi; Asupan Makanan; Kondisi Pasien
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats