skip to main content

ANALISIS DETERMINAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI DAERAH PERKEBUNAN (STUDI DI DESA SILO KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER)

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Indonesia

Received: 3 Sep 2023; Published: 23 Jan 2024.

Citation Format:
Abstract
ABSTRACT

Background: In comparison to obesity and malnutrition, stunting is the most significant nutritional issue that toddlers face. Stunting has several fundamental, indirect, and indirect causes. Stunting may be brought on by the traits of plantation communities that resemble those of villages, such as low levels of education, employment, and income. It is necessary to understand the root causes of stunting in order to implement the right preventative strategies.

Objective: This study's goal was to determine the reasons behind stunting in children between 24 and 59 month old in Silo Village, Silo District, and Jember Regency.

Methods: Cross-sectional research was the method used in this field. The study’s population in this research was 467 families in Silo Village, a sample of 89 households and families with toddlers aged 24-59 months taken randomly using binominal proportions. Data collection on the determinants of stunting in the form of mother's education level, mother's occupation, family income, history of infectious diseases among toddlers, history of exclusive breastfeeding among toddlers, utilization of health services, and distance to health access was carried out by interview using a questionnaire. Bivariate Chi Square Test analysis of the data was done using α=0.05 significance level. If p-value<0.05, the study's findings are linked.

Results: According to the findings of this study, there was no correlation between the incidence of stunting in toddlers aged 2 to 4 and the mother's education level (p=0.329), her occupation (p=0.618), the family's income (p=0.984), their history of infectious diseases in toddlers (p=0.713), their history of exclusive breastfeeding for toddlers (p=0.133), their use of health services (p=0.216), and their distance from a health facility (p=0.595).

Conclusion: There is no significant relationship between the causes of stunting studied and the incidence of stunting in Silo Village, Silo District, Jember Regency. There are other causes that are thought to be more related to the incidence of stunting, namely the nutritional intake of toddlers. In future research, it is expected to examine the relationship between toddler nutritional intake and the incidence of stunting.

Keywords: Determinants; Plantation Area; Stunting; Toddler

 

ABSTRAK

Latar belakang: Stunting merupakan masalah gizi terbesar yang diderita balita dibandingkan gizi buruk dan obesitas. Penyebab stunting terdiri dari penyebab dasar, penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Karakteristik masyarakat perkebunan yang mirip dengan masyarakat desa yaitu pendidikan rendah, jenis pekerjaan, dan pendapatan yang rendah dapat menjadi potensi penyebab kejadian stunting. Oleh karena itu penyebab stunting perlu dicari dan diketahui agar dapat dilakukan penanggulangan dan dilakukan upaya pencegahan yang tepat.

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penyebab stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Silo Kecamatan Silo Kabupaten Jember.

Metode: Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah keluarga dengan balita usia 24-59 bulan di Desa Silo berjumlah 467 keluarga dan sampel berjumlah 89 keluarga yang diambil secara acak dengan menggunakan rumus binominal. Pengumpulan data determinan stunting berupa tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, riwayat penyakit infeksi balita, riwayat pemberian ASI eksklusif balita, pemanfaatan layanan kesehatan, dan jarak menuju akses kesehatan dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara bivariat menggunakan Uji Chi Square dengan α=0,05. Hasil penelitian dinyatakan berhubungan apabila α <0,05.

Hasil: Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara penyebab stunting yaitu tingkat pendidikan ibu (α=0,329), pekerjaan ibu (α=0,618), pendapatan keluarga (α=0,984), riwayat penyakit infeksi balita (α=0,713), riwayat ASI eksklusif balita (α=0,133), pemanfaatan layanan kesehatan (α=0,216), dan jarak menuju akses kesehatan (α= 0,595) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Silo Kecamatan Silo Kabupaten Jember.

Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara penyebab stunting yang diteliti dengan kejadian stunting di Desa Silo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Terdapat penyebab lain yang diduga lebih memiliki keterkaitan dengan kejadian stunting yaitu asupan gizi balita. Pada penelitian selanjutnya diharapkan meneliti hubungan antara asupan gizi balita dengan kejadian stunting.

Kata Kunci: Balita; Daerah Perkebunan; Faktor Penyebab; Stunting

Fulltext View|Download
Keywords: Balita; Daerah Perkebunan; Faktor Penyebab; Stunting

Article Metrics:

  1. Kemenkes RI, & Pusdatin. 2018. Topik Utama: Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia
  2. WHO. 2008. Training Course on Child Growth Assessment WHO Child Growth Standards
  3. Kemenkes RI. 2021. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2021
  4. Kemenkes RI. 2022. Buku Saku: Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022
  5. Perpres RI. 2021. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting
  6. UNICEF. 2015. UNICEF’s Approach to Scaling Up Nutrition for Mothers and Their Children
  7. UNICEF. 2021. UNICEF Conceptual Framework on Maternal and Child Nutrition
  8. Husein, M. Budaya Dan Karakteristik Masyarakat Pedesaan. Aceh Anthropological Journal. 2021;volume 5(2):187-202. https://ojs.unimal.ac.id/AAJ/article/view/5624/pdf
  9. Rokhmah, D., et al. Faktor Demografi dan Sosial Terkait Kasus Stunting di Masyarakat Perkebunan Tembakau Kabupaten Jember, Indonesia. Amerta Nutrition. 2022;volume 6(1SP):25-31. 10.20473/amnt.v6i1SP.2022.25-31
  10. Nurmawati, N., Ginting, D., & Brahmana, N. E. Analisis Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Ramung Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah Tahun 2021. Journal of Healthcare Technology and Medicine. 2021;volume 7(2). https://jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/article/view/1684/884
  11. Anindita, P. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Kecukupan Protein & Zinc Dengan Stunting (Pendek) Pada Balita Usia 6 – 35 Bulan Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012;volume 1(2):617 – 626. http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
  12. Ni’mah, C., Muniroh, L. Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan Dan Pola Asuh Ibu Dengan Wasting Dan Stunting Pada Balita Keluarga Miskin. Media Gizi Indonesia. 2015;volume 10(1):84–90. https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/view/3131/2288
  13. Mentari, T. S. Pola Asuh Balita Stunting Usia 24-59 Bulan. Higeia. 2020;volume 4(4). https://doi.org/10.15294/higeia/v4i4/34767
  14. Fauzi, M., Wahyudin, Aliyah. Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pekerjaan Ibu Balita Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas X Kabupaten Indramayu. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting”. 2020;volume 2(1). https://doi.org/10.48186/.v2i01.257.9-15
  15. Rizcewaty, Rahman, E., Suryanto, D. Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Tentang Status Gizi Dengan Kejadian Stunting Anak 12-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas Tahun 2021. An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2021;volume 9(1):39-44. https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/ANN/article/view/7184
  16. Darmini, N. W., Ftiriana, L. B., Vidayanti, V. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang Dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 2-5 Tahun. Community of Publishing in Nursing (COPING). 2022;volume 10(2). https://doi.org/10.24843/coping.2022.v10.i02.p06
  17. Rahmah, A. A. et al. Hubungan Pendidikan Ibu Dan Keterpaparan Informasi Stunting Dengan Pengetahuan Ibu Tentang Stunting. Journal of Nursing Care. 2023;volume 6(1). https://doi.org/10.24198/jnc.v6i1.44395
  18. Hikmahrachim, H. G., Rohsiswatmo, R., Ronoatmodjo. Efek ASI Eksklusif terhadap Stunting pada Anak Usia 6-59 bulan di Kabupaten Bogor tahun 2019. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia. 2019;volume 3(2). https://doi.org/10.7454/epidkes.v3i2.3425
  19. Novayanti, L. H., Armini, N. W., Mauliku, J. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Umur 12-59 Bulan di Puskesmas Banjar I Tahun 2021. Jurnal Ilmiah Kebidanan. 2021;volume 9(2). https://doi.org/10.33992/jik.v9i2.1413
  20. Hasanah, S., Masmuri, M., & Purnomo, A. Hubungan Pemberian ASI dan MP ASI dengan Kejadian Stunting Pada Baduta (Balita Bawah 2 Tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Dalam. STIKes Yarsi Pontianak. 2020;volume 2(1). https://doi.org/10.53399/knj.v2i1.18
  21. Hina, S. B. G. J., & Picauly, I. Hubungan Faktor Asupan Gizi, Riwayat Penyakit Infeksi dan Riwayat ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting di Kabupaten Kupang. Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan. 2021;volume 10(2). https://doi.org/10.51556/ejpazih.v10i2.155
  22. Lestari, D., Zuraida, R., Larasati, TA. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Air Susu Ibu dan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Fajar Bulan. Medical Journal of Lampung University. 2013;volume 2(4). https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/66/65
  23. Fariningsih, E., Ikramah, D. N., Laska, Y. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Usia 0 - 6 Bulan. Jurnal Midwifery Update (MU). 2022;volume 4(2). https://doi.org/10.32807/jmu.v4i2.144
  24. Asrianti, T., et al. Tingkat Pendapatan, Metode Pengasuhan, Riwayat Penyakit Infeksi Dan Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Di Kota Samarinda. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK). 2019;volume 2(1). https://journal.unhas.ac.id/index.php/jnik/article/view/6503
  25. Sahitarani, A. S., Paramashanti, B. A., and Sulistiyawati, S. Kaitan Stunting Dengan Frekuensi Dan Durasi Penyakit Infeksi Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. Journal of Nutrition College. 2020;volume 9(3):202-207. https://doi.org/10.14710/jnc.v9i3.26952
  26. Novikasari, L. Setiawati, Subroto, T. Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-59 Bulan. JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati). 2021;volume 7(2). 10.33024/jkm.v7i2.4140
  27. Trisutisno, I., Hasnidar, Mustar. Hubungan Pendidikan Ibu, Konsumsi Makanan, Dan Riwayat Infeksi Dengan Kejadian Stunting Di Tapanuli Selatan. Jurnal Suara Kesehatan. 2022;volume 8(2). https://doi.org/10.56836/journaliskb.v8i2.63

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.