skip to main content

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI, VITAMIN C DAN SENG DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA BALITA STUNTING

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: .

Citation Format:
Abstract

Latar belakang : Anemia merupakan salah satu penyakit penyerta pada balita stunting. Kejadian anemia dapat diketahui berdasarkan kadar hemoglobin darah (Hb). Zat besi merupakan faktor penyebab utama terjadinya anemia. Namun, pada kenyataannya anemia dapat disebabkan karena asupan zat gizi lain seperti protein, vitamin C dan seng.

Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross-sectional pada 20 balita berusia 24 – 59 bulan di Kelurahan Jangli. Kadar Hemoglobin (Hb) diperoleh dari analisis dengan metode cyanmethaemoglobin. Kadar Hb <11g/dL dinyatakan sebagai anemia pada balita. Data stunting diperoleh menggunakan standar prosedur antropometri. Data asupan zat besi, protein vitamin C dan seng diperoleh melalui metode Semi Quantitative-Foof Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan produk moment korelasi tes (Pearson test) dengan mempertimbangkan norrmalitas data.

Hasil : Rerata kadar hemoglobin sebesar 11,27±0,22 g/dL. Rerata asupan protein sebesar 27,10±2,57 gr, zat besi 3,8±0,95 mg, vitamin C 15,96±8,07 mg, seng 2,88±0,30 mg. Terdapat hubungan antara asupan protein dengan kadar hemoglobin pada balita stunting (r=0,499, p-0,025). Sedangkan asupan zat besi, vitamin C, dan seng tidak terdapat hubungan dengan kadar hemoglobin pada balita stunting (p>0,05).

Simpulan : Terdapat hubungan antara asupan protein dengan kadar hemoglobin pada balita stunting. Sedangkan asupan zat besi, vitamin C, dan seng tidak terdapat hubungan dengan kadar hemoglobin pada balita stunting (p>0,05).

Fulltext View|Download
Keywords: Asupan Protein, Zat Besi, Vitamin C, Seng, Anemia, Stunting

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.