BibTex Citation Data :
@article{JTP26559, author = {Syafiq Fahruzaky and Bambang Dwiloka and Yoyok Pramono and Sri Mulyani}, title = {Pengaruh Berbagai Metode Thawing Terhadap Kadar Protein dan Kadar Mineral Bakso dari Daging Ayam Petelur Afkir Beku}, journal = {Jurnal Teknologi Pangan}, volume = {4}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {post-laying hen, protein, mineral}, abstract = { Ayam petelur afkir merupakan ayam petelur yang sudah berumur sekitar 80 minggu dengan persentase produksi menghasilkan telur dibawah 75%. Ayam petelur afkir dapat dimanfaatkan dagingnya untuk dibuat menjadi produk olahan bakso. Dalam pembuatannya bakso bahan berupa daging ayam petelur afkir dibekukan terlebih dahulu lalu dilakukan thawing dengan berbagai metode. Thawing merupakan proses penyegaran kembali setelah daging tersebut dismpan dalam bentuk beku sebelum diolah menjadi bakso. Jika metode thawing yang dilakukan tidak benar dapat menurunkan kualitas kimia daging karena adanya nutrisi larut air yang dapat hilang bersamaan dengan cairan yang keluar yang disebut drip . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai metode thawing terhadap kadar protein dan kadar mineral bakso dari daging ayam petelur afkir beku. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging ayam petelur afkir beku bagian dada, akuades, dan HCl. Penelitian menggunakan uji rancangan acak lengkap dengan variasi perlakuan yang diberikan adalah (T0) tanpa pembekuan dan thawing, (T1) thawing dengan air suhu ±20 o C, (T2) thawing dengan air suhu ±30 o C, dan (T3) thawing dengan air suhu ±40 o C. Sampel yang telah diberi perlakuan thawing diolah menjadi bakso, kemudian dilakukan pengujian kualitas kimia yang meliputi kadar protein dan kadar mineral. Data hasil pengujian kadar mineral dianalisis secara deskriptif. Sedangkan data hasil pengujian kadar protein dianalisis dengan menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA) dengan taraf signifikansi 5% dan apabila terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test . Perlakuan thawing dengan berbagai metode dengan kisaran suhu 20-40 o C memberikan hasil bahwa thawing dapat menurunkan kualitas kimia bakso daging ayam petelur afkir. Metode thawing yang menggunakan suhu semakin tinggi akan semakin meningkatkan kehilangan kadar protein dan kadar mineral. Post-laying hens are laying hens that are around 80 weeks old with a percentage of production producing eggs below 75%. Post-Laying hen meat can be used to processed meatballs. In its making, post-laying hens meat were frozen first and then thawed using various methods. Thawing is a process of refreshment after the meat is frozen in a frozen form before being processed into meatballs. If the thawing method is done improperly it can reduce the chemical quality of the meat due to the presence of water-soluble nutrients that can be lost together with the liquid that comes out called drip. This research aims to determine the effect of differences thawing method on the protein and mineral content of meatballs from frozen post-laying hens. The material used in this study was frozen post-laying hens breast meat, aquades, and HCl. This research used CRD test with variation of treatment given are (T0) without freezing and thawing, (T1) thawing with water temperature ± 20 o C, (T2) thawing with water temperature ± 30 o C, and (T3) thawing with water temperature ± 40 o C . Samples that have been treated thawing are processed into meatballs, then chemical quality testing includes protein content and mineral content. Data from mineral content testing results were analyzed descriptively. While the data from protein content were analyzed using the Analysis of Variance (ANOVA) test with a significance level of 5% and if there are differences then proceed with the Duncan Multiple Range Test. Thawing treatment with various methods with a temperature range of 20-40 o C gives results that thawing reduce the chemical quality of meatball from post-laying hens meat. If thawing uses a higher temperature it will further increase the loss of protein and mineral content. }, issn = {2597-9892}, pages = {82--87} doi = {10.14710/jtp.2020.26559}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/tekpangan/article/view/26559} }
Refworks Citation Data :
Ayam petelur afkir merupakan ayam petelur yang sudah berumur sekitar 80 minggu dengan persentase produksi menghasilkan telur dibawah 75%. Ayam petelur afkir dapat dimanfaatkan dagingnya untuk dibuat menjadi produk olahan bakso. Dalam pembuatannya bakso bahan berupa daging ayam petelur afkir dibekukan terlebih dahulu lalu dilakukan thawing dengan berbagai metode. Thawing merupakan proses penyegaran kembali setelah daging tersebut dismpan dalam bentuk beku sebelum diolah menjadi bakso. Jika metode thawing yang dilakukan tidak benar dapat menurunkan kualitas kimia daging karena adanya nutrisi larut air yang dapat hilang bersamaan dengan cairan yang keluar yang disebut drip. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai metode thawing terhadap kadar protein dan kadar mineral bakso dari daging ayam petelur afkir beku. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging ayam petelur afkir beku bagian dada, akuades, dan HCl. Penelitian menggunakan uji rancangan acak lengkap dengan variasi perlakuan yang diberikan adalah (T0) tanpa pembekuan dan thawing, (T1) thawing dengan air suhu ±20oC, (T2) thawing dengan air suhu ±30oC, dan (T3) thawing dengan air suhu ±40oC. Sampel yang telah diberi perlakuan thawing diolah menjadi bakso, kemudian dilakukan pengujian kualitas kimia yang meliputi kadar protein dan kadar mineral. Data hasil pengujian kadar mineral dianalisis secara deskriptif. Sedangkan data hasil pengujian kadar protein dianalisis dengan menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA) dengan taraf signifikansi 5% dan apabila terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test. Perlakuan thawing dengan berbagai metode dengan kisaran suhu 20-40oC memberikan hasil bahwa thawing dapat menurunkan kualitas kimia bakso daging ayam petelur afkir. Metode thawing yang menggunakan suhu semakin tinggi akan semakin meningkatkan kehilangan kadar protein dan kadar mineral.
Post-laying hens are laying hens that are around 80 weeks old with a percentage of production producing eggs below 75%. Post-Laying hen meat can be used to processed meatballs. In its making, post-laying hens meat were frozen first and then thawed using various methods. Thawing is a process of refreshment after the meat is frozen in a frozen form before being processed into meatballs. If the thawing method is done improperly it can reduce the chemical quality of the meat due to the presence of water-soluble nutrients that can be lost together with the liquid that comes out called drip. This research aims to determine the effect of differences thawing method on the protein and mineral content of meatballs from frozen post-laying hens. The material used in this study was frozen post-laying hens breast meat, aquades, and HCl. This research used CRD test with variation of treatment given are (T0) without freezing and thawing, (T1) thawing with water temperature ± 20oC, (T2) thawing with water temperature ± 30oC, and (T3) thawing with water temperature ± 40oC. Samples that have been treated thawing are processed into meatballs, then chemical quality testing includes protein content and mineral content. Data from mineral content testing results were analyzed descriptively. While the data from protein content were analyzed using the Analysis of Variance (ANOVA) test with a significance level of 5% and if there are differences then proceed with the Duncan Multiple Range Test. Thawing treatment with various methods with a temperature range of 20-40oC gives results that thawing reduce the chemical quality of meatball from post-laying hens meat. If thawing uses a higher temperature it will further increase the loss of protein and mineral content.
Article Metrics:
Last update:
Indexed in:
Journal Visitors
View My Stats