Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JNC6869, author = {Dittasari Putriana and Fillah Dieny}, title = {KONSUMSI CAIRAN PERIODE LATIHAN DAN STATUS HIDRASI SETELAH LATIHAN PADA ATLET SEPAK BOLA REMAJA}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {3}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {konsumsi cairan; status hidrasi; sepak bola; atlet remaja}, abstract = { Latar Belakang : Atlet sepak bola merupakan atlet yang melakukan olahraga dengan intensitas tinggi. Atlet sepak bola berpotensi untuk mengalami dehidrasi apabila kehilangan cairan karena peningkatan pengeluaran air melalui keringat dan pernafasan tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup. Atlet remaja memiliki risiko dehidrasi lebih tinggi daripada atlet dewasa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan konsumsi cairan pada periode latihan dengan status hidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja. Metode : Penelitian observasional dengan desain cross-sectional yang melibatkan 47 atlet sepak bola remaja laki-laki (usia 13-16 tahun) di Sekolah Sepak Bola Universitas Diponegoro Semarang. Subjek dipilih dengan simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik subjek, konsumsi cairan, kehilangan berat badan, volume urin, keringat yang hilang selama latihan dan status hidrasi setelah latihan. Latihan pertandingan sepak bola dilakukan selama 70 menit. Konsumsi cairan pada periode latihan diukur dengan menggunakan food recall, keringat yang hilang selama latihan dihitung menggunakan rumus dan status hidrasi setelah latihan diketahui dengan pemeriksaan berat jenis urin. Hasil : Rerata konsumsi cairan pada periode latihan (1678,77±457,99 ml) masih kurang dari kebutuhan (2400-3400 ml). Rerata keringat yang hilang adalah 1364,19±448,68 ml. Semua atlet sepak bola remaja mengalami dehidrasi, sebagian besar mengalami significant dehydration (89,4%) dan yang lain mengalami minimal dehydration (10,6%). Terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi cairan pada periode latihan dan status hidrasi setelah latihan (p<0,05), tetapi tidak terdapat hubungan antara keringat yang hilang selama latihan dan status hidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja (p>0,05). Simpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi cairan pada periode latihan dan status hidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja. }, issn = {2622-884X}, pages = {689--697} doi = {10.14710/jnc.v3i4.6869}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/6869} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Atlet sepak bola merupakan atlet yang melakukan olahraga dengan intensitas tinggi. Atlet sepak bola berpotensi untuk mengalami dehidrasi apabila kehilangan cairan karena peningkatan pengeluaran air melalui keringat dan pernafasan tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup. Atlet remaja memiliki risiko dehidrasi lebih tinggi daripada atlet dewasa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan konsumsi cairan pada periode latihan dengan status hidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja.
Metode : Penelitian observasional dengan desain cross-sectional yang melibatkan 47 atlet sepak bola remaja laki-laki (usia 13-16 tahun) di Sekolah Sepak Bola Universitas Diponegoro Semarang. Subjek dipilih dengan simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik subjek, konsumsi cairan, kehilangan berat badan, volume urin, keringat yang hilang selama latihan dan status hidrasi setelah latihan. Latihan pertandingan sepak bola dilakukan selama 70 menit. Konsumsi cairan pada periode latihan diukur dengan menggunakan food recall, keringat yang hilang selama latihan dihitung menggunakan rumus dan status hidrasi setelah latihan diketahui dengan pemeriksaan berat jenis urin.
Hasil : Rerata konsumsi cairan pada periode latihan (1678,77±457,99 ml) masih kurang dari kebutuhan (2400-3400 ml). Rerata keringat yang hilang adalah 1364,19±448,68 ml. Semua atlet sepak bola remaja mengalami dehidrasi, sebagian besar mengalami significant dehydration (89,4%) dan yang lain mengalami minimal dehydration (10,6%). Terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi cairan pada periode latihan dan status hidrasi setelah latihan (p<0,05), tetapi tidak terdapat hubungan antara keringat yang hilang selama latihan dan status hidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja (p>0,05).
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats