Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JNC6868, author = {Nafilah Nafilah and Deny Fitranti}, title = {HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT), PERSEN LEMAK TUBUH, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEPADATAN TULANG PADA REMAJA PUTRI}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {3}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {Kepadatan tulang; indeks massa tubuh; persen lemak tubuh; asupan zat gizi; aktivitas fisik}, abstract = { Latar Belakang : Kepadatan tulang yang rendah saat remaja dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepadatan tulang diantaranya asupan zat gizi , IMT , persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik. Akan tetapi, penelitian terbaru menunjukkan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Tujuan : Mengetahui hubungan IMT, persen lemak tubuh, asupan zat gizi dan aktivitas fisik dengan kepadatan tulang pada remaja putri. Metode : Penelitian dilaksanakan di SMP PL Domenico Savio Semarang pada bulan Juni 2014.Desain penelitian cross-sectional dengan subyek 101 remaja putri usia 13-15 tahun dipilih dengan metode simple random sampling. Data yang diambil adalah berat badan, persen lemak tubuh, tinggi badan, asupan protein, kalsium, fosfor, vitamin D, tingkat aktivitas fisik, dan kepadatan tulang. Analisis bivariat dengan uji rank Spearman dan analisis multivariat menggunakan uji regresi linier ganda. Hasil : Sebagian besar subyek (70,3%) mengalami osteopenia dan 29,7% memilki kepadatan tulang kategori normal. Sebanyak 63,4% subyek memilki nilai z-score IMT kategori normal, 65,3% memilki persen lemak tubuh normal, 44,6% memiliki tingkat aktivitas sedang, dan 56,4% memilki asupan protein lebih dari AKG. Asupan kalsium, fosfor, dan vitamin D kurang dari AKG masing-masing 65,3%, 44,6%, dan 66,3%. Asupan protein, kalsium, fosfor, vitamin D dan aktivitas fisik tidak terbukti terdapat hubungan dengan kepadatan tulang (p>0,05). Akan tetapi, IMT (r=0,415) dan persen lemak tubuh (r=0,402) terbukti mempunyai hubungan bermakna dengan kepadatan tulang (p<0,05). Pada analisis regresi linier ganda, hanya persen lemak tubuh yang menjadi prediktor kepadatan tulang (B=0,032). Kesimpulan : Terbukti terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dan persen lemak tubuh dengan kepadatan tulang. Akan tetapi, variabel yang menjadi prediktor terhadap kepadatan tulang hanya persen lemak tubuh. }, issn = {2622-884X}, pages = {680--688} doi = {10.14710/jnc.v3i4.6868}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/6868} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Kepadatan tulang yang rendah saat remaja dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepadatan tulang diantaranya asupan zat gizi , IMT , persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik. Akan tetapi, penelitian terbaru menunjukkan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
Tujuan :Mengetahui hubungan IMT, persen lemak tubuh, asupan zat gizi dan aktivitas fisik dengan kepadatan tulang pada remaja putri.
Metode :Penelitian dilaksanakan di SMP PL Domenico Savio Semarang pada bulan Juni 2014.Desain penelitian cross-sectional dengan subyek 101 remaja putri usia 13-15 tahun dipilih dengan metode simple random sampling. Data yang diambil adalah berat badan, persen lemak tubuh, tinggi badan, asupan protein, kalsium, fosfor, vitamin D, tingkat aktivitas fisik, dan kepadatan tulang. Analisis bivariat dengan uji rank Spearman dan analisis multivariat menggunakan uji regresi linier ganda.
Hasil :Sebagian besar subyek (70,3%) mengalami osteopenia dan 29,7% memilki kepadatan tulang kategori normal. Sebanyak 63,4% subyek memilki nilai z-score IMT kategori normal, 65,3% memilki persen lemak tubuh normal, 44,6% memiliki tingkat aktivitas sedang, dan 56,4% memilki asupan protein lebih dari AKG. Asupan kalsium, fosfor, dan vitamin D kurang dari AKG masing-masing 65,3%, 44,6%, dan 66,3%. Asupan protein, kalsium, fosfor, vitamin D dan aktivitas fisik tidak terbukti terdapat hubungan dengan kepadatan tulang (p>0,05). Akan tetapi, IMT (r=0,415) dan persen lemak tubuh (r=0,402) terbukti mempunyai hubungan bermakna dengan kepadatan tulang (p<0,05). Pada analisis regresi linier ganda, hanya persen lemak tubuh yang menjadi prediktor kepadatan tulang (B=0,032).
Kesimpulan :Terbukti terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dan persen lemak tubuh dengan kepadatan tulang. Akan tetapi, variabel yang menjadi prediktor terhadap kepadatan tulang hanya persen lemak tubuh.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats