slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
POLA MAKAN, STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK STUNTING USIA 9-12 TAHUN DI KEMIJEN SEMARANG TIMUR | Saniarto | Journal of Nutrition College skip to main content

POLA MAKAN, STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK STUNTING USIA 9-12 TAHUN DI KEMIJEN SEMARANG TIMUR

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 20 Jan 2014; Published: 27 Jan 2014.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Stunting pada anak usia sekolah dasar (9-12 tahun) terjadi karena malnutrisi kronis. Malnutrisi kronis juga berakibat pada terlambatnya perkembangan otak. Hal ini berakibat pada rendahnya kemampuan kognitif dan rendahnya prestasi belajar. Namun ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak. Pola makan dan status sosial ekonomi keluarga adalah faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar pada anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola makan dan status sosial ekonomi keluarga dengan prestasi belajar anak stunting usia 9-12 tahun di Kemijen Semarang Timur.

Metode: Sebanyak 85 anak stunting usia 9-12 tahun berpartisipasi dalam penelitian cross sectional ini. Subjek dan responden (orang tua subjek) diwawancarai untuk mendapatkan data karakteristik subjek, pola makan, dan status sosial ekonomi keluarga yang meliputi pendidikan, pekerjaan orang tua, dan pendapatan yang dilihat dari pengeluaran perkapita. Canada’s Food Guide to Healthy Eating (CFGHE) digunakan untuk mengkategorikan pola makan anak. Sementara data prestasi belajar diperoleh dari nilai raport mata pelajaran IPA, Matematika dan Bahasa Indonesia.

Hasil: Sebanyak 52,9% subjek memiliki prestasi belajar kurang. Hampir setengah dari subjek memiliki pola makan yang buruk (40%) dan lebih dari setengah memiliki pola makan sedang (58,8%). Sebagian besar orang tua subjek berpendidikan rendah (ibu 74,1% dan ayah 61,2%). Sebanyak 61,2% keluarga mempunyai pengeluaran perkapita yang rendah. Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pola makan dan status sosial ekonomi keluarga dengan prestasi belajar anak stunting usia 9-12 tahun.

Kesimpulan: Pola makan dan status sosial ekonomi keluarga tidak berhubungan dengan prestasi belajar anak stunting usia 9-12 tahun di Kemijen Semarang Timur.

Fulltext View|Download
Keywords: pola makan; sosial ekonomi; prestasi belajar; stunting

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.