BibTex Citation Data :
@article{JNC3830, author = {Husein Al-Anshori and Nuryanto Nuryanto}, title = {FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 12-24 BULAN (Studi di Kecamatan Semarang Timur)}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {2}, number = {4}, year = {2013}, keywords = {Stunting; status ekonomi; riwayat ISPA; asupan protein}, abstract = { Latar Belakang : Stunting merupakan gangguan pertumbuhan karena malnutrisi kronis, yang ditunjukkan dengan nilai z-score panjang badan menurut umur (PB/U) kurang dari -2 SD. Anak 12–24 bulan sangat rentan terjadi masalah gizi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting. Metode : Penelitian observasional dengan desain case-control dan subjek adalah anak usia 12-24 bulan di Kecamatan Semarang Timur. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling, 36 subjek untuk tiap kelompok. Derajat stunting dinyatakan dengan z-score PB/U. Data identitas subjek dan responden, riwayat ASI eksklusif, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan keluarga dan riwayat penyakit infeksi diperoleh melalui kuesioner. Data asupan zat gizi diperoleh melalui food recall 24 jam selama 2 hari tidak berurutan. Analisis menggunakan metode Chi Square dengan melihat Odds Ratio (OR) dan multivariat dengan regresi logistik ganda. Hasil : Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 12–24 bulan adalah status ekonomi keluarga rendah (OR= 11.769; p= 0.006; CI 1.401 – 98.853 ), riwayat ISPA (OR= 4.043; p= 0.023; CI 1.154 – 14.164), dan asupan protein kurang (OR = 11.769; p = 0.006; CI 1.401 – 98.853). Riwayat pemberian ASI eksklusif, pendidikan orang tua, riwayat diare, asupan energi, lemak, karbohidrat, seng dan kalsium bukan merupakan faktor risiko kejadian stunting. Kesimpulan : Status ekonomi rendah , riwayat ISPA, dan asupan protein kurang merupakan faktor risiko yang bermakna pada kejadian stunting anak usia 12-24 bulan. }, issn = {2622-884X}, pages = {675--681} doi = {10.14710/jnc.v2i4.3830}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/3830} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Stunting merupakan gangguan pertumbuhan karena malnutrisi kronis, yang ditunjukkan dengan nilai z-score panjang badan menurut umur (PB/U) kurang dari -2 SD. Anak 12–24 bulan sangat rentan terjadi masalah gizi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting.
Metode : Penelitian observasional dengan desain case-control dan subjek adalah anak usia 12-24 bulan di Kecamatan Semarang Timur. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling, 36 subjek untuk tiap kelompok. Derajat stunting dinyatakan dengan z-score PB/U. Data identitas subjek dan responden, riwayat ASI eksklusif, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan keluarga dan riwayat penyakit infeksi diperoleh melalui kuesioner. Data asupan zat gizi diperoleh melalui food recall 24 jam selama 2 hari tidak berurutan. Analisis menggunakan metode Chi Square dengan melihat Odds Ratio (OR) dan multivariat dengan regresi logistik ganda.
Hasil : Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 12–24 bulan adalah status ekonomi keluarga rendah (OR= 11.769; p= 0.006; CI 1.401 – 98.853), riwayat ISPA (OR= 4.043; p= 0.023; CI 1.154 – 14.164), dan asupan protein kurang (OR = 11.769; p = 0.006; CI 1.401 – 98.853). Riwayat pemberian ASI eksklusif, pendidikan orang tua, riwayat diare, asupan energi, lemak, karbohidrat, seng dan kalsium bukan merupakan faktor risiko kejadian stunting.
Kesimpulan : Status ekonomi rendah, riwayat ISPA, dan asupan protein kurang merupakan faktor risiko yang bermakna pada kejadian stunting anak usia 12-24 bulan.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats