skip to main content

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, PERSEN LEMAK TUBUH, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH REMAJA

1Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia

2Program Studi Agroekoteknologi Departemen Pertanian Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,, Indonesia

Received: 17 Nov 2022; Published: 3 May 2023.

Citation Format:
Abstract

ABSTRACT

Background: Adolescent blood sugar levels in Indonesia can be influenced by nutritional status and body composition. Adolescents with obesity and low levels of physical activity, were at risk of having high blood sugar levels.

 

Objectives: The purpose of this study was to analyze the correlation between body mass index, percent body fat, physical activity and adolescent blood sugar levels

Methods: This research was an analytic observational study with a cross sectional design. The subjects in this study were 27 students at one of the univercity in Central Java with an age range of 18-23 years who were taken by purposive sampling. Blood sugar variables were measured using instantaneous blood sugar measurements with an easy touch glucometer. Body fat percentage was measured using a Bio Impedance Analyzer (BIA). Body weight was measured using a digital scale, height was measured using a microtoise. Physical activity levels were measured using the physical activity level (PAL) recall form. Meanwhile, the data on the characteristics of the subjects were collected through a questionnaire. Data analysis used in this study was Kendall's tau-b, Mann Whitney-U and Independent Sample T-test.

Results: The blood sugar levels in this study were all in the normal category. The mean blood sugar level for teenagers is 110.56 ± 21.66. Most of the body mass index (55.6%) of adolescents are included in the normal category. The majority of adolescents have a body fat percentage category of overweight as much as 37% and obesity as much as 37%. Based on the results of the analysis, it was found that there was no relationship between percent body fat, BMI, and physical activity with sugar levels.Meanwhile, there was a correlation between age and blood sugar levels (p= 0.012 r=0.380). In addition, there was a difference in the average percentage of body fat for male and female where female have more fat than male.

Conclusion: Body mass index, percent body fat, and physical activity are not related to blood sugar levels. Age is another variable in this study that is related to blood sugar levels

 Keywords: Adolescents; Body fat percent; Blood sugar; BMI; Physical activity


ABSTRAK

Latar belakang: Kadar gula darah remaja di Indonesia dapat dipengaruhi oleh status gizi dan komposisi tubuh. Remaja dengan status gizi obesitas berisiko memiliki kadar gula darah yang tinggi. Tingkat aktivitas fisik remaja yang rendah juga berisiko meningkatkan kadar gula darah.

Tujuan: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan indeks massa tubuh, persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah remaja.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah berjumlah 27 orang dengan rentang usia 18-23 tahun yang diambil secara purposive sampling. Variabel gula darah diukur menggunakan pengukuran gula darah sesaat dengan easy touch glucometer. Persen lemak tubuh diukur dengan Bio Impedance Analyzer (BIA). Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan digital, tinggi badan diukur menggunakan microtoise. Tingkat aktivitas fisik diukur menggunakan form recall physical activity level (PAL).  Sedangkan data karakteristik subjek dikumpulkan melalui kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kendall’s tau-b, Mann Whitney U, dan Independen Sample T-test.

Hasil: Kadar gula darah semaja dalam penelitian ini seluruhnya dalam kategori normal. Rerata kadar gula darah sesaat remaja adalah 110,56 ± 21,66. Sebagian besar (55,6%) indeks massa tubuh remaja termasuk dalam kategori normal. Sebagian besar remaja memiliki kategori persen lemak tubuh overweight sebanyak 37% dan obesitas sebanyak 37%. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara persen lemak tubuh, IMT, dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah. Namun, ada hubungan antara usia dengan kadar gula darah (p= 0,012  r=0,380).

Simpulan:  Indeks massa tubuh, persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik tidak berhubungan dengan kadar gula darah, terdapat variabel lain dalam penelitian ini yang berhubungan dengan kadar gula darah yaitu usia.

Kata Kunci : Aktivitas fisik; Gula darah; IMT; Persen lemak tubuh; Remaja


 

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  common.other
File Ethical Clearence
Subject
Type Other
  Download (B)    Indexing metadata
Keywords: Aktivitas fisik; Gula darah; IMT; Persen lemak tubuh; Remaja

Article Metrics:

  1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hari Diabetes Sedunia Tahun 2018. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2019. Available from : https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/hari-diabetes-sedunia-tahun-2018
  2. International Diabetes Federation. Diabetes Research and Clinical Practice. 2021. Vol. 10. Available from: https://idf.org/
  3. Pangestika, H., Ekawati, D., & Murni NS. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2. Jurnal’Aisyiyah Medika. 2022;7(1). https://doi.org/10.36729/jam.v7i1.779
  4. American Diabetes Association. Standars of medical care in diabetes. The Journal Of Clinical And Applied Research And Education. 2015;38. Available from: https://www.diabetes.teithe.gr/%0AUsersFiles/entypa/STANDARDS%0A%2520OF%2520MEDICAL%2520CARE%25%0A20IN%2520DIABETES%25202015.pdf
  5. Telo GH, Cureau FV, Szklo M, Bloch KV SB. Prevalence of type 2 diabetes among adolescents in Brazil: Findings from Study of Cardiovascular Risk in Adolescents (ERICA) : Pediatr Diabetes. 2019;20(4):389–96. https://doi.org/10.1111/pedi.12828
  6. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hasil Utama Riskesdas 2018. 2018. Available from: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
  7. Sry A, Nababan V, Pinem MM, et al. Faktor yang memengaruhi kadar gula darah penderita diabetes mellitus (DM) Tipe 2 di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar. Jurnal Dunia Gizi. 2020;3(1):23–31. https://doi.org/10.33085/jdg.v3i1.4657
  8. Azizah N. Hubungan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah puasa pasien rawat jalan diabetes melitus tipe 2 Di Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Januari-Desember 2018. Khazanah: Jurnal Mahasiswa. 2020;12(1):25–32. https://doi.org/10.20885/khazanah.vol12.iss1.art6
  9. Rahayu TB, Fitriana D. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi remaja putri. Jurnal Vokasi Kesehatan. 2020;6(1):46–51. https://doi.org/10.30602/jvk.v6i1.158
  10. Jo A, Mainous AG. Informational value of percent body fat with body mass index for the risk of abnormal blood glucose: A nationally representative cross-sectional study. BMJ Open. 2018;8(4):1–7. http://dx.doi.org/10.1136/bmjopen-2017-019200
  11. Umar FA, Bodhi W, Kepel BJ. Gambaran gula darah darah pada remaja obes di Minahasa. Jurnal e-Biomedik. 2013;1(1). https://doi.org/10.35790/ebm.v1i1.4357
  12. Rahman N, Nikmah Utami Dewi, Armawaty F. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku makan pada remaja SMA Negeri 1 Palu. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016;7(1):1–64. Available from: http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Preventif/article/view/5818
  13. Astiti AP, Dwipayana MP. Hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan kadar gula darah puasa pada siswa sekolah menengah atas (SMA) Negeri di wilayah Denpasar Utara. E-Jurnal Medika Udayana. 2018;7(3):95–8. Available from: https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/38048/23079
  14. Sihombing JA, Prihantini NN, Raizza FD. Hubungan glukosa darah sewaktu dengan indeks massa tubuh pada usia produktif. Jurnal Ilmiah WIDYA. 2018;5(1):1–4. Available from: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/1711
  15. Sulistiowati E, Sihombing M. Perkembangan diabetes melitus tipe 2 dari prediabetes di Bogor, Jawa Barat. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan. 2018;2(1):59–69. https://doi.org/10.22435/jpppk.v2i1.53
  16. Jeki AG, Isnaini IF. Aktivitas fisik remaja dengan kegemukan; sistematik review. Ikesma: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2022;18(2):117–26. https://doi.org/10.19184/ikesma.v18i1.24902
  17. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Klasifikasi Obesitas setelah pengukuran IMT. Direktorat P2PTM.. 2018. Available from: http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/klasifikasi-obesitas-setelah-pengukuran-imt
  18. Savitri I, Winaya I, Muliarta I, & Griadhi I. Hubungan persentase lemak tubuh dan imt dengan kekuatan otot genggam pada remaja putri usia 15-17 Tahun di SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar. Majalah ilmiah Fisioterapi Indonesia. 2020;6(3):1–6. https://doi.org/10.24843/MIFI.2020.v08.i03.p10
  19. Komariah K, Rahayu S. Hubungan usia, jenis kelamin dan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah puasa pada pasien diabetes melitus tipe 2 Di Klinik Pratama Rawat Jalan Proklamasi, Depok, Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada. 2020;11(1):41–50. https://doi.org/10.34035/jk.v11i1.412
  20. Chia CW, Egan JM, Ferrucci L. Age-related changes in glucose metabolism, hyperglycemia, and cardiovascular risk. Circulation Research. 2018;123(7):886–904. https://doi.org/10.1161/CIRCRESAHA.118.312806
  21. Rahmawati R. Hubungan usia , jenis kelamin dan hipertensi dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Arkesmas. 2021;6(1):15–22. https://doi.org/10.22236/arkesmas.v6i1.5829
  22. Kekenusa JS, Ratag BT, Wuwungan G. Analisis hubungan antara umur dan riwayat keluarga menderita dm dengan kejadian penyakit dalam BLU RSUP Prof. Dr. R.D Kondou Manado. J Kesmas Univ Sam Ratulangi Manado. 2018;2(1):1–6. Available from: https://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/GLORIA-WUWUNGAN-091511080.pdf
  23. Reswan H, Alioes Y, Rita RS. Gambaran glukosa darah pada lansia di panti sosial tresna werdha sabai nan aluih sicincin hayyumahdania. Jurnal Kesehatan Andalas. 2017;6(3):673–8. https://doi.org/10.25077/jka.v6i3.756
  24. Fikriana R, Devy SR. The Effects of age and body mass index on blood glucosblood cholesterol, and blood pressure in adult women. Indian Journal of Public Health Research and Development. 2018;9(11):1697–702. https://doi.org/10.5958/0976-5506.2018.01428.6
  25. Polii R, Engka JNA, Sapulete IM. Hubungan kadar glukosa darah puasa dengan obesitas pada remaja di Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jurnal e-Biomedik. 2016;4(2):2–7. https://doi.org/10.35790/ebm.4.2.2016.14617
  26. Masruroh E. Hubungan umur dan status gizi dengan kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe II. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2018;6(2):153-163. Available from : https://ejurnaladhkdr.com/index.php/jik/article/download/172/145/
  27. Kang T-S, Lee W-S, Han M-K. Correlation between percent body fat and fasting blood sugar in korean adult women under the age of 40. Korean Journal of Family Practice. 2017;7(3):353–357. https://doi.org/10.21215/kjfp.2017.7.3.353
  28. Oktariza RT, Kalanjati VP, Tirthaningsih NW. Body mass index, waist-hip ratio and fasting blood glucose levels amongst the university students. Folia Medica Indonesiana. 2021;57(1):53-57. https://doi.org/10.20473/fmi.v57i1.14661
  29. Agrawal N, Kumar Agrawal M, Kumari T, Kumar S. Correlation between body mass index and blood glucose levels in Jharkhand Population. International Journal of Contemporary Medical Research. 2017;4:1633. Available from: https://www.ijcmr.com/uploads/7/7/4/6/77464738/ijcmr_1592.pdf
  30. Wati DA. Hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan kadar glukosa darah sewaktu pada kelompok senam lansia wanita di Aisyah Medical Center (AMC). Jurnal Gizi Aisyah. 2019;3(1):19–23. Available from: https://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/JGA/article/view/imtamc
  31. Dalawa FN, Kepel B, Hame R. Hubungan antara status gizi dengan kadar gula darah puasa pada masyarakat Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Manado. ejournal keperawatan (e-Kp). 2013;1(1):1-8. Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jkp/article/view/2181
  32. Suryanti SD, Raras AT, Dini CY, Ciptaningsih AH. Hubungan indeks masa tubuh dengan kadar gula darah puasa pada pasien diabetes melitus tipe 2. Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan. 2019;13(2):86–90. https://doi.org/10.33860/jik.v13i2.46
  33. Kasengke J, Assa YA, Paruntu ME. Gambaran kadar gula sesaat pada dewasa muda usia. Jurnal e-Biomedik (eBm). 2015;3(3):851–5. https://doi.org/10.35790/ebm.v3i3.10320
  34. Adnan M, Mulyati T, Isworo JT. Hubungan Indeks massa tubuh (imt) dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus (DM) Tipe 2 Rawat Jalan Di RS Tugurejo Semarang. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang. 2013;2(1):18–24. https://doi.org/10.26714/jg.2.1.2013.%25p
  35. Kinabo J, Science C. Body fat content, distribution and blood glucose concentration among adults population in Ilala Municipality, Dar es Salaam, Tanzania. Tanzania Journal of Agricultural Sciences. 2015;14(2):119–28. Available from : https://www.ajol.info/index.php/tjags/article/view/158497
  36. Zhao T, Lin Z, Zhu H, Wang C, Jia W. Impact of body fat percentage change on future diabetes in subjects with normal glucose tolerance. IUBMB life. 2017;69(12):947–55. https://doi.org/10.1002/iub.1693
  37. Patel P, Abate N. Body fat distribution and insulin resistance. Nutrients 2013;5(6):2019-2027. https://doi.org/10.3390/nu5062019
  38. Dieny FF, Indartiningsih I, Nuryanto N, Rahadiyanti A. Association among neck circumference and percent body fat with fasting blood glucose in obese female college students. Amerta Nutrition. 2021;5(2):121–6. http://dx.doi.org/10.20473/amnt.v5i2.2021.121-126
  39. Ruan Y, Zhong J, Chen R, et al. Association of body fat percentage with time in range generated by continuous glucose monitoring during continuous subcutaneous insulin infusion therapy in type 2 Diabetes. Journal of Diabetes Research. 2021. https://doi.org/10.1155/2021/5551216
  40. Chen Y, He D, Yang T, et al. Relationship between body composition indicators and risk of type 2 diabetes mellitus in Chinese adults. BMC Public Health. 2020;20(1):1–6. https://doi.org/10.1186/s12889-020-08552-5
  41. Boku A. Faktor-faktor yang Berhubungan Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Naskah Publikasi Yogyakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah. 2019. Available from: http://digilib.unisayogya.ac.id/4586/1/Naska%20publikasi_Aprillia%20Boku.pdf
  42. Azitha M, Aprilia D, Ilhami YR. Hubungan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien diabetes melitus yang datang ke poli klinik penyakit dalam rumah sakit M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018;7(3):400. https://doi.org/10.25077/jka.v7i3.893
  43. Karwati. Hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah pada lansia penderita diabetes melitus tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Situ. Jurnal Ilmu Keperawatan Sebelas April. 2022;4(1):11–7. Available from : https://ejournal.unsap.ac.id/index.php/jiksa/article/view/136
  44. Cicilia L, Wulan P.J. Kaunang FLFGL. Hubungan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes melitus pada pasien rawat jalan di rumah sakit umum daerah kota Bitung. Jurnal Kesmas. 2018;7(5):1–6. Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/22527

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.