skip to main content

KARAKTERISTIK IBU DAN STATUS GIZI BALITA MENURUT BB/U DI DESA TAMBAKAN KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2019

Program Studi Gizi, Fakultas Psikologi dan Kesehatan, Universitas Islam Negeri Walisongo, Indonesia

Received: 26 Sep 2019; Published: 25 Apr 2020.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang : Balita BGM merupakan indikator awal terjadinya gizi kurang. Ibu berperan penting dalam tumbuh kembang balita. Prevalensi BGM/D di Kecamatan Gubug meningkat sebesar 0,52% dari tahun 2017 ke tahun 2018. Desa Tambakan memiliki prevalensi BGM/D terbesar. Faktor tidak langsung penyebab terjadinya gizi kurang pada balita yaitu umur ibu saat hamil, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anak ibu, pengetahuan ibu, dan riwayat sakit ibu saat hamil.

Tujuan : Mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan status gizi balita menurut BB/U

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 89 responden diambil menggunakan purposive sampling. Pengambilan data karakteristik ibu dan balita menggunakan KMS dan kuesioner. Status gizi balita menggunakan pengukuran antropometri. Analisis univariat menggunakan uji deskriptif, analisis bivariat menggunakan uji chi squared, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik.

Hasil : Mayoritas ibu berumur 20-35 tahun saat hamil (85,4%) memiliki jumlah anak tidak lebih dari dua (77,5%), tidak bekerja (79,8%), tingkat pendidikan ibu SMP (36%), memiliki pengetahuan yang baik (89,9%). Sebanyak 59 dari 89 balita (66,3%) memiliki status gizi baik. Jumlah anak ibu, pekerjaan ibu, dan riwayat sakit saat hamil ibu tidak berhubungan dengan status gizi balita menurut BB/U.variabel yang berpengaruh terhadap status gizi balita adalah umur ibu (p=0,029;OR=3,927), pendidikan ibu (p=<0,001;OR=10,294) dan pengetahuan ibu (p=0,001;OR=21,091). Pendidikan ibu paling berhubungan terhadap status gizi balita menurut BB/U.

Kesimpulan : Variabel yang paling berhubungan dengan status gizi balita adalah pendidikan ibu (p=0,012) dengan nilai OR=0,136 yang artinya, ibu yang berpendidikan tinggi dapat mencegah memiliki balita dengan status gizi kurang dan gizi buruk.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Data Analysis
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA MENURUT BB/U DI DESA TAMBAKAN KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2019
Subject Mother's Characteristics; Pain History; Toddler; Nutritional Status
Type Data Analysis
  Download (149KB)    Indexing metadata
Keywords: Karakteristik Ibu; Balita; Status Gizi
Funding: Farohatus Sholichah, UIN Walisongo Semarang; Nur Hayati, UIN Walisongo Semarang

Article Metrics:

  1. Maryam, S. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Salemba Medika; 2016
  2. Anwar dan Muhammad. Pengaruh status gizi pada umur 2 tahun ke bawah terhadap tingkat kecerdasan anak umur 5 – 6 tahun di kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. [Tesis] Yogyakarta : Universitas Gajah Mada; 2010. Tersedia di http://www.etd.repository.ugm.ac.id
  3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor : 1995/MENKES/SK/XII/2010 Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak; 2011
  4. Riskesdas. Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2018
  5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data dan informasi Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta : Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia 2018; 2018
  6. SKDN Kecamatan Gubug Tahun 2017-2018; 2018
  7. Anjarsari R. Faktor risiko berkaitan dengan kejadian gizi kurang pada anak usia 24-36 bulan di desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. [Skripsi] Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2014
  8. Khotimah, H dan Kuswandi K. Hubungan karakteristik ibu dengan status gizi balita di desa Sumur Bandung Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak tahun 2013. Jurnal Obstretika Scentia, 2014, 2(1)
  9. Rozali, NA. Peranan pendidikan, pekerjaan ibu dan pendapatan keluarga terhadap status gizi balita di posyandu RW 24 dan 08 wilayah kerja puskesmas Nusukan Kota Surakarta. [Skripsi] Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2016
  10. Nurmaliza dan Sara. Hubungan pengetahuan dan pendidikan ibu terhadap status gizi balita. Jurnal Kesmas. 2018;1(1):44-48
  11. Sukrillah UA, Prasetyo H, Kuhu MM. Hubungan antara karakteristik ibu dengan status gizi balita di Desa Klahang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Jurnal Kesmasindo.2012;5(2):121-135
  12. Handayani, L. Peran petugas kesehatan dan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi. Jurnal Kesmas. 2013;7(2):55
  13. Mandasari dan Umu H. Hubungan antara karakteristik kehamilan dengan status gizi anak di posyandu Kuncup Mawar Karanganyar, Desa Banyubiru, Kota Magelang.[Naskah Publikasi] Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta; 2010
  14. UNICEF. Penuntun Hidup Sehat. Diterbitkan oleh UNICEF, WHO, UNESCO, UNFPA, UNDP, UNAIDS, Kemenkes Republik Indonesia; 2010
  15. Bae, HS. Lifestyle, nutrient intake, iron status, and pregnancy outcome in pregnant women of advanced maternal age. Nutrition research and practice.2011;5(1): 52–59
  16. Rarastiti CN dan Syauqy A. Hubungan karakteristik ibu, frekuensi kehadiran anak ke posyandu, asupan anergi dan protein dengan status gizi anak usia 1-2 tahun. Journal of Nutrition College, 2014;3(1): 98-105
  17. Ismail, M. Pengaruh tingkat pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ibu dan status pekerjaan ibu terhadap status gizi pada balita di kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan raya.[Skripsi] Universitas Teuku Umar; 2013
  18. Labada A, Ismanto AI, Kundre R. Hubungan karakteristik ibu dengan status gizi balita yang berkunjung di puskesmas Bahu Manado. Jurnal Keperawatan. 2016;4(1):5
  19. Adriani dan Bambang. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group; 2014
  20. Meyliswati, E. Hubungan karakteristik ibu dengan status gizi balita yang memiliki jamkesmas di desa Tegal Giri Nogosari Kabupaten Boyolali [Naskah Publikasi]. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2016
  21. Susanti, dkk. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Anak Usia 1 -3 Tahun. Jurnal Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan. 2014;1(2):4
  22. Rukiyah dan Yulianti. Asuhan Kebidanan 4 Patologi Kebidanan.Jakarta : Trans Info Media; 2015
  23. Prabandari Y, Hanim D, Cilmiaty R, Indarto D. Hubungan kurang energi kronik dan anemia pada ibu hamil dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan di Kabupaten Boyolali. Penelitian Gizi dan Makanan. 2016;39(1):1-8
  24. Maulana, A. Hubungan keaktfan ibu dalam posyandu dengan penurunan jumlah balita bawah garis merah (BGM) di Desa Suko Jember Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. [Skripsi] Universitas Jember; 2013
  25. Rahardjo dan Wijayanti. Peran ibu yang berhubungan dengan peningkatan status gizi balita (Studi di Wilayah Puskesmas II Sumbang Kabupaten Banyumas). Jurnal Kesmas Indonesia. 2010;3(1):56-65
  26. Damanik. Analisis pengaruh pendidikan ibu terhadap status gizi balita di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Gizi dan Pangan.2010;5(2):69-77
  27. Negash C, Whiting SJ, Henry CJ, Belachew T, Hailemariam TG. Association between maternal and child nutritional status in Hula, Rural Southern Ethiopia: a cross sectional study. PLoS One. 2015;10(11)
  28. Diaz R. Bayi lahir dari ibu dengan HBsAg positif. [Naskah Publikasi]. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 2010
  29. Rukiyah AY, Yulianti L, Maemunah, Susilowati L. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta : Buku Kedokteran Info Media; 2010

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.