skip to main content

PENGARUH PROPORSI BAHAN TERHADAP DAYA TERIMA AGAR-AGAR DENGAN PENAMBAHAN KULIT JERUK DAN KULIT SEMANGKA

Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 14 May 2019; Published: 14 May 2019.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Kulit buah jeruk dan semangka mencakup hingga 20-30% dari berat total buah. Jumlah tersebut sering hanya dibuang dan tidak dimanfaatkan lebih lanjut terlepas dari kandungan serat yang tinggi. Kandungan serat tersebut dapat dimanfaatkan dengan penambahan kulit buah jeruk dan semangka ke dalam makanan seperti agar-agar sehingga dapat membantu meningkatkan konsumsi serat.

Tujuan: Menganalisis daya terima warna, aroma, rasa, dan tekstur dari agar-agar dengan penambahan kulit semangka dan kulit jeruk dengan proporsi yang berbeda.

Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap satu faktor yaitu variasi proporsi kulit semangka dan kulit jeruk dengan 3 taraf perlakuan (0:5, 80:20, 70:30). Penelitian dilakukan dengan uji hedonik terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur subjek penelitian. Uji hedonik dilakukan oleh 38 panelis tidak terlatih. Hasil uji hedonik kemudian dianalisis statistic dengan uji Friedman dan uji lanjut dengan uji Wilcoxon.

Hasil: Perbedaan proporsi bahan berpengaruh terhadap daya terima agar-agar dengan penambahan kulit jeruk dan kulit semangka dari segi warna (p=0.000), aroma (p=0.037), dan rasa (p=0.005), tapi tidak berpengaruh terhadap tekstur (p=0.178).

Simpulan: Perbedaan proporsi bahan berpengaruh terhadap daya terima agar-agar dengan penambahan kulit jeruk dan kulit semangka. Agar agar dengan penambahan kulit jeruk sebanyak 5% adalah agar-agar yang paling diterima oleh panelis karena memiliki hasil organoleptik yang baik

Fulltext View|Download
Keywords: daya terima, agar-agar, kulit jeruk, kulit semangka

Article Metrics:

  1. Kassi E, Panagiota P, Kaltsas G, Chrousos G. Metabolic Syndrome: Definitions and Controversies. BMC Medicine 2011; 9:48
  2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Indonesia tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2013. p. 143
  3. Zavala JFA, Vega V, Domínguez CR, Carlos PH, Rodriguez JAV, Siddiqui MW, et al. Agroindustrial Potential of Exotic Fruits Byproducts As A Source of Food Additives. Food Research International 44 2011; 1866–1874
  4. Youssef MKE, Youssef HMKE, Mousa RMA. Evaluation of Antihyperglycaemic Activity of Citrus Peels Powders Fortified Biscuits in Albino Induced Diabetic Rats. Food and Public Health 2013; 3(3): 161-167
  5. Muhammad NFH, Zainon WNZW, Kormin S, Akhir NM, Ali MS. Processing of Watermelon Rind Dehydrated Candy. International Journal of Science Engineering 2015; 8(1); 6-9
  6. Yung-Sheng Huang, Su-Chen Ho. Ploymethoxyflavones are Responsible for The Antiinflammatory Activity of Citrus Peels. Food Chemistry 119 (2010) 868–873
  7. Erhirhie EO, Ekene NE. Medicinal Values on Watermelon: Pharmacological Review. International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences 2013; 4(4): 1305-1312
  8. Wang,L, Xu H, Yuan F, Pan Q, Fan R, Gao Y. Physicochemical Characterization of Five Types Of Citrus Dietary Fibers. Biocatalys and Agricultural Biotechnology 2015; 1-9
  9. G.K. Jayaprakasha, K.N. Chidambara Murthy, Bhima nagouda S. Patil. Rapid HPLC Method For Quantification of L-Citrulline in watermelon and Its Potential Role on Smooth Muscle Relaxation. Food Chemistry 127 2011; p.240–248
  10. Cynober L. Pharmacokinetics of Arginine and Related Amino Acids. The Journal of Nutrition. Procedings of the 6th Amino Acid Assessment Workshop 2014; p.1646-9
  11. Hanan M.A. Al-Sayed, Abdelrahman R. Ahmed. Utilization of Watermelon Rinds and Sharlyn Melon Peels As A Natural Source of Dietary Fiber and Antioxidants in Cake. Annals of Agricultural Science 2013; 58(1): 83–95
  12. Imelson, Alan. Food Stabilisers, Thickeners, and Gelling Agents. United Kingdom: Willey Blackwell. 2010. p.31-36

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.