skip to main content

PENGARUH ASUPAN PURIN DAN CAIRAN TERHADAP KADAR ASAM URAT WANITA USIA 50-60 TAHUN DI KECAMATAN GAJAH MUNGKUR, SEMARANG

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: .

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang : Salah satu penyakit degeneratif yang sering dialami oleh golongan pralansia yaitu penyakit gout. Gout merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat (hiperurisemia). Meningkatnya  kadar asam urat dipengaruhi oleh asupan makanan tinggi purin. Sementara, konsumsi cairan yang tinggi dapat menurunkan kadar asam  urat, karena cairan berfungsi sebagai pelarut dan sebagai media pembuangan hasil metabolisme.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh asupan purin dan cairan terhadap kadar asam urat wanita usia 50-60 tahun.

Metode : Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan cross-sectional. Jumlah subjek penelitian adalah 40 orang wanita usia 50-60 tahun . Asupan  purin dihitung menggunakan tabel pengelompokan bahan makanan menurut kadar purin, sedangkan cairan menggunakan software nutrisurvey. Metode enzimatik digunakan untuk menganalisis kadar asam urat dalam darah. Data diolah menggunakan uji regresi linier.

Hasil : Kadar asam urat sebagian besar subjek (95%) termasuk dalam kategori normal. Sebanyak 82,5% asupan purin subjek rendah, yaitu < 500 mg per hari dan juga 85% asupan cairan subjek cukup, yaitu  >1500 ml per hari. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada pengaruh antara cairan dengan kadar asam urat (p>0,05) dan ada pengaruh  positif asupan purin terhadap kadar asam urat (p<0,05).

Kesimpulan : Asupan purin berpengaruh terhadap kadar asam urat, sedangkan cairan tidak berpengaruh terhadap kadar asam urat pada wanita usia 50-60 tahun.

Fulltext View|Download
Keywords: purin; cairan; pralansia; gout

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.