BibTex Citation Data :
@article{JKM27054, author = {Aliyana Pertiwi and Zahroh Saluhiyah and Ratih Indraswari}, title = {PERAN TEMAN SEBAYA DAN MENTOR DALAM PROSES REHABILITASI DI PUSAT REHABILITASI NARKOBA YAYASAN RUMAH DAMAI SEMARANG}, journal = {Jurnal Kesehatan Masyarakat}, volume = {8}, number = {4}, year = {2020}, keywords = {rehabilitasi narkoba; teman sebaya; mentor}, abstract = { Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis, yang dapat menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Diperkirakan 5% populasi orang dewasa di dunia pernah mengonsunsumsi narkoba paling tidak sekali pada tahun 2015. Di Kota Semarang pada tahun 2019 terdapat 60 kasus yang telah terungkap oleh Polrestabes Semarang. Salah satu alasan penyalah gunaan narkoba adalah lingkungan pertemanan. Berdasarkan Undang-Undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Pasal 54, pengguna narkoba wajib menjalani rehabilitasi medis dan non medis. Namun pecandu narkoba mengaku sulit berhenti karena masih tinggaI dalam Iingkungan yang sama dengan pecandu narkoba lainnya sehingga mudah terpengaruh untuk kembali mengonsumsi narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran teman sebaya dan mentor dalam proses rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Narkoba Yayasan Rumah Damai Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengambilan data menggunakan wawancara mendalam. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yang terdiri dari 4 peserta rehabilitasi dan 4 mentor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua peserta rehabilitasi mengonsumsi narkoba karena berada di lingkaran pertemanan pecandu narkoba dan penasaran. Ketika peserta rehabilitasi mulai menjalani masa rehabilitasi narkoba, mereka lebih mudah menjalani masa rehabilitasi atas dukungan teman sebaya dan mentor. Dukungan yang diberikan teman sebaya dan mentor antara lain member semangat, diajak beraktivitas, diberi motivasi, menjembatani antara peserta rehabilitasi dengan keluarganya, dan konseling. Dapat disimpulkan bahwa teman sebaya dan mentor merupakan pendorong selama menjalani masa rehabilitasi. }, issn = {2356-3346}, pages = {545--551} doi = {10.14710/jkm.v8i4.27054}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/27054} }
Refworks Citation Data :
Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis, yang dapat menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Diperkirakan 5% populasi orang dewasa di dunia pernah mengonsunsumsi narkoba paling tidak sekali pada tahun 2015. Di Kota Semarang pada tahun 2019 terdapat 60 kasus yang telah terungkap oleh Polrestabes Semarang. Salah satu alasan penyalah gunaan narkoba adalah lingkungan pertemanan. Berdasarkan Undang-Undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Pasal 54, pengguna narkoba wajib menjalani rehabilitasi medis dan non medis. Namun pecandu narkoba mengaku sulit berhenti karena masih tinggaI dalam Iingkungan yang sama dengan pecandu narkoba lainnya sehingga mudah terpengaruh untuk kembali mengonsumsi narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran teman sebaya dan mentor dalam proses rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Narkoba Yayasan Rumah Damai Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengambilan data menggunakan wawancara mendalam. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yang terdiri dari 4 peserta rehabilitasi dan 4 mentor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua peserta rehabilitasi mengonsumsi narkoba karena berada di lingkaran pertemanan pecandu narkoba dan penasaran. Ketika peserta rehabilitasi mulai menjalani masa rehabilitasi narkoba, mereka lebih mudah menjalani masa rehabilitasi atas dukungan teman sebaya dan mentor. Dukungan yang diberikan teman sebaya dan mentor antara lain member semangat, diajak beraktivitas, diberi motivasi, menjembatani antara peserta rehabilitasi dengan keluarganya, dan konseling. Dapat disimpulkan bahwa teman sebaya dan mentor merupakan pendorong selama menjalani masa rehabilitasi.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Kesehatan Masyarakat (JKM, p-ISSN: 2715-5617, e-ISSN:2356-3346) and Faculty of Public Health, Diponegoro University as the publisher of the journal. Copyright encompasses the rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JKM journal and Faculty of Public Health, Diponegoro University, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in the JKM journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form JKM journal]The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail or scanned document to jkm@live.undip.ac.id.
Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-ISSN: 2356-3346, p-ISSN: 2715-5617) is published by Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Indonesia, under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats