skip to main content

GAMBARAN PENGELOLAAN RANTAI DINGIN VAKSIN PROGRAM IMUNISASI DASAR LENGKAP (Studi Kasus di 27 Puskesmas Induk di Kabupaten Purwerejo)

*Ade Monalisa Girsang  -  Mahasiswa Peminatan Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Martini Martini scopus  -  Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Sri Yuliawati  -  Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Received: 31 Dec 2019; Published: 30 Jun 2020.

Citation Format:
Abstract

Kesehatan adalah salah satu faktor yang menjadi penentu kesejahteraan sosial. Upaya upaya yang dapat dilakukan dalam mewujudkan kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu yang didukung oleh suatu sistem kesehatan nasional. Imunisasi adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam upaya menaikkan angka kesehatan. Upaya imunisasi dilakukan dalam bentuk mempersembahkan Vaksin yang mampu bertahan aktif dan khas pada manusia. Tujuan Penelitian untuk mendeskripsikan status pengelolaan rantai dingin Vaksin serta faktor pendukung program imunisasi dasar di 27 puskesmas induk Kabupaten Purworejo. Rancangan penelitian ini adalah observasional deskriptif. Sampel penelitian ini adalah 27 Puskesmas induk di Kabupaten Purwerejo. Hasil penelitian menunjukkan Rata-rata skor adalah 40,shapiro wilks (sampel <50) menunjukkan bahwa p = 0,004 ( p ≤0,005) yang berarti data berdistribusi tidak normal. Berikut akan dikategorikan variabel perilaku penyimpanan Vaksin Berdasarkan total skor ( cut of point median ) sehingga mendapat petugas dengan kategori pengelolaan baik sebanyak 15 Petugas (55,6%). Faktor pendukung dalam pengelolan rantai dinginvaksin adalah Petugas yang kompeten dan kelengkapan perlengkapan pengelolaan rantai dingin Vaksin. Dari penelitian ini dapat diabaikan bahwa pengelolaan rantai dingin Vaksin di 27 Puskesmas Induk di Kabupaten Purworejo sudah dapat dikategorikan dengan baik sesuai dengan Permenkes Nomor 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.

Fulltext View|Download
Keywords: Rantai dingin vaksin
Funding: Diponegoro University

Article Metrics:

  1. Permenkes. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. Kementeri Kesehat. 2011;2008
  2. Prip R, Siringoringo T, Simanjuntak NH. Hubungan Antara Pemberian Imunisasi BCG Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Anak Balita Di RSUD Dr . Pirngadi Medan. 2017;(September):88–92
  3. Hartoyo E. Difteri pada Anak. 2018;19(5)
  4. Rompas MCKS, Bataha Y. HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DENGAN PUSKESMASKEMBES KECAMATAN TOMBULU KABUPATEN MINAHASA. 2016;4
  5. Helilintar R, Rochana S, Ramadhani RA. PERANCANGAN SISTEM DIAGONOSA PENYAKIT HEPATITIS. 2017;9:145–52
  6. Bachtiar GHHNDANS. Eradikasi polio dan ipv (inactivated polio vaccine). 2010;XX:149–58
  7. Yulianti D, Achadi A. Faktor - faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Petugas terhadap SOP Imunisasi pada Penanganan Vaksin Campak. 2009;16424(29)
  8. Kairul, Ari Udiyono LDS. Gambaran Pengelolaan Rantai Dingin Vaksin Program Imunisasi Dasar. 2016;4(6):417–23
  9. Widiyono. Penyakit Tropis Epidemiologi Penularan Pencegahan dan Pemberantasan. Edisi kedu. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2011
  10. Amtarina R, Zainal A, Chandra F, Kedokteran BB, Ilmu B, Dalam P, et al. Risk Factors For Transmission Of Hepatitis B Virus Infection In Health Care Worker Of Pekanbaru City. (1)
  11. Noer Endah Pracoyo RPYRP. SERO SURVEI STATUS KEKEBALAN CAMPAK. 2013;89–94
  12. Kudus SCU. Patient Safety. 2016;1(5)
  13. Subangkit, , Mursinah , Budiman Bela FI. ANALISIS GEN HAEMAGGLUTININ PADA VIRUS CAMPAK LIAR. 2015;59–64
  14. Penelitian B, Pengembangan DAN, Ri KK. Riset kesehatan dasar. 2010;

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.