slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
FAKTOR RISIKO PADA BALITA DENGAN BERAT BADAN DIBAWAH GARIS MERAH (BGM) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA | Putri | Jurnal Kesehatan Masyarakat skip to main content

FAKTOR RISIKO PADA BALITA DENGAN BERAT BADAN DIBAWAH GARIS MERAH (BGM) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA

*Chintya Dewi Prastica Putri  -  Mahasiswa Peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Syamsulhuda Budi Mustofa  -  Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Zahroh Shaluhiyah scopus  -  Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Received: 27 Mar 2020; Published: 30 Jun 2020.

Citation Format:
Abstract
Children with body weight under the red line (BGM) is an indication of malnutrition. The indicator of BGM is body weight based on age and can be known through graphs on KMS when weighing at the posyandu. Based on the results of the 2018 Riskesdas, the national underweight figure is 17.7% while the figure has not reached the 2019 RPJMN target. In 2017, Central Java has a toddler with malnutrition (body weight based on age) at 14% which increased from 2016 by 13.8%. Meanwhile in 2017, Puskesmas Halmahera get in top three with the highest of children with BGM at Semarang city. The purpose of this research was to determine risk factors for toddlers with body weight under the red line (BGM). This research used a case-control study with 58 respondents (29 case samples and 29 control samples). In this study, showed that history of a toddler’s diet consisting at low levels of energy sufficiency (51.7%), carbohydrates adequancy (50%), protein adequancy (50%), fat adequancy (36.2%), and poor environmental sanitation (43.1%). The results of the bivariate analysis (using chi-square test) there is relationship between toddler eating patterns (p-value 0,000) and environmental sanitation (p-value 0.001) with BGM status. So, toddlers who has a sufficient level of energy in category insufficient have a risk of 378 time experiencing BGM status.
Fulltext View|Download
Keywords: Toddlers; under the red line; malnutrition; consumption of nutritions; evironmental sanitation

Article Metrics:

  1. Development Initiatives. 2018 Global Nutrition Report: Shining a light to spur action on nutrition. Claydone J, editor. Bristol, UK: Development Initiatives; 2018. 20-52 p
  2. Austin P, Ntenda M, Chuang Y. Analysis of Individual-level and Community- level Effects on Childhood Undernutrition in Malawi. Pediatrics and Neonatology. 2018;59(4):380–9
  3. World Health Organization. Global Health Observatory data repository : Children aged <5 years underweight [Internet]. 2019 [cited 2019 Jul 15]. Available from: http://who.int/
  4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hasil Utama Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018. Jakarta; 2018
  5. Kesehatan K. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta; 2018
  6. Safitri YA, Indah Puji Darmaningtyas. Pola Makan Batita “Z” Dengan Status Gizi BGM (Bawah Garis Merah) Di Puskesmas Ketawang Kabupaten Malang. Jurnal Hesti Wira Sakti. 2016;Vol 4(1):94–100
  7. Labada A. Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Status Gizi Balita Yang Berkunjung Di Puskesmas Bahu Manado. Jurnal Keperawatan. 2016;4(1)
  8. Larasati MD. Status Gizi Balita BGM Berdasarkan Karakteristik Ibu di Wilayah Kerja Kecamatan Sawah Besar. Jurnal JKTF: Universitas Muhamadiyah Tangerang. 2019;4(1)
  9. Liswati EM. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Status Gizi Anak Balita yang Memiliki Jamkesmas di Desa Tegal Giri. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2016;
  10. Putri RF, Sulastri D, Lestari Y. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Journal FK Universitas Andalas Padang. 2015;4(1):254–61
  11. Suhendri U. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Dibawah Lima Tahun (Balita) Di Puskesmas Sepatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2009
  12. Wati SP. Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Ibu Dan Pendapatan Orangtua Dengan Status Gizi Anak Balita Usia 1-5 Tahun Di Desa Duwet Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2018;1–20
  13. Persulessy V, Mursyid A, Wijanarka A. Income Level and Diet Pattern Had Correlation with Nutritional Status of Underfive in Fisherman Area of North Jayapura District Jayapura Municipality. Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics. 2016;1(3):143
  14. Hartono. Hubungan perilaku Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga dengan status gizi balita usia 24-59 bulan. Jurnal Gizi Indonesia. 2017;5(2):88
  15. Risma, Adiyanti, Helmiyati S. Status Pekerjaan Ibu Tidak Berhubungan dengan Status Gizi dan Perkembangan Anak 1–3 Tahun di Kecamatan Kadia, Kendari. Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics. 2016;1(1):44
  16. Aryanti MA. Hubungan antara pendapatan Keluarga, Pengetahuan Gizi Ibu, dan Pola Makan dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun 2010. Universitas Negeri Semarang; 2010
  17. Arum R. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Gizi Kurang Pada Anak Balita Usia 24-59 Bulan (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Halmahera Kota Semarang Tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat FKM UNDIP. 2017;5(3):175–85
  18. Handayani R. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Pada Anak Balita. Jurnal Endurance. 2017;2(2):217
  19. Susiloningrum WR. Hubungan Pengetahuan Ibu dan Status Imunisasi dengan Status Gizi Balita 2-3 Tahun. Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2017;1:1–8
  20. Rasyid R, Mayulu N, Kandou GD. Hubungan Karakteristik Balita, Penyakit Infeksi dengan Status Gizi pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Gambesi Kota Ternate. Jurnal Kesmas FKM Unsrat. 2014;66–77
  21. Anjarsari RR. Faktor Resiko Berkaitan dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Anak Usia 24-36 Bulan di Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban. Universitas Muhammadiyah Surakata; 2014
  22. Wismaningsih ER. Hubungan Penganekaragaman Pangan Dan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Status Gizi Kurang Pada Balita Umur 1-5 Tahun. Jurnal Preventia. 2016;1(1):35–41
  23. Herlistia BHR, Muniroh L. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dan Sanitasi Rumah Dengan Status Gizi Bayi Keluarga Miskin Perkotaan. Media Gizi Indonesia. 2016;10(1):76–83
  24. Damayanti. Hubungan Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Status Gizi Balita Usia 6-24 Bulan. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik. 2016;XII(2):257–63
  25. Dewi NR. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Pada Anak Balita Di Instalasi Rawat Jalan Rsud Ir. Soekarno Kabupaten Sukhoharjo. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2018;
  26. Suyatman B. Faktor Risiko Kejadian Balita Gizi Kurang pada Balita (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat FKM UNDIP. 2017;5(4):778–87
  27. Nindyna Puspasari, Merryana Andriani. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Gizi dan Asupan Makan Balita dengan Status Gizi Balita (BB/U) Usia 12-24 Bulan. Amerta Nutrition. 2017;1(4):369–78
  28. Baculu EPH. Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Asupan Karbohidrat Dengan Status Gizi Pada Anak Balita. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2017;7(1):14
  29. Hapsari SK, Sunarto. Hubungan Tingkat Asupan Energi dan Protein Dengan Kejadian Gizi Kurang Anak Usia 2-5 Tahun. Universitas Muhammadiyah Semarang. 2013;2(April):25–30
  30. Rahman N. Faktor Risiko Kejadian Gizi Kurang pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Taipa Kota Palu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako. 2016;7:41–6
  31. Diniyyah SR. Asupan Energi , Protein dan Lemak dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Suci , Gresik Energy , Protein and Fat Intake with Underweight of Toddlers Age 24-59 Months in Suci Village , Gresik. Amerta Nutrition. 2017;7(1):341–50
  32. Helmi Rosmalia. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Margototo. Jurnal Kesehatan. 2013;IV(1):233–42
  33. Kusumawati E. Pemberdayaan Ibu sebagai Upaya Deteksi Dini Kekurangan Gizi Balita di Puskesmas II Sumbang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2015;7(December):225–37
  34. Rohaedi S, Julia M, Alit Gunawan IM. Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga Dengan Status Gizi Balita di Daerah Rawan Pangan Kabupaten Indramayu. Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics. 2014;2(2):85

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.