BibTex Citation Data :
@article{dmj19353, author = {Baladina Baiti and Ratnasari Cahyanti}, title = {KUALITAS RUJUKAN IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMPSIA/EKLAMPSIA DI UGD OBSTETRI-GINEKOLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG PERIODE TAHUN 2013-2016}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {7}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {Kematian ibu, preeklampsia/eklampsia, kualitas, sistem rujukan}, abstract = { Latar Belakang : Preeklampsia/eklampsia merupakan salah satu penyebab kematian ibu di Indonesia. Rujukan memegang peranan penting dalam tiga fase keterlambatan yang berkonstribusi di dalam kematian ibu, yaitu terlambat mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan, dan terlambat mendapat pelayanan yang adekuat. Tujuan : Mengetahui kualitas rujukan ibu hamil dengan preeklampsia/eklampsia di UGD Obstetri-Ginekologi RSUP Dr.Kariadi Semarang periode tahun 2013-2016 dan menganalisis hubungan antara komplikasi, sistem rujukan, stabilisasi pra rujukan, serta response time . Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain crosssectional . Sebanyak 602 sampel diambil dari catatan medis pasien preeklampsia/eklampsia yang dirujuk ke RSUP Dr.Kariadi Semarang. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik pasien dan karakteristik rujukan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk setiap variabel yang dinilai serta Chi-Square untuk uji analisis. Hasil : Karakteristik pasien preeklampsia/eklampsia terbanyak adalah usia ibu 20-35 tahun (2015=73,6%), usia hamil 37-41 minggu (2013=55,6%), paritas 2-3 kali (2014=48,7%), keluhan terbanyak hipertensi (2016=63,0%), tanpa riwayat preeklampsia/eklampsia pada kehamilan sebelumnya (2014=93,6%) maupun pada keluarga (2014=97,4%), asal rujukan dari RS Pemerintah (2016=52,8%), diagnosis terbanyak preeklampsia berat (2015=85,5%), dan tanpa komplikasi (2013=68,6%). Stabilisasi pra rujukan makin baik dengan stabilisasi tepat yaitu telah diberikan MgSO4 sebelum dirujuk (2013=43,1%; 2016=73,1%). Persiapan rujukan yang telah sesuai dengan prosedur adalah surat rujukan (2016=100%) dan transportasi menggunakan ambulans (2016=88,9%). Pembiayaan tepat menggunakan BPJS/Askes/Jamsostek (2015=69,1%) maupun Jaminan kesehatan (2013=84,6%). Response time makin baik dengan waktu <= 10 menit (2013=43,8%; 2016=84,3%). Sistem rujukan masih bervariasi antara rujukan tepat waktu (2013=62,7%; 2016=43,5%) dengan rujukan terlambat (2013=37,3%; 2016=56,5%). Terdapat hubungan yang signifikan antara komplikasi dengan sistem rujukan (p=0,000). Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara response time dengan sistem rujukan (p=0,057). Terdapat hubungan yang signifikan antara stabilisasi pra rujukan dengan response time (p=0,005). Simpulan : Sistem rujukan makin baik dengan meningkatnya stabilisasi tepat dan response time <= 10 menit. }, issn = {2540-8844}, pages = {81--99} doi = {10.14710/dmj.v7i1.19353}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/19353} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Preeklampsia/eklampsia merupakan salah satu penyebab kematian ibu di Indonesia. Rujukan memegang peranan penting dalam tiga fase keterlambatan yang berkonstribusi di dalam kematian ibu, yaitu terlambat mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan, dan terlambat mendapat pelayanan yang adekuat.
Tujuan : Mengetahui kualitas rujukan ibu hamil dengan preeklampsia/eklampsia di UGD Obstetri-Ginekologi RSUP Dr.Kariadi Semarang periode tahun 2013-2016 dan menganalisis hubungan antara komplikasi, sistem rujukan, stabilisasi pra rujukan, serta response time.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain crosssectional. Sebanyak 602 sampel diambil dari catatan medis pasien preeklampsia/eklampsia yang dirujuk ke RSUP Dr.Kariadi Semarang. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik pasien dan karakteristik rujukan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk setiap variabel yang dinilai serta Chi-Square untuk uji analisis.
Hasil : Karakteristik pasien preeklampsia/eklampsia terbanyak adalah usia ibu 20-35 tahun (2015=73,6%), usia hamil 37-41 minggu (2013=55,6%), paritas 2-3 kali (2014=48,7%), keluhan terbanyak hipertensi (2016=63,0%), tanpa riwayat preeklampsia/eklampsia pada kehamilan sebelumnya (2014=93,6%) maupun pada keluarga (2014=97,4%), asal rujukan dari RS Pemerintah (2016=52,8%), diagnosis terbanyak preeklampsia berat (2015=85,5%), dan tanpa komplikasi (2013=68,6%). Stabilisasi pra rujukan makin baik dengan stabilisasi tepat yaitu telah diberikan MgSO4 sebelum dirujuk (2013=43,1%; 2016=73,1%). Persiapan rujukan yang telah sesuai dengan prosedur adalah surat rujukan (2016=100%) dan transportasi menggunakan ambulans (2016=88,9%). Pembiayaan tepat menggunakan BPJS/Askes/Jamsostek (2015=69,1%) maupun Jaminan kesehatan (2013=84,6%). Response time makin baik dengan waktu <= 10 menit (2013=43,8%; 2016=84,3%). Sistem rujukan masih bervariasi antara rujukan tepat waktu (2013=62,7%; 2016=43,5%) dengan rujukan terlambat (2013=37,3%; 2016=56,5%). Terdapat hubungan yang signifikan antara komplikasi dengan sistem rujukan (p=0,000). Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara response time dengan sistem rujukan (p=0,057). Terdapat hubungan yang signifikan antara stabilisasi pra rujukan dengan response time (p=0,005).
Simpulan : Sistem rujukan makin baik dengan meningkatnya stabilisasi tepat dan response time <= 10 menit.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.