skip to main content

HUBUNGAN PANJANG BERAT DAN FAKTOR KONDISI TERIPANG HITAM (Holothuria atra) DI KAWASAN TAMAN NASIONAL LAUT KARIMUNJAWA Length-Weight Relationship and Condition Factor of Black Sea Cucumber (Holothuria atra) in Karimunjawa National Marine Park Area

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik,, Indonesia

2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: .
Open Access Copyright (c) 2020 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
Teripang Hitam (H. atra) merupakan jenis biota laut yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis di perairan Taman Nasional Laut Karimunjawa. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan panjang berat, faktor kondisi dan analisis perbedaan antara Holothuria atra(teripang hitam) yang hidup di zona perairan budidaya dan wisata dengan yang hidup di zona rehabilitasi. Pengambilan sampel teripang dilakukan pada siang hari di 3 stasiun zona budidaya dan wisata yaitu Menjangan Kecil, Menjangan Besar dan perairan sekitar Wisma Apung serta 1 stasiun zona rehabilitasi yaitu di Perairan Alang-alang. Pengamatan sampel teripang dilakukan secara sensus. Total sampel yang diperoleh di Alang-alang sebanyak 30 individu dengan kisaran panjang 13-43 cm, berat 49-514 g, Sampel di Menjangan kecil sebanyak 17 individu dengan kisaran panjang 9-26 cm, berat 20-260 g, sampel Menjangan Besar sebanyak 5 individu kisaran panjang 16-23 cm berat 66-193 g dan sampel di perairan sekitar Wisma Apung sebanyak 17 sampel kisaran panjang 14-28 cm berat 23-260 g. Pertumbuhan teripang di masing-masing perairan menunjukkan pola pertumbuhan allometrik negatif yang artinya penambahan panjang lebih cepat daripada penambahan bobot. Nilai faktor kondisi Fulton teripang hitam di Alang-alang 1,34, Menjangan Kecil 1,91, Menjangan Besar 1,89, serta perairan sekitar Wisma Apung 1,37, menunjukkan teripang hitam di perairan yang banyak pengunjung lebih gemuk daripada teripang hitam di Alang-alang yang sepi pengunjung, serta faktor kondisi berat relatif alang-alang 104,27, Menjangan Kecil 104,25, Menjangan Besar 105,59 dan Wisma Apung 108,22 masing-masing perairan semua diatas 100 menunjukkan perairan tersebut menyediakan surplus makanan yang cukup.

 

 

Black Sea Cucumber (H. atra) is a type of marine biota that has ecological and economic value in the waters of the Karimunjawa Marine National Park. The purpose of this study was to analyze the relationship length-weight, condition factor and analysis of differences between Holothuria atra (black sea cucumbers) that live in cultivation and tourism zones and those that live in rehabilitation zones. Sea cucumber sampling is conducted at noon in 3 stations of the cultivation and tourism zones, namely Menjangan Kecil, Menjangan Besar and the waters around Wisma Apung and 1 rehabilitation zone station in Alang-alang. Observation of sea cucumber samples is done by census. Total samples obtained in Alang-alang were 30 individuals with a range of length 13-43 cm, weight 49-514 g, sampel in Menjangan Kecil were 17 individuals with a range of length 9-26 cm, weight 20-260 g, sampel in Menjangan Besar were 5 individuals with a range of length 16-23 cm, weight 66-193 g, and last sampel in waters around Wisma Apung were 17 individuals with a range of length 14-28 cm weight 23-260 g. The growth of sea cucumbers in each waters shows a negative allometric growth pattern which means that the addition of the length is faster than the addition of the weight. Fulton’s condition factor values of black sea cucumber in Alang-alang 1.34, Menjangan Kecil 1.91, Menjangan Besar 1.89, and waters around Wisma Apung 1.37, shows that black sea cucumbers in the waters that many visitors are fatter than black sea cucumbers in the Alang-alang which deserted visitors, and the relative weight condition factors of Alang-alang 104.27, Menjangan Kecil 104.25, Menjangan Besar 105.59 and Wisma Apung 108.22 each of the waters above 100 indicates that these waters provide sufficient food surplus.

Fulltext View|Download
Keywords: Teripang hitam (H.atra); Hubungan panjang berat; Faktor kondisi; Pola pertumbuhan; Taman Nasional Laut Karimunjawa

Article Metrics:

  1. Agusta, O.R., B. Sulardiono dan S. Rudiyanti. 2012. Kebiasaan Makan Teripang (Echinodermata: Holothuriidae) di Perairan Pantai Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Journal of Management of Aquatic Resources. 1(1): 1-8
  2. Bidawi, B.M., Desrita dan Yunasfi. 2017. Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Ikan Belodok (Famili: Gobiidae) pada Ekosistem Mangrove di Desa Pulau Sembilan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan. 6 (3): 228-234
  3. Biring, D. 2011. Hubungan Bobot Panjang Dan Faktor Kondisi Ikan Pari (Dasyatis Kuhlii, Muller & Henle, 1841) Yang Didaratkan Di Tempat Pelelangan Ikan Paotere Makassar Sulawesi Selatan. Universitas Hasanuddin
  4. Chairunnisa. N. 2012. Uji Potensi Ekstrak Kasar Teripang Holothuria atra Jaeger sebagai pencegah Kanker Melalui Uji Mikronukleus pada Sumsum Tulang Mencit (Mus musculus L.) Jantan Galur DDY. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, Depok
  5. Elfidasari, dkk. 2012. Identifikasi Jenis Teripang Genus Holothuria Asal Perairan Sekitar Kepulauan Seribu Berdasarkan Perbedaan Morfologi. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi. 1(3)
  6. Hartono., A. Hamid dan Haslianti. 2017. Penangkapan Teripang (Holothuroidea) di perairan Desa Alosi Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 2(4): 251-258
  7. Kaenda, H., E. Ishak., dan L.O.A Afu. 2016. Hubungan panjang berat Teripang di perairan Tanjung Tiram, Konawe Selatan. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 2(2): 171-177
  8. Kusumaningtyas, M.A., dkk. 2014. Kualitas Perairan Natuna Pada Musim Transisi. Jurnal Depik, 3 (1) : 10- 20
  9. Manuputty, G.D. 2019. Hubungan Panjang Bobot dan Faktor Kondisi Teripang Pasir (Holothuria Scabra) di Perairan Suli, Maluku Tengah, Maluku. Jurnal Agribisnis Perikanan. 12(1): 174-181
  10. Muchlisin, Z.A., A. Muhadjier., P.S Zulkarnaini., S. H. Cheng., dan Setiawan. 2014. Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Tiga Spesies Cumi Hasil Tangkapan Nelayan di Perairan Laut Aceh Bagian Utara. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik. 16(2):72-77
  11. Satria, G.G.A., B. Sulardiono., dan F. Purwanti. 2014. Kelimpahan Jenis Teripang di Perairan Terbuka dan Tertutup Pulau Panjang Jepara, Jawa Tengah. Diponegoro Journal of Maquares. 3: 108-115
  12. Uneputty, Pr. A., D. A. J. Selanno dan S.F. Tuhumury. 2014. Distribusi Ukuran Teripang pada Perairan Pantai Negeri Ihamahu
  13. Xu, M., etc. 2017. The differences and similarities between two-sample t-test and paired t-test. Shanghai Archives of Psychiatry. 29(3):184-188
  14. Veronika, K., U. Edrisinghe., K. Sivashanthini and A.R.S.B Athauda. 2018. Length-Weight Relationships of Four Different Sea Cucumber Species in North-East Coastal Region of Sri Lanka. Tropical Agricultural Research. 29 (2): 212– 217
  15. Yusuf, M., dkk. 2012. Karakteristik Pola Arus Dalam Kaitannya dengan Kondisi Kualitas Perairan dan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Kawasan Taman Nasional Laut Karimunjawa. Buletin Oseanografi Marina. (1): 63-74

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.