skip to main content

ANALISIS KELIMPAHAN BAKTERI DI PERAIRAN BERMANGROVE DAN TIDAK BERMANGROVE DI PERAIRAN PANTAI UJUNG PIRING, JEPARA

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 1 Jan 2020.
Open Access Copyright (c) 2020 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
ABSTRAK

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem penting yang terdapat disepanjang garis pantai perairan tropis. Ekosistem mangrove memiliki peranan ekologi yang sangat penting, salah satunya yaitu tempat berlangsungnya proses dekomposisi. Bakteri sebagai dekomposer memiliki peran penting, sehingga kelimpahan bakteri pada perairan dapat dijadikan indikator kualitas lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan bakteri, hubungannya dengan bahan organik dan mengetahui perbedaan total bakteri pada kawasan bermangrove dan tidak bermangrove. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2019 di perairan Pantai Ujung Piring, Jepara dan analisis total bakteri dilaksanakan di Laboratorium Manajemen Kesehatan Hewan Akuatik (MKHA), Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penanaman bakteri dilakukan menggunakan metode spread plate. Perhitungan total bakteri menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Analisis data menggunakan T-test dan Principal Component Analysis (PCA). Mangrove pada lokasi penelitian mayoritas jenis Rhizophora apiculata kemudian kelimpahan bakteri yang didapat pada kawasan bermangrove yaitu 2,5 x 103 CFU/ml sampai dengan 8,0 x 103 CFU/ml. Sedangkan tidak bermangrove 1,4 x 103 CFU/ml sampai dengan 4,6 x 103 CFU/ml. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai total bakteri termasuk kategori rendah, kemudian terdapat hubungan yang kuat antara total bakteri dengan bahan organik dan terdapat perbedaan nilai kelimpahan bakteri pada kawasan bermangrove dan tidak bermangrove.

 

ABSTRACT

Mangrove ecosystem is one of the important ecosystems along the tropical coastline. Mangrove ecosystems have a very important ecological role which is the place where decomposition takes place. Bacteria as decomposer have an important role , therefore total bacteria in the waters can be used as indicator of environmental quality. The purpose of this study was to determine the total bacteria, its relationship with organic matter and to know the difference in total bacteria in mangrove and non-mangrove areas. This research was conducted in April 2019 at Ujung Piring Beach, Jepara and a total bacterial analysis was carried out at the Laboratory of Aquatic Animal Health Management (MKHA), Brackishwater Aquaculture Center, Jepara. Sampling used purposive sampling method, bacterial planting used Spread Plate Method, total bacterial calculation used the Total Plate Count (TPC) method, data analysis used T-test and Principal Component Analysis (PCA). the majority of mangrove species are Rhizophora apiculata then total bacteria obtained in the mangrove area were 2.5 x 103 CFU/ml to 8.0 x 103 CFU/ml. While in the non-mangrove area were 1.4 x 103 CFU/ml to 4.6 x 103 CFU/ml. The conclusion is that the total bacterial value is in the low category, then there is a strong relationship between total bacteria and organic matter and there are differences in total bacteria among mangrove and non- mangrove area.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Total Bakteri; Mangrove; Bahan Organik; Total Plate Count; Principal Component Analysis

Article Metrics:

  1. Dewi, A. K., Meylina, L., & Rusli, R. (2017). Isolasi Bakteri Dari Tanah Mangrove Rhizopora sp. di Kota Bontang. Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 5(1):59-68
  2. Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air. Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanasius, Jogjakarta
  3. Endang, H., Sari, L. K., & Setijanto. (2019). Landscaping Mangrove Berdasarkan Kualitas Air (Studi Kasus di Laguna Segara Anakan dan Pulau Meranti). IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 2(1):20-28
  4. Halidah. (2010). Pertumbuhan Rhizophora mucronata pada Berbagai Kondisi Substrat di Kawasan Rehabilitasi Mangrove Sinjai Timur Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 7(4):399-412
  5. Haris, R. (2014). Keanekaragaman Vegetasi Dan Satwa Liar. Jurnal Bionature, 15(2), 117–122
  6. Indriani, Y. (2008). Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Daun Mangrove Api-api (Avicennia marina Forssk. Vierh) di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
  7. Kharisma, A., dan A. Manan. (2012). Kelimpahan Bakteri Vibrio sp. pada Air Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) sebagai Deteksi Dini Serangan Penyakit Vibriosis. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 4(2):129-134
  8. Kristiawan, D., N. Widyorini., dan Haeruddin. (2014). Hubungan Total Bakteri dengan Kandungan Bahan Organik Total di Muara Kali Wiso, Jepara. Diponegoro Journal of Maquares, 3(4):24-33
  9. Malik, A. (2013). Analisis Kualitas Air pada Kerapatan Mangrove yang Berbeda di Kabupaten Barru. Jurnal Ilmu Perikanan, 2(2):159-163
  10. Marwan, A. H., Widyorini, N., & Nitisupardjo, M. (2015). Hubungan Total Bakteri dengan Kandungan Bahan Organik Total di Muara Sungai Babon, Semarang. Diponegoro Journal of Maquares, 4(3):171-179
  11. Mauludin, M. R., Azizah, R., Pribadi, R., & Suryono, S. (2018). Komposisi dan Tutupan Kanopi Mangrove di Kawasan Ujung Piring Kabupaten Jepara. Buletin Oseanografi Marina, 7(1):29-36
  12. Mufaidah, Z., Supriharyono, & Muskananfola, M. R. (2016). Hubungan Kandungan Bahan Organik dengan Total Bakteri di Sedimen Muara Sungai Wiso, Jepara. Diponegoro Journal of Maquares, 5(4):265-274
  13. Nasution, R. (2003). Teknik Pengambilan Sampling. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara
  14. Purnomo, P. W., N. Widyorini dan C. Ain. (2016). Analisis C/N Rasio dan Total Bakteri pada Sedimen Kawasan Konservasi Mangrove Sempadan Sungai Betah Walang dan Sungai Jajar Demak. Prosiding Seminar Nasional Tahunan ke-V Hasil-Hasil Penelitian Perikana dan Kelautan. 519-530
  15. Putra, S. J. W., Nitisupardjo, M., & Widyorini, N. (2014). Analisis Hubungan Bahan Organik dengan Total Bakteri pada Tambak Udang Intensif Sistem Semibioflok di Bbpbap Jepara. Diponegoro Journal of Maquares, 3(3):121-129
  16. Rahayu Kosasih, B., Samsuhadi, & Indri Astuty, N. (2009). Kualitas Air Tanah di Kecamatan Tebet Jakarta Selatan Ditinjau dari Pola Sebaran Escherichia coli. Jurnal Ilmiah
  17. Rizqiana C, B. S. dan A. D. (2017). Hubungan Antara Kandungan Nitrat dan Fosfat dengan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Jurnal Of Marques, 6(1), 43–50
  18. Sa’diyah, H., Afiati, N., & Purnomo, P. W. (2018). Kandungan Bahan Organik Sedimen dan Kadar H2s Air di Dalam dan di Luar Tegakan Mangrove Desa Bedono, Kabupaten Demak. Journal of Maquares, 7(1), 78–85
  19. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung:Alfabeta. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.Bandung:Alfabeta
  20. Supriharyono. (2009). Peran Konservasi Keanekaragaman Hayati Dalam Menunjang Pembangunan Yang Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan Dan Penerapan MIPA. Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009
  21. Tyas, D.E., N. Widyorini., dan A. S. (2018). Perbedaan Jumlah Bakteri dalam Sedimen pada Kawasan Bermangrove dan Tidak Bermangrove di Perairan Desa Bedono, Demak. Diponegoro Journal of Maquares, 7(2), 189–196
  22. Yulma, Y., Ihsan, B., Sunarti, S., Malasari, E., Wahyuni, N., & Mursyban, M. (2017). Identifikasi Bakteri Pada Serasah Daun Mangrove yang Terdekomposisi di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan. Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, 2(1), 28–33
  23. Zainuri, A. M., Takwanto, A., & Syarifuddin, A. (2017). Konservasi Ekologi Hutan Mangrove Di Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo Ach. Muhib Zainuri 1 , Anang Takwanto 2 , Amir Syarifuddin 3. 14, 1–7
  24. Zulkifli, H., Hanafiah, Z., & Puspitawati, A. (2011). Struktur dan fungsi komunitas makrozoobenthos di perairan sungai Musi kota Palembang: telaah indikator pencemaran air. Prosiding Seminar Nasional Biologi

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.