Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JNC6862, author = {Banun Lentini and Ani Margawati}, title = {HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN DAN STATUS HIDRASI DENGAN KONSENTRASI BERFIKIR PADA REMAJA}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {3}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {Remaja; kebiasaan sarapan; status hidrasi; konsentrasi berfikir}, abstract = { Latar Belakang : Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat. Masalah gizi tersebut antara lain anemia dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30 % - 40 %. Keadaan status gizi remaja salah satunya dipengaruhi oleh pola konsumsi makan yaitu keterbatasan makanan atau membatasi sendiri makanannya karena faktor ingin langsing. Selain itu masalah gizi pada remaja adalah rendahnya kebiasaan sarapan. Remaja yang tidak terbiasa melakukan sarapan 79,2% mempunyai prestasi sekolah yang kurang. Tingginya angka remaja yang tidak terbiasa sarapan berpengaruh pada status hidrasi yang berkorelasi terhadap konsentrasi berfikir. Tujuan : Menganalisis hubungan antara kebiasaan sarapan dan status hidrasi dengan konsentrasi berfikir pada remaja . Metode :Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Subjek pada penelitian ini adalah remaja perempuan. Jumlah subjek sebanyak 80 remaja dipilih menggunakan metode simple random sampling . Pengambilan data status hidrasi menggunakan indikator berat jenis urin. Data konsentrasi berfikir menggunakan Digit Symbol Test dan Digit Span Test dari subtest WAIS ( Weschler Adult intelegence Scale) yang dilakukan oleh lembaga psikologi terapan yang tersertifikasi. Data kebiasaan sarapan dikumpulkan berdasarkan wawancara dengan kuesioner. Hasil : Sebanyak 52,5 % siswa terbiasa melakukan sarapan dan 47, 5 % subjek tidak terbiasa melakukan sarapan. Dari hasil analisis berat jenis urin didapatkan sebanyak 70 % subjek mengalami dehidrasi dan 30 % tidak dehidrasi (normal). Berdasarkan hasil test konsentrasi tersebut didapat 48,25 % subjek memiliki kemampuan konsentrasi rendah dan 51,75 % memiliki kemampuan konsentrasi tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan dan konsentrasi berfikir (p=0,00). Tidak terdapat hubungan antara status hidrasi dengan konsentrasi berfikir (p=0,35) Kesimpulan :Terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengan konsentrasi berfikir . Tidak terdapat hubungan antara status hidrasi dengan konsentrasi berfikir. }, issn = {2622-884X}, pages = {631--637} doi = {10.14710/jnc.v3i4.6862}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/6862} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat. Masalah gizi tersebut antara lain anemia dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30 % - 40 %. Keadaan status gizi remaja salah satunya dipengaruhi oleh pola konsumsi makan yaitu keterbatasan makanan atau membatasi sendiri makanannya karena faktor ingin langsing. Selain itu masalah gizi pada remaja adalah rendahnya kebiasaan sarapan. Remaja yang tidak terbiasa melakukan sarapan 79,2% mempunyai prestasi sekolah yang kurang. Tingginya angka remaja yang tidak terbiasa sarapan berpengaruh pada status hidrasi yang berkorelasi terhadap konsentrasi berfikir.
Tujuan: Menganalisis hubungan antara kebiasaan sarapan dan status hidrasi dengan konsentrasi berfikir pada remaja.
Metode:Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Subjek pada penelitian ini adalah remaja perempuan. Jumlah subjek sebanyak 80 remaja dipilih menggunakan metode simple random sampling . Pengambilan data status hidrasi menggunakan indikator berat jenis urin. Data konsentrasi berfikir menggunakan Digit Symbol Test dan Digit Span Test dari subtest WAIS ( Weschler Adult intelegence Scale) yang dilakukan oleh lembaga psikologi terapan yang tersertifikasi. Data kebiasaan sarapan dikumpulkan berdasarkan wawancara dengan kuesioner.
Hasil : Sebanyak 52,5 % siswa terbiasa melakukan sarapan dan 47, 5 % subjek tidak terbiasa melakukan sarapan. Dari hasil analisis berat jenis urin didapatkan sebanyak 70 % subjek mengalami dehidrasi dan 30 % tidak dehidrasi (normal). Berdasarkan hasil test konsentrasi tersebut didapat 48,25 % subjek memiliki kemampuan konsentrasi rendah dan 51,75 % memiliki kemampuan konsentrasi tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan dan konsentrasi berfikir (p=0,00). Tidak terdapat hubungan antara status hidrasi dengan konsentrasi berfikir (p=0,35)
Kesimpulan :Terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengan konsentrasi berfikir . Tidak terdapat hubungan antara status hidrasi dengan konsentrasi berfikir.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats