skip to main content

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN POLA ASUH GIZI HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

Received: 8 Aug 2022; Published: 23 Mar 2023.

Citation Format:
Abstract
Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh pemenuhan kebutuhan gizi tidak adekuat dalam jangka waktu lama sejak awal kelahiran yang memengaruhi pertumbuhan anak. Persentase stunting pada balita di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 24,4%. Tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi sebagai faktor tidak langsung dalam kejadian stunting pada balita, dikarenakan hal tersebut memengaruhi secara langsung asupan gizi balita.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.

Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 57 balita dari total populasi sebanyak 187 balita yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling di 5 posyandu. Data yang dikaji meliputi karakteristik subjek, tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi. Data pendidikan ibu dan pola asuh gizi diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 28 item pertanyaan (nilai r=0,968). Status gizi diperoleh dengan pengukuran antropometri yaitu mengukur tinggi badan dan berat badan. Analisis data dengan uji Chi-Square.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase balita stunting sebesar 15,8%. Ibu dengan pendidikan rendah (Tidak sekolah, SD, SMP) sebesar 26,3%. Pola asuh gizi kategori kurang sebesar 54,4%. Dari uji hubungan tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi masing-masing nilai p=0,427 dan p=0,718.

Simpulan: Tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Dinas Kesehatan Sragen dan Puskesmas Gemolong diharapkan dapat memperbaiki perilaku pola asuh gizi ibu balita untuk mencegah terjadinya stunting di masa kedepannya yang diakibatkan oleh pola asuh gizi seimbang kurang baik.


 

Fulltext View|Download
Keywords: Pola asuh gizi; Stunting; Tingkat pendidikan ibu.

Article Metrics:

  1. Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 : Standar Antropometri Anak. 2020
  2. Kemenkes RI. Launching Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI). 2021:1-14
  3. Kemenkes RI. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI. 2018;53(9):1689-1699
  4. Ismawati R, Soeyonoa RD, Romadhoni IF, Dwijayanti I. Nutrition intake and causative factor of stunting among children aged under-5 years in Lamongan city. Enferm Clin. 2020; 30 :71-74. https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.10.043
  5. Leroy JL, Frongillo EA. Perspective: What does stunting really mean? A critical review of the evidence. Adv Nutr. 2019;10(2):196-204. https://doi.org/10.1093/advances/nmy101
  6. Dorsey JL, Manohar S, Neupane S, Shrestha B, Klemm RDW, West KP. Individual, household, and community level risk factors of stunting in children younger than 5 years: Findings from a national surveillance system in Nepal. Matern Child Nutr. 2018;14(1):1-16. https://doi.org/10.1111/mcn.12434
  7. Widyaningsih NN, Kusnandar K, Anantanyu S. Keragaman pangan, pola asuh makan dan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition). 2018; 7(1): 22-29. https://doi.org/10.14710/jgi.7.1.22-29
  8. Colo AL. Manongga SP. Factors affecting the event of stunting in children age to 24-59 months in centro saude internamento gleno, Municipiu Ermera, Timor-Leste. KESANS Int J Heal Sci. 2021;1(8):765-775. https:doi.org/10.54543/kesans.v1i8.80
  9. Bella FD, Fajar NA, Misnaniarti M. Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting balita dari keluarga miskin di Kota Palembang. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition). 2020;8(1):31. https://doi.org/10.14710/jgi.8.1.31-39
  10. Asikin ZF, Ismail S, Utiya M. Hubungan BBLR dan pola asuh gizi dengan kejadian stunting di Desa Tabumela Kabupaten Gorontalo. JournalUmgoAcId. 2019; 8(2): 66-76. https://doi/org/10.31314/mjk.8.2.66-76.2019
  11. UNICEF. Improving Child Nutrition The Achievable Imperative for Global Progress. New York; 2013. Available from: www.unicef.org/publications/index.ht%0Aml
  12. Windasari DP, Syam I, Kamal LS. Faktor hubungan dengan kejadian stunting di Puskesmas Tamalate Kota Makassar. AcTion Aceh Nutrition Journal. 2020;5(1):27. https://doi.org/10.30867/action.v5i1.193
  13. Rahman FD. Pengaruh pola pemberian makanan terhadap kejadian stunting pada balita (studi di wilayah kerja puskesmas Sumberjambe, Kasiyan, dan Puskesmas Sumberbaru Kabupaten Jember). The Indonesian Journal of Health Science. 2018;10(1):15-24. https://doi.org/10.32528/the.v10i1.1451
  14. Sumiati S, Arsin AA, Syafar M. Determinants of stunting in children under five years of age in the Bone regency. Enferm Clin. 2020;30:371-374. https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.10.103
  15. Purwanti DY, Ratnasari D. Hubungan antara kejadian diare, pemberian ASI eksklusif, dan stunting pada batita. Jurnal Ilmiah Gizi Kesehatan. 2020; 1(02): 15-23. Available from: http://jurnal.umus.ac.id/index.php/JIGK/article/download/138/78
  16. Hidayat MS, Ngurah G, Pinatih I. Prevalensi stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Sidemen Karangasem. E-Jurnal Medika. 2017;6(7):1-5. Available from: http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
  17. Amalia H, Mardiana. Hubungan pola asuh gizi ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja puskesmas Lamper Tengah Kota Semarang. JHE (Journal of Health Education). 2016;1(2). Available from: https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu/article/view/11745
  18. Asmaul H, Teungku NF. Hubungan ASI eksklusif dengan stunting pada anak balita di desa arongan Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. 2022; (2018):12-22. https://doi.org/10.32672/jbe.v10i1.4122
  19. Rohayati R, Aprina A. Pengaruh penyuluhan partisipatif untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang penerapan gizi seimbang dalam penanggulangan stunting. Jurnal Kesehatan. 2021;12(2):287. https://doi.org/10.26630/jk.v12i2.2830
  20. Welasasih BD, Wirjatmadi RB. Beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi balita stunting. The Indonesian Journal of Public Health. 2012;8(3):99-104. https://doi.org/10.1080/07357900701206281
  21. Dewi IA, Adhi KT. Pengaruh konsumsi protein dan seng serta riwayat penyakit infeksi terhadap kejadian pendek pada anak balita umur 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Nusa Penida III. Arc. Com. Health. 2016;3(1):36-46. Available from: https://ojs.unud.ac.id/index.php/ach/article/view/21077/13856
  22. Ariati LIP. Faktor-faktor resiko penyebab terjadinya stunting pada balita usia 23-59 bulan. Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan. 2019;6(1):28-37. https://doi.org/10.35316/oksitosin.v6i1.341
  23. Aprizah A. Hubungan karakteristik ibu dan perilaku hidup bersih sehat ( PHBS ) tatanan rumah tangga dengan kejadian stunting. Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA. 2021;4(1):115-123. Available from: https://journal.ukmc.ac.id/index.php/joh/article/view/70/73
  24. Sulistyawati A. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di indonesia. Jurnal Ilmu Kebidanan. 2019;5(1):21-30. Available from: https://www.researchgate.net/publication/331088268
  25. Utami RA, Setiawan A, Fitriyani P. Identifying causal risk factors for stunting in children under five years of age in South Jakarta, Indonesia. Enferm Clin. 2019; 29(supp2): 606-611. https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.04.093
  26. Maywita E. Faktor risiko penyebab terjadinya stunting pada balita umur 12-59 bulan di kelurahan Kampung Baru Kecamatan Lubuk Begalung Tahun 2015. Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan. 2018; 3(1): 56. https://doi.org/10.34008/jurhesti.v3i1.24
  27. Candra A. Hubungan underlying factors dengan kejadian stunting pada anak 1-2 th. Diponegoro Journal of Nutrition and Health. 2013;1(1):1-12. Available from: https://media.neliti.com/media/publications/89913-ID-hubungan-underlying-factors-dengan-kejad.pdf
  28. Leroy JL, Habicht JP, de Cossío TG, Ruel MT. Maternal education mitigates the negative effects of higher income on the double burden of child stunting and maternal overweight in rural Mexico. J Nutr. 2014; 144(5): 765-770. https://doi.org/10.3945/jn.113.188474
  29. Wahyuni D, Fithriyana R. Pengaruh sosial ekonomi dengan kejadian stunting pada balita di desa Kualu Tambang Kampar. PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2020; 4(1): 20-26. https://doi.org/10.31004/prepotif.v4i1.539
  30. Pademme D. Gambaran kejadian stunting berdasarkan karakteristik ibu di puskesmas aifat kabupaten Maybrat. Global Health Science. 2020; 5(2): 69-72. Available from: http://jurnal.csdforum.com/index.php/GHS/article/view/ghs5204/5204
  31. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Perencanaan Program Gerakan Sadar Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). 2012:42. Available from: https://www.gkia.org/Uploads/Materi/Filename/140217031357_Pedoman%20Perencanaan%20Program.pdf
  32. Kullu VM, Yasnani, Lestari H. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. 2018;3(2):1-11
  33. Izhar MD. Hubungan antara pengetahuan ibu dengan pola asuh makan terhadap status gizi anak di Kota Jambi. Jurnal Kesmas Jambi. 2017;1(2):61-75. https://doi.org/10.22437/jkmj.v1i1.6531
  34. Mutiara S, Asri P, Rahfiludin MZ. Hubungan karakteristik keluarga kurang mampu dengan kejadian stunting pada balita di kota Semarang. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia. 2018;6(3):187-194. https://doi.org/10.14710/jmki.6.3.2018.187-194
  35. Sari HP, Natalia I, Sulistyaning AR, Farida F. Hubungan keragaman asupan protein hewani, pola asuh makan, dan higiene sanitasi rumah dengan kejadian stunting. Journal of Nutrition College. 2022;11(1):18-25. https://doi.org/10.14710/jnc.v11i1.31960
  36. Syabandini IP, Pradigdo SF, Suyatno S & Pangestuti DR. Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di daerah nelayan (studi case-control di kampung Tambak Lorok, Kecamatan Tanjung Mas, Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018;6(1):496-507. https://doi.org/10.14710/jkm.v6i1.19953
  37. Ningtias OL, Solikhah U. Perbedaan pola pemberian nutrisi pada balita dengan stunting dan non-stunting di Desa Rempoah Kecamatan Baturaden. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak. 2020;3(1):1-8. https://doi.org/10.32584/jika.v3i1.529
  38. Yuliawati DK, Pangestuti DR, Suyatno S. Hubungan Pola pemberian mp-asi dan pola asuh gizi dengan status gizi baduta (studi di kelurahan Langensari Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018; 6(5): 342-349. Available from: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/download/22057/20301

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.