1Program Studi Pendidikan Profesi Dietisien, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Brawijaya, Indonesia
2Departemen Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Brawijaya, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JNC32285, author = {Riri Syabania and Pravita Yuniar and Ilmia Fahmi}, title = {FAKTOR-FAKTOR PRENATAL YANG MEMPENGARUHI STUNTING PADA ANAK USIA 0-2 TAHUN DI WILAYAH ASIA TENGGARA: LITERATURE REVIEW}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {11}, number = {3}, year = {2022}, keywords = {Anak usia 0-2 tahun; Asia Tenggara; Faktor Prenatal; Stunting}, abstract = { ABSTRAK Latar Belakang : Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang diukur dengan indikator TB/U. Anak usia 0-2 tahun termasuk stunting jika memiliki nilai z-score TB/U ≤ -3,0 SD. Pertumbuhan dan perkembangan anak stunting mengalami gangguan karena gizi buruk, infeksi, serta kondisi psikososial yang kurang memadai. Masa prenatal adalah faktor risiko stunting yang berada pada fase awal. Tujuan : Tujuan kajian literatur ini yaitu menganalisis faktor-faktor prenatal yang menyebabkan stunting Metode: Metode penulisan artikel ini menggunakan literature review . Sumber data yang digunakan merupakan penelitian yang berasal dari wilayah Asia Tenggara dengan subjek anak usia 0-2 tahun. Penelusuran artikel menggunakan database Google Scholar, Pubmed , dan Science Direct . Didapatkan 8 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil: Faktor prenatal yang menyebabkan stunting pada anak usia 0-2 tahun adalah tinggi badan ibu, Ibu dengan tinggi badan <145 cm memiliki HAZ yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang memiliki Ibu dengan tinggi badan >145 cm. Anemia selama kehamilan meningkatkan risiko 3,23 kali lebih besar anak terkena stunting, keberagaman makanan saat prenatal yang merupakan komponen penting dalam menentukan status gizi anak, maternal depression melipatgandakan resiko memiliki anak stunting, kunjungan ke fasilitas kesehatan selama kehamilan juga menjadi faktor penyebab stunting. Fasilitas sanitasi di rumah yang tidak memadai memiliki risiko 40% lebih tinggi terhadap kejadian stunting. Simpulan : Faktor prenatal yang mempengaruhi stunting terdiri dari tinggi badan Ibu, anemia selama kehamilan, keberagamanan makanan saat masa kehamilan, maternal depression, kunjungan health care, dan fasilias sanitasi }, issn = {2622-884X}, pages = {188--196} doi = {10.14710/jnc.v11i3.32285}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/32285} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang diukur dengan indikator TB/U. Anak usia 0-2 tahun termasuk stunting jika memiliki nilai z-score TB/U ≤ -3,0 SD. Pertumbuhan dan perkembangan anak stunting mengalami gangguan karena gizi buruk, infeksi, serta kondisi psikososial yang kurang memadai. Masa prenatal adalah faktor risiko stunting yang berada pada fase awal.
Tujuan: Tujuan kajian literatur ini yaitu menganalisis faktor-faktor prenatal yang menyebabkan stunting
Metode: Metode penulisan artikel ini menggunakan literature review. Sumber data yang digunakan merupakan penelitian yang berasal dari wilayah Asia Tenggara dengan subjek anak usia 0-2 tahun. Penelusuran artikel menggunakan database Google Scholar, Pubmed, dan Science Direct. Didapatkan 8 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi.
Hasil: Faktor prenatal yang menyebabkan stunting pada anak usia 0-2 tahun adalah tinggi badan ibu, Ibu dengan tinggi badan <145 cm memiliki HAZ yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang memiliki Ibu dengan tinggi badan >145 cm. Anemia selama kehamilan meningkatkan risiko 3,23 kali lebih besar anak terkena stunting, keberagaman makanan saat prenatal yang merupakan komponen penting dalam menentukan status gizi anak, maternal depression melipatgandakan resiko memiliki anak stunting, kunjungan ke fasilitas kesehatan selama kehamilan juga menjadi faktor penyebab stunting. Fasilitas sanitasi di rumah yang tidak memadai memiliki risiko 40% lebih tinggi terhadap kejadian stunting.
Simpulan: Faktor prenatal yang mempengaruhi stunting terdiri dari tinggi badan Ibu, anemia selama kehamilan, keberagamanan makanan saat masa kehamilan, maternal depression, kunjungan health care, dan fasilias sanitasi
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats