skip to main content

PENGARUH PEMBERIAN MI BASAH IKAN PATIN TERHADAP INTAKE ENERGI, PROTEIN DAN BERAT BADAN SISWA SD DI PEKANBARU

Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Riau, Indonesia

Received: 21 Sep 2020; Published: 19 Nov 2020.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Pada tahun 2019, sebanyak 290 juta porsi mi instan dikonsumsi setiap hari di seluruh dunia. Mi basah ikan patin merupakan mi basah yang terbuat dari tepung terigu tinggi protein dimodifikasi dengan menambahkan ikan patin dalam proses pembuatannya untuk meningkatkan kandungan protein pada mi. Berbeda dengan mi instan, mi basah tidak mengandung pengawet, pewarna dan penyedap buatan.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan intake energi, protein dan berat badan sebelum dan sesudah pemberian mi basah ikan patin.

Metode: Penelitian eksperimental dengan desain one group pretest-posttest ini dilakukan pada siswa SDN 147 Pekanbaru dengan metode purposive sampling. Jumlah responden yang terpilih sebanyak 30 siswa dengan status gizi kurang. Intervensi berupa pemberian olahan mi basah ikan patin sebanyak 200 g selama 10 hari berturut-turut. Analisis data menggunakan uji paired t-test dan uji wilcoxon.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan intervensi, rata-rata intake energi adalah 1174,50 kkal, intake protein 89,66 g dan berat badan awal 27,16 kg. Setelah dilakukan intervensi, rata-rata intake energi menjadi 1371,11 kkal, intake protein 45,95 g dan berat badan akhir adalah 27,67 kg.

Simpulan: Terdapat perbedaan rerata intake protein dan berat badan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi (p = 0,02 dan p = 0,001), sedangkan rerata intake energi tidak mengalami perbedaan yang signifikan (p = 0,142).

Fulltext View|Download
Keywords: berat badan; intake energi; intake protein; mi; mi basah ikan patin
Funding: Poltekkes Kemenkes Riau,

Article Metrics:

  1. Salimar S, Setyawati, B. & Irawati, A. Besaran defisit energi dan protein pada anak usia sekolah [6-12 tahun] untuk perencanaan program gizi (PMTAS) di delapan wilayah indonesia. J. Gizi dan Makanan. 2016;39(2) : 111–118
  2. Marhamah M, Abzeni A, Juwita J. Perilaku konsumsi dan status gizi anak sekolah dasar di kota serang. J. Mat. Sains dan Teknol. 2014;15(2): 97–105
  3. Prameswari, G. N. Promo gizi terhadap sukap gemar makan ikan pada anak usia sekolah. J. Heal. Educ. 2018; 3(1): 1–6
  4. Hayatus, R., Herman, RB. & Sastri, S. Hubungan status gizi dengan prestasi belajar siswa sekolah dasar negeri 01 guguk malintang kota padangpanjang. J Kesehat Andalas. 2014;3:460–465
  5. Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018
  6. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019
  7. Worlds Instant Noodles Association. 2019. Available from : https://instantnoodles.org/en/noodles/market.html
  8. Ratnasari DK. Gambaran kebiasaan konsumsi mie instan pada anak usia 7-12 tahun studi di sekolah dasar kanisius tlogosari kulon semarang. Universitas Diponegoro. Skripsi. 2012
  9. Nurman M, Hendarini AT & Afrinis N. pengembangan usaha ikan patin di desa batu belah kecamatan kampar Riau. Proceeding of Community Development. 2018;2: 106–110
  10. Fitriani. Pengaruh penambahan tiga jenis ikan terhadap tingkat kesukaan dan kadar protein mi kering. J Prot Kesehat. 2018;7: 79–86
  11. Lestari I D, Ernalia Y & Restuastuti T. Gambaran status gizi pada siswa sekolah dasar kecamatan bangko kabupaten rokan hilir. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau. 2016; 3:1–14
  12. Yulia, C. Revitalisasi pemberian makanan tambahan dan integrasi pendidikan gizi berbasis kearifan lokal di sekolah sebagai upaya perbaikan gizi anak usia sekolah. Media Pendidikan Gizi dan Kuliner. 2017;6:18–33
  13. Barker DJ& Clark PM. Fetal undernutrition and disease in later life. Rev Reprod. 1997;2(2):105-12
  14. Sulastri, D. Faktor determinan kejadian stunting pada anak usia sekolah di kecamatan lubuk kilangan kota padang. Majalah Kedokteran Andalas. 2012;36: 39–50
  15. Supariasa IDN, Bakri B & Fajar I. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. 2014
  16. Sartika I, Nikmawati E E & Mahudatussa’adah A. Pengetahuan dan keterampilan pemilihan makanan sehari-hari mahasiswa program studi pendidikan tata busana. Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. 2014;3: 65–76
  17. Kusumawati D, Rimbawan & Ekayanti I. Pengaruh program makan siang terhadap asupan makanan, status anemia dan perilaku gizi santri perempuan. J. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2019;15: 7–17
  18. Muchlis N, Hadju V & Jafar N. Hubungan asupan energi dan protein dengan status gizi balita di kelurahan tamamaung. Universitas Hasanuddin Makasar. 2011

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.