1Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Alma Ata, Indonesia
2Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JNC26992, author = {Wiwid Andari and Tri Siswati and Bunga Paramashanti}, title = {TINGGI BADAN IBU SEBAGAI FAKTOR RISIKO STUNTING PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI KECAMATAN PLERET DAN KECAMATAN PAJANGAN, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {9}, number = {4}, year = {2020}, keywords = {stunting; tinggi badan ibu; siklus malnutrisi, anak}, abstract = { Latar belakang : Prevalensi stunting pada balita di Indonesia masih tinggi (30,8%) . Salah satu faktor risiko stunting yaitu siklus malnutrisi kronis antar generasi yang terjadi antara ibu dan anak. Tujuan : Untuk menganalisis apakah tinggi badan ibu merupakan factor risiko stunting pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Pleret dan Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta . Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan kasus kontrol dengan total kasus sejumlah 43 anak dan total kontrol sebanyak 43 anak . Seluruh sampel diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel multistage cluster sampling. Variabel dependen yang diteliti adalah stunting, sedangkan variabel independent adalah tinggi badan ibu. Data dianalisis dengan menggunakan deskriptif statistik, uji chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil: Tinggi badan ibu secara signifikan merupakan prediktor stunting (adjusted OR= 2,720; 95%CI: 1,050-7,049) . Faktor lain seperti tinggi badan ayah, tingkat pendidikan ayah dan ibu, jenis pekerjaan ayah dan ibu, serta jenis kelamin anak bukan merupakan faktor risiko stunting. Simpulan : Tinggi badan ibu merupakan faktor risiko stunting pada anak usia 24-59 bulan. Intervensi yang difokuskan pada periode 1000 hari pertama kehidupan dibutuhkan untuk mencegah terjadinya stunting akibat dari siklus malnutrisi antar generasi. }, issn = {2622-884X}, pages = {235--240} doi = {10.14710/jnc.v9i4.26992}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/26992} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang:Prevalensi stunting pada balita di Indonesia masih tinggi (30,8%). Salah satu faktor risiko stunting yaitu siklus malnutrisi kronis antar generasi yang terjadi antara ibu dan anak.
Tujuan: Untuk menganalisis apakah tinggi badan ibu merupakan factor risiko stunting pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Pleret dan Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan kasus kontrol dengan total kasus sejumlah 43 anak dan total kontrol sebanyak 43 anak. Seluruh sampel diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel multistage cluster sampling. Variabel dependen yang diteliti adalah stunting, sedangkan variabel independent adalah tinggi badan ibu. Data dianalisis dengan menggunakan deskriptif statistik, uji chi-square dan regresi logistik ganda.
Hasil: Tinggi badan ibu secara signifikan merupakan prediktor stunting (adjusted OR= 2,720; 95%CI: 1,050-7,049). Faktor lain seperti tinggi badan ayah, tingkat pendidikan ayah dan ibu, jenis pekerjaan ayah dan ibu, serta jenis kelamin anak bukan merupakan faktor risiko stunting.
Simpulan: Tinggi badan ibu merupakan faktor risiko stunting pada anak usia 24-59 bulan. Intervensi yang difokuskan pada periode 1000 hari pertama kehidupan dibutuhkan untuk mencegah terjadinya stunting akibat dari siklus malnutrisi antar generasi.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats