skip to main content

TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, DAN UJI PENERIMAAN YOGHURT SINBIOTIK DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L)

Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 25 Nov 2019; Published: 25 Nov 2019.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang : Sindrom metabolik dapat diminimalisir dengan mengonsumsi bahan makanan yang mengandung sinbiotik, tinggi antioksidan, dan tinggi serat. Yoghurt sinbiotik dengan penambahan ekstrak kayu secang dapat menjadi alternatif minuman bagi penderita sindrom metabolik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan ekstrak kayu secang pada yoghurt sinbiotik terhadap total bakteri asam laktat, aktivitas antioksidan, dan penerimaan.

Metode : Penelitian ini merupakan true experimental dengan rancangan lengkap satu faktor, yaitu penambahan ekstrak kayu secang 0%, 0,1%, 0,3%, dan 0,5%. Analisis total bakteri asam laktat menggunakan uji Total Plate Count, analisis aktivitas antioksidan menggunakan uji 1-1-diphenyl-2-picrylarazyl (DPPH), dan uji penerimaan. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. Analisis statistik selanjutnya menggunakan Kruskal-Wallis, Friedman, dan Wilcoxon.

Hasil : Terdapat pengaruh pada total bakteri asam laktat, aktivitas antioksidan, dan uji penerimaan. Rerata total bakteri asam laktat tertinggi pada kontrol yaitu 903,73x1012 yang masih sesuai dengan SNI yaitu 107 CFU/mL. Aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada penambahan ekstrak kayu secang 0,5%. Pada uji penerimaan memberikan pengaruh terhadap keseluruhan. Produk terbaik terdapat pada yoghurt dengan penambahan ekstrak kayu secang 0,1%.

Simpulan : Penambahan ekstrak kayu secang mempengaruhi total bakteri asam laktat, aktivitas antioksidan, dan penerimaan.

Fulltext View|Download
Keywords: total bakteri asam laktat; aktivitas antioksidan; uji penerimaan; yoghurt sinbiotik; kayu secang

Article Metrics:

  1. Fauci, Braunwald, Kasper, Hauser, Longo, Jameson L. The Metabolic Syndrome In Harrison’s Principles of Internal Medicine 17 th ed. 2008
  2. Grundy SM, Brewer HB, Cleeman JI, Smith SC, Lenfant C. Definition of Metabolic Syndrome: Report of the National Heart, Lung, and Blood Institute/American Heart Association Conference on Scientific Issues Related to Definition. Circulation 2004; 109: 433–438
  3. Kaur, J. A Comprehensive Review on Metabolic Syndrome. Cardiol. Res. Pract. 2014, 1–21 (2014)
  4. Palungan AB, Puspitadewi A, Sekartini R. Prevalence of Insulin Resistance in Obese Adolescents. Pediatr Indones 2013; 53: 193–201
  5. Scheen a. J. Management of the metabolic syndrome. Minerva Endocrinol 2004; 29: 31–45
  6. Mohamed S. Functional foods against metabolic syndrome (obesity, diabetes, hypertension and dyslipidemia) and cardiovasular disease. Trends Food Sci Technol 2014; 35: 114–128
  7. Setiawan Y. Pencegahan kencing manis (diabetes melitus) dengan lari pagi dan konsumsi pangan yang kaya antioksidan. 2010; 1: 1–2
  8. Shuwen Zhang. Antioxidative Activity of Lactic Acid Bacteria in Yogurt. African J Microbiol Res 2011; 5: 5194–5201
  9. Ooi LG, Liong MT. Cholesterol-lowering effects of probiotics and prebiotics: A review of in Vivo and in Vitro Findings. Int J Mol Sci 2010; 11: 2499–2522
  10. Roberfroid M. Inulin-Type Fructans - Functional Food Ingredients. J Nutr 2005; : 366
  11. Lutfia Z. Ekstraksi dan Identifikasi Kandungan Senyawa pada Kayu Secang (Caesalpinia sappan Linn) serta Uji Aktivitasnya sebagai Antioksidan. [Skripsi]
  12. Holinesti R. Studi Pemanfaatn Pigmen Branzilein Kayu Secang (Caesalpinia Sappan L.) Sebagai Pewarna Alami serta Stabilitasnya pada Model Pangan. Pendidik dan Kel UNP 2009; : 11–21
  13. Widowati WPIK. Uji Fitokimia dan Potensi Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Secang ( Caesalpinia sappan L .). Jkm 2011; 11: 23–31
  14. Alam RAC, Jafar N, Virani D. Hubungan Skor Kualitas Makanan dengan Komponen Sindrom Metabolik pada Pasien Rawat Jalan di RSP. Universitas Hasanuddin dam RS. Ibnu Sina Makasar. 2013
  15. Necas J, Bartosikova L. Carrageenan: A review. Vet Med (Praha) 2013; 58: 187–205
  16. Hernawati, Manalu W, Suprayogi A, Astuti DA. Suplementasi Serat Pangan Karagenan dalam Diet untuk Memperbaiki Parameter Lipid Darah Mencit Hiperkolesterolemia. Makara Seri Kesehat 2013; 17: 17–25
  17. Buchori L. Pembuatan Gula Non Karsinogenik Non Kalori Dari Daun Stevia. Reaktor 2007; 11: 57–60
  18. Pratiwi RU, Rustanti N. Kadar Fenol Total, Aktivitas Antioksidan dan Tingkat Kesukaan Minuman Fungsional Jelly Yoghurt Srikaya dengan Penambahan Karagenan. J. Nutr. Coll. 4, 329–334 (2015)
  19. Raini M, Isnawati A. Khasiat dan Keamanan Stevia sebagai Pemanis Pengganti Gula. Media Litbang Kesehat 2011; 21: 145–156
  20. Umami C, Afifah DN. Pengaruh Penambahan Ekstrak Kayu Secang dan Ekstrak Daun Stevia terhadap Aktivitas Antioksidan dan Kadar Gula Total pada Yoghurt sebagai Alternatif Minuman Bagi Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. J. Nutr. Coll
  21. Ayustaningwarno F. Teknologi Pangan, Teori Praktis dan Aplikasi. Semarang: Graha Ilmu; 2014. 1-8 p
  22. Nasional BS. SNI Yoghurt [Interner]. 2009 [cited 2017 Mei 29]. Available from: sisni.bsn.go.id/index.php?sni_main/sni/detail_sni/3373
  23. Srinivasan R, Selvam GG, Karthik S, Mathivanan K, Baskaran R, Karthikeyan M et al. In vitro antimicrobial activity of Caesalpinia sappan L. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine. 2012; 136-139
  24. Wardani YD. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Shigella sonnei ATCC 9290, dan Escherichia coli ATCC 25922 [Skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2012
  25. Lutfia Z. Ekstraksi dan Identifikasi Kandungan Senyawa pada Kayu Secang (Caesalpinia sappan Linn) serta Uji Aktivitasnya sebagai Antioksidan. [Skripsi]
  26. Liu HC, Chen WL, Mao SJT. Antioxidant Nature of Bovine Milk β-Lactoglobulin. Journal of Dairy Science. 2007; 90:547-555
  27. Shori AB. Antioxidant activity and viability of lactic acid bacteria in soybean-yogurt made from cow and camel milk. Journal of Taibah University for Science. 2013; 7:202-208
  28. Mira L, MT Fernandez, M Santos, et al. Interactions of Flavonoid with Iron and Copper Ions: mechanism for their antioxidant activity. Free Radic Res 2002; 36(11): 1199-1208
  29. Rao GN, Rao PP, Balaswamy K, Satyanarayana A. Antioxidant Activity of Stevia (Stevia rebaudianaL) Leaf Powder and A Commercial Stevioside Powder. Journal of Food and Pharmaceutical Sciences. 2014; 2:32-38
  30. Ren J, Liu J, Dong F, Guo Z. Highly efficient synthesis and antioxidant activity of O-(aminoethyl) inulin. Carbohydrate Polymers. 2011; 83:1240-1244
  31. Nawaly H, Susanto AB, LA Jacob, Uktolseja. Senyawa Bioaktif dari Rumput Laut Sebagai Antioksidan [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2013
  32. Sauza MCR, Marques CT, Dore CMG, Silva FRF, Rocha HAO, Leite EL. J appl Phycol. 2007; 19:153-160
  33. Puspitasari A. Pengaruh Penambahan Ekstrak Secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Kualitas Dodol Garut [Skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret; 2012
  34. Dharmawan IPGA. Pengaruh Kopigmentasi Pewarna Alami Antosianin dari Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dengan Brazilein dari Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Stabilitas Warna pada Model Minuman Ringan [Skripsi]. Bogor; Institut Pertanian Bogor; 2009
  35. Widodo W. Bioteknologi Fermentasi Susu. Malang: Pusat Pengembangan Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang; 2002. p 12

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.