Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JNC10058, author = {Dayita Kanaka and Fitriyono Ayustaningwarno}, title = {NILAI CERNA PROTEIN IN-VITRO BISKUIT DENGAN SUBSTITUSI KECAMBAH KEDELAI (Glycine max (L.) MERRIL) DAN PISANG (Musa paradisiaca sp.) SEBAGAI MAKANAN SEHAT UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {4}, number = {2}, year = {2015}, keywords = {biskuit; kecambah kedelai; pisang; nilai cerna protein}, abstract = { Latar Belakang : Mutu protein bahan pangan tidak hanya ditentukan berdasarkan kandungan protein dan komposisi asam aminonya saja, tetapi juga nilai cernanya. Kedelai merupakan sumber protein nabati yang mengandung senyawa antinutrisi sehingga dapat menghambat kerja enzim pencernaan. Metode untuk mengurangi senyawa antinutrisi tersebut yaitu dengan perkecambahan. Kecambah kedelai yang ditepungkan masih kurang dapat diterima karena masih tersisanya aroma langu. Pisang dapat sebagai pemberi aroma dan juga kaya akan vitamin, mineral dan serat pangan. Pembuatan biskuit dengan substitusi kecambah kedelai dan pisang dapat menjadi makanan sehat untuk anak sekolah dasar, baik dari segi kandungan gizi, nilai cerna protein maupun nilai sensorisnya. Tujuan : Menganalisis nilai cerna protein in-vitro biskuit yang disubstitusi dengan kecambah kedelai dan pisang. Metode : Merupakan penelitian dengan rancangan acak lengkap satu faktor, yaitu persentase substitusi tepung kecambah kedelai dan tepung pisang (0%, 12,5%, 25%, 37,5% dan 50%) pada biskuit untuk mengetahui pengaruhnya terhadap nilai cerna protein in-vitro pada biskuit. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan uji lanjut Mann-Whitney. Hasil : Nilai cerna protein in-vitro dari setiap persentase substitusi tepung kecambah dan tepung pisang (0%, 12,5% 25%, 37,5% dan 50%) adalah 96.5%, 93.1%, 90.4%, 91.3% dan 88.9%. Terdapat perbedaan nilai cerna protein yang bermakna antara kelompok biskuit kontrol dengan kelompok biskuit substitusi kecambah kedelai dan pisang. Simpulan : Semua kelompok biskuit memiliki nilai cerna protein yang tinggi (88.9-96.5%). Terjadi penurunan nilai cerna protein biskuit seiring dengan penambahan substitusi tepung kecambah kedelai dan pisang. }, issn = {2622-884X}, pages = {141--146} doi = {10.14710/jnc.v4i2.10058}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/10058} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Mutu protein bahan pangan tidak hanya ditentukan berdasarkan kandungan protein dan komposisi asam aminonya saja, tetapi juga nilai cernanya. Kedelai merupakan sumber protein nabati yang mengandung senyawa antinutrisi sehingga dapat menghambat kerja enzim pencernaan. Metode untuk mengurangi senyawa antinutrisi tersebut yaitu dengan perkecambahan. Kecambah kedelai yang ditepungkan masih kurang dapat diterima karena masih tersisanya aroma langu. Pisang dapat sebagai pemberi aroma dan juga kaya akan vitamin, mineral dan serat pangan. Pembuatan biskuit dengan substitusi kecambah kedelai dan pisang dapat menjadi makanan sehat untuk anak sekolah dasar, baik dari segi kandungan gizi, nilai cerna protein maupun nilai sensorisnya.
Tujuan : Menganalisis nilai cerna protein in-vitro biskuit yang disubstitusi dengan kecambah kedelai dan pisang.
Metode : Merupakan penelitian dengan rancangan acak lengkap satu faktor, yaitu persentase substitusi tepung kecambah kedelai dan tepung pisang (0%, 12,5%, 25%, 37,5% dan 50%) pada biskuit untuk mengetahui pengaruhnya terhadap nilai cerna protein in-vitro pada biskuit. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan uji lanjut Mann-Whitney.
Hasil : Nilai cerna protein in-vitro dari setiap persentase substitusi tepung kecambah dan tepung pisang (0%, 12,5% 25%, 37,5% dan 50%) adalah 96.5%, 93.1%, 90.4%, 91.3% dan 88.9%. Terdapat perbedaan nilai cerna protein yang bermakna antara kelompok biskuit kontrol dengan kelompok biskuit substitusi kecambah kedelai dan pisang.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats