BibTex Citation Data :
@article{JTP28701, author = {Muhammad Nurazim and Ahmad Zakki and Berlian Adietya}, title = {Studi Perancangan Sistem Konstruksi dan Analisa Kekuatan Fish Processing Vessel dengan Bentuk Lambung Catamaran pada Perairan Indonesia}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {9}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {Catamaran: Konstruksi: Kekuatan: Ultimate}, abstract = { Fish Processing Vessel adalah kapal yang membantu kapal perikanan lain saat berlayar bersama dalam fasilitas hasil penangkapan. Kapal ini memiliki bentuk lambung catamaran yang sudah mempunyai stabilitas, kecepatan, dan efisiensi yang baik. Hal lain yang mempengaruhi desain kapal adalah dalam segi konstruksi dan kekuatan yang harus memenuhi kriteria dan sesuai dengan bebannya. Pada lambung multi-hull terdapat konstruksi sambungan demi hull dengan wet deck yang kritis dan rentan terhadap defleksi. Sehingga penelitian melakukan perancangan jenis konstruksi dan melakukan variasi pada konstruksi wet deck, yaitu konstruki melintang (variasi I) dan memanjang (variasi II). Analisis respon struktur dilakukan pada kondisi air tenang, sagging, dan hogging serta analisis kekuatan batas akibat momen lentur sagging & hogging. Didapatkan hasil pada analisis respon struktur, stress pada variasi II lebih kecil dibanding dengan variasi I dengan presentase 0.15% pada air tenang, 2.87% pada sagging, dan 4.16% pada hogging. Dan pada analisis kekuatan batas, variasi I lebih cepat mengalami kegagalan dengan tegangan ultimate sebesar 409.3 MPa pada sagging dengan momen -4.44x10 11 Nmm dan 428.5 MPa pada hogging dengan momen 5.97x10 11 Nmm. Dan pada perhitungan massa, sistem konstruksi varisi II lebih ringan 8.851 ton. Dapat disimpulkan konstruksi variasi II lebih direkomendasikan dibanding konstruksi variasi I. }, pages = {32--44} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/28701} }
Refworks Citation Data :
Fish Processing Vessel adalah kapal yang membantu kapal perikanan lain saat berlayar bersama dalam fasilitas hasil penangkapan. Kapal ini memiliki bentuk lambung catamaran yang sudah mempunyai stabilitas, kecepatan, dan efisiensi yang baik. Hal lain yang mempengaruhi desain kapal adalah dalam segi konstruksi dan kekuatan yang harus memenuhi kriteria dan sesuai dengan bebannya. Pada lambung multi-hull terdapat konstruksi sambungan demi hull dengan wet deck yang kritis dan rentan terhadap defleksi. Sehingga penelitian melakukan perancangan jenis konstruksi dan melakukan variasi pada konstruksi wet deck, yaitu konstruki melintang (variasi I) dan memanjang (variasi II). Analisis respon struktur dilakukan pada kondisi air tenang, sagging, dan hogging serta analisis kekuatan batas akibat momen lentur sagging & hogging. Didapatkan hasil pada analisis respon struktur, stress pada variasi II lebih kecil dibanding dengan variasi I dengan presentase 0.15% pada air tenang, 2.87% pada sagging, dan 4.16% pada hogging. Dan pada analisis kekuatan batas, variasi I lebih cepat mengalami kegagalan dengan tegangan ultimate sebesar 409.3 MPa pada sagging dengan momen -4.44x1011 Nmm dan 428.5 MPa pada hogging dengan momen 5.97x1011 Nmm. Dan pada perhitungan massa, sistem konstruksi varisi II lebih ringan 8.851 ton. Dapat disimpulkan konstruksi variasi II lebih direkomendasikan dibanding konstruksi variasi I.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License