BibTex Citation Data :
@article{dmj20668, author = {Paramestri Kinanthi and Oedijani Santoso}, title = {PERBEDAAN KONDISI RONGGA MULUT PENDERITA DM TIPE 2 TIDAK TERKONTROL DAN TERKONTROL}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {7}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {DM tipe 2 tidak terkontrol, DM tipe 2 terkontrol, DMF-T, indeks karies, indeks kebersihan mulut, kondisi rongga mulut, OHI-S}, abstract = { Latar Belakang : Keluhan kondisi mulut yang paling menonjol pada penderita DM adalah menurunnya aliran saliva yang menyebabkan mulut kering. Penurunan aliran saliva dapat meningkatan glukosa saliva dan menurunkan efek self-cleansing yang dapat menjadi kontribusi terhadap peningkatan prevalensi karies gigi. Tujuan : Mengetahui perbedaan kondisi rongga mulut pada penderita DM tipe 2 tidak terkontrol dan terkontrol. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional . Pengambilan sampel dengan consecutive sampling sejumlah 32 orang penderita DM tipe 2 tidak terkontrol dan terkontrol di Instalasi Rawat Jalan Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi. StatusDM dinilai dengan kadar glukosa darah puasa (GDP), kondisi rongga mulut dinilai dengan indeks kebersihan mulut (OHI-S) dan indeks karies (DMF-T) . Hasil : Nilai rerata OHI-S kelompok penderita DM tipe 2 tidak terkontrol adalah 3,40±0,90SD, sedangkan penderita DM tipe 2 terkontrol adalah 1,78±0,74SD ( p <0,001)dan rerata nilai DMF-T penderita DM tipe 2 tidak terkontrol adalah 14,63±5,28SD, sedangkan penderita DM tipe 2 terkontrol 10,84±5,04 SD ( p =0,052). Korelasi antara OHI-S dan kontrol plak didapatkan nilai p= 0,192 dan hubungan antara DMF-T dan kontrol plak didapatkan nilai p= 0,412. Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang bermakna OHI-S penderita DM tipe 2 tidak terkontrol dan terkontrol. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara DMF-T penderita DM tipe 2 tidak terkontrol dengan terkontrol.Kontrol plak tidak mempengaruhi OHI-S dan DMF-T . }, issn = {2540-8844}, pages = {396--405} doi = {10.14710/dmj.v7i2.20668}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/20668} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Keluhan kondisi mulut yang paling menonjol pada penderita DM adalah menurunnya aliran saliva yang menyebabkan mulut kering. Penurunan aliran saliva dapat meningkatan glukosa saliva dan menurunkan efek self-cleansing yang dapat menjadi kontribusi terhadap peningkatan prevalensi karies gigi.
Tujuan : Mengetahui perbedaan kondisi rongga mulut pada penderita DM tipe 2 tidak terkontrol dan terkontrol.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan consecutive sampling sejumlah 32 orang penderita DM tipe 2 tidak terkontrol dan terkontrol di Instalasi Rawat Jalan Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi. StatusDM dinilai dengan kadar glukosa darah puasa (GDP), kondisi rongga mulut dinilai dengan indeks kebersihan mulut (OHI-S) dan indeks karies (DMF-T).
Hasil : Nilai rerata OHI-S kelompok penderita DM tipe 2 tidak terkontrol adalah 3,40±0,90SD, sedangkan penderita DM tipe 2 terkontrol adalah 1,78±0,74SD (p<0,001)dan rerata nilai DMF-T penderita DM tipe 2 tidak terkontrol adalah 14,63±5,28SD, sedangkan penderita DM tipe 2 terkontrol 10,84±5,04 SD (p=0,052). Korelasi antara OHI-S dan kontrol plak didapatkan nilai p=0,192 dan hubungan antara DMF-T dan kontrol plak didapatkan nilai p=0,412.
Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang bermakna OHI-S penderita DM tipe 2 tidak terkontrol dan terkontrol. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara DMF-T penderita DM tipe 2 tidak terkontrol dengan terkontrol.Kontrol plak tidak mempengaruhi OHI-S dan DMF-T.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.