skip to main content

STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA DI PUSAT INFORMASI MANGROVE (PIM) KELURAHAN KANDANG PANJANG PEKALONGAN

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, , Indonesia

2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 20 Dec 2018; Published: 20 Dec 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Kawasan ekowisata di Pusat Informasi Mangrove (PIM) merupakan salah satu wisata alam di Kota Pekalongan yang berpotensi untuk dikembangkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi daya tarik, profil pengunjung, persepsi, partisipasi, aspirasi pengunjung dan masyarakat dalam pengembangan ekowisata serta merumuskan strategi pengembangan ekowisata. Penelitian dilakukan pada Maret 2018. Metode yang digunakan adalah survey dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 91 responden pengunjung, 30 masyarakat dan 2 pengelola. Teknik pengambilan sampel pengunjung dengan accidental sampling, untuk masyarakat dan pengelola dengan purposive sampling. Pembobotan kuesioner dengan skala Likert, penentuan strategi menggunakan SWOT. Potensi daya tarik meliputi: keanekaragaman jenis mangrove; asosiasi biota meliputi ikan bandeng, kakap putih, mujaer, udang Vaname dan kepiting bakau; fasilitas yang tersedia meliputi: boat, shelter pemancingan, jogging track, Gedung PRPM, Shelter, lahan parkir, kamar mandi, menara pandang dan mushola; aksesibilitas (kondisi jalan beraspal, dilengkapi petunjuk arah). Persepsi pengunjung dan masyarakat mengenai daya tarik dan aksesibilitas tergolong baik, namun persepsi mengenai fasilitas tergolong kurang baik. Partisipasi pengunjung dan masyarakat dalam menjaga lingkungan tergolong baik. Aspirasi pengunjung dan masyarakat mengenai pengadaan fasilitas pelengkap. Strategi pengembangan ekowisata di PIM meliputi: pengembangan ekowisata dengan konsep pelestarian ekosistem serta melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah; peningkatan pemberdayaan masyarakat sekitar dalam mengoptimalkan fasilitas kawasan ekowisata; menjaga ekosistem mangrove dengan cara mengefektifkan rehabilitas dan penegakan peraturan perlindungan mangtrove; dan meningkatkan fasilitas/sarana prasarana yang dapat digunakan untuk meminimalkan dampak dari abrasi.

 

                Ecotourism area in the Mangrove Information Center (PIM) is one of the nature tourism in Pekalongan City that potential to be developed. The purpose of this research were to know the attraction potency, visitor profile, perception, participation, aspiration of visitor and community in ecotourism development as well as to set an ecotourism development strategy. This research was conducted in March 2018. The method used a survey using a questionnaire distibuted to 91 visitors, 30 communities and 2 managements staff. Sampling technique for visitor used accidental sampling, for community and management staff used purposive sampling. Questionnaire weighted by Likert scale, strategy determinated by SWOT. The attraction potency include: diversity of mangroves; biota association include milkfish, seabass, mujaer, Vaname shrimp and crab; available facilities include: passenger boats, fishing shelters, jogging tracks, PRPM building, shelters, parking lots, bathroom, view tower and small mosque; accessibility (directed paved road). The perception of visitors and community about attractiveness and accessibility were quite good, but the perception of facility was not good enough. Participation of respondents in maintaining the environment was good. Aspirations of the visitors and community toward development was procurement of facilities. Development strategy of ecotourism in PIM include: development of ecotourism with ecosystem preservation concept as well as coordination with local goverments; increased empowerment of local communities in optimizing ecotourism facilities area; keep the mangrove ecosystem by rehabilition effectiveness and enforcement protection mangrove regulation; and improve the facilities/infrastructure that can be used to minimize the impact of abrasion.

Fulltext View|Download
Keywords: Pekalongan; Strategi Pengembangan; Ekowisata; SWOT

Article Metrics:

  1. Agussalim, A. dan Hartoni. 2014. Potensi Kesesuaian Mangrove sebagai Daerah Ekowisata di Pesisir Muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin. Jurnal Maspari. 6 (2) : 148-156
  2. Chadijah, A., Y. Wadritno dan Sulistiono. 2013. Keterkaitan Mangrove, Kepiting Bakau (Scylla olivacea) dan Beberapa Parameter Kualitas Air di Perairan Pesisir Sinjai Timur. Jurnal Ilmu Perikanan. 1 (2) : 116-122
  3. Elhaq, I. H. dan A. Satria. 2011. Persepsi Pesanggem mengenai Hutan Mangrove dan Partisipasi Pesanggem dalam Pengelolaan Tambak Mangrove Ramah Lingkungan Model Empang Parit. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia. 5 (1) : 97-103
  4. Haryanto, J. T. 2014. Model Pengembangan Ekowisata dalam Mendukung Kemandirian Ekonomi Daerah Studi Kasus Provinsi DIY. Jurnal Kawistara. 4 (3) : 271-286
  5. Murianto. 2014. Potensi dan Persepsi Masyarakat serta Wisatawan terhadap Pengembangan Ekowisata di Desa Aik Berik, Lombok Tengah. Jurnal Jumpa. 1 (1) : 43-64
  6. Nugraha, B., I. S. Banuwa dan S. Widagdo. 2015. Perencanaan Lanskap Ekowisata Hutan Mangrove di Pantai Sari Ringgung Desa Sidodadi Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Jurnal Sylva Lestari. 3 (2) : 53-66
  7. Rosadi, P., E. Roslinda dan Wahdina. 2015. Potensi Daya Tarik Riam Berawat’n untuk Wisata Alam di Dusun Melayang Desa Sahan Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang. Jurnal Hutan Lestari. 3 (3) : 363-373
  8. Saifullah dan N. Harahap. 2013. Strategi Pengembangan Wista Mangrove di “Blok Bedul” Taman Nasional Alas Purwo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Journal of Indonesian Tourism and Development Studies. 1 (2) : 79-86
  9. Simanjuntak, C. R., P. Patana dan K. S. Hartini. 2016. Analisis Kelayakan dan SWOT Objek Wisata Pemandian Alam Taman Rekreasi Gotong Royong Indah di Desa Hulu, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Peronema Forestry Science Journal. 5 (1) : 176-183
  10. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung
  11. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-19. Alfabeta. Bandung
  12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.