skip to main content

ANALISIS HUBUNGAN JARAK DAN KEDALAMAN DENGAN STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN DI PANTAI PANCURAN, KEPULAUAN KARIMUNJAWA

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik,, Indonesia

2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 20 Dec 2018; Published: 20 Dec 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Pantai Pancuran adalah salah satu lokasi konservasi padang lamun di Taman Nasional Karimunjawa dengan vegetasi padang lamun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2018 dengan tujuan untuk mengetahui hubungan jarak dan kedalaman dengan struktur komunitas lamun yang meliputi kerapatan dan indeks keanekaragamannya. Materi yang digunakan adalah lamun, dengan menggunakan metode deskripsi eksploratif yang bersifat observasi dengan objek yang diteliti di lapangan. Teknik pengambilan sampel menggunakan kuadran transek ukuran 1x1 meter yang tersebar di 3 stasiun berdasarkan jarak dan kedalaman serta terdapat 6 plot pada setiap stasiunnya. Parameter lingkungan yang diamati meliputi jarak dan kedalaman, nitrat dan fosfat sedimen, salinitas, suhu, derajat keasaman (pH), kecerahan, kecepatan arus, pasang surut, dan karakteristik sedimen. Hubungan jarak dan kedalaman dengan struktur komunitas lamun diproses menggunakan analisis regresi dan korelasi. Hasil penelitian ini didapatkan 6 jenis lamun yaitu Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium, Enhalus acoroides, dan Halodule pinifolia. Karakteristik sedimen didominasi oleh pasir halus sebanyak 34,960 %. Korelasi jarak dan kedalaman dengan struktur komunitas lamun diperoleh nilai                 (r = -0,717) pada kerapatan dan ( r = 0,894) pada indeks keanekaragaman.

 

 

                Pancuran Beach is one of the seagrass conservation areas in Karimunjawa National Park. This study was conducted in April 2018, in order to investigate the relation of distance and depth on the structure of seagrass community which included the density and index of diversity. The method used in this study is seagrass, using explorative description method that is observation to the object study in the field. The sampling technique uses a 1x1 meter transect quadrant spread over 3 stations based on distance and depth with includes 6 plots at each station. Environmental parameters observed include distance and depth, sediment of nitrate and phosphate, salinity, temperature, acidity (pH), brightness, current velocity, tides, and sediment characteristics. The relationship between distance and depth on the structure of seagrass community processed by regression and correlation analysis . The results of the study found 6 types of seagrass, there were Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium, Enhalus acoroides, and Halodule pinifolia. Sediment characteristics were dominated is fine sand of 34.960%. The correlation of distance and depth on the structure of seagrass community resulted a value (r = -0,717) for density and  (r = 0,894) for index of diversity.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Struktur Komunitas Lamun; Jarak; Kedalaman; Pantai Pancuran

Article Metrics:

  1. Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta
  2. Brower, J.E., J.H. Zar and V. Ende. 1990. Field and Laboratory Methods for General Ecology. USA: Wm.C. Brown Publisher
  3. BTNKJ. 2004. Laporan Interpretasi Wisata Bahari Taman Nasional Karimunjawa. BTNKJ. Semarang
  4. _______. 2008. Statistik BTNKJ Tahun 2008. BTNKJ. Semarang
  5. Cahyani, N.F.D, A. Hartoko, dan Suryanti. 2014. Sebaran dan Jenis Lamun Pancuran Belakang Pulau Karimunjawa, Taman Nasional Karimunjawa, Jepara. 3 (1) : 61-70
  6. Dobo J. 2009. Tipologi komunitas lamun kaitannya dengan populasi bulu babi di Pulau Hatta, Kepulauan Banda, Maluku. [Thesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
  7. Fachrul, F.M. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
  8. Febridayanti. I. 2012. Analisis Sebaran Suhu Dan Salinitas Secara Vertikal Di Perairan Pantai Barat Sumatera. [Tesis], Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu
  9. Hutomo, H. 1997. Padang Lamun Indonesia: Salah Satu Ekosistem Laut Dangkal yang belum banyak dikenal. Jurnal Puslitbang Oseanologi-LIPI. Jakarta
  10. Krebs, C. J. 1989. Ecology: The Experimental Analysis of Distribution and Abundance, Second Edition. New York: Harper & Row Publisher
  11. Millero, F.S dan M.L Sohn. 1992. Chemical Oceanography. CRC Pres. London
  12. Risamasu, F.J.L dan H.B. Prayitno. 2011. Kajian Zat Hara Fosfat, Nitrit, Nitrat dan Silikat di Perairan Kepulauan Matasiri, Kalimantan Selatan. Ilmu Kelautan. 16(3): 135-142
  13. Sambara, Z.R. 2014 Laju Penjalaran Rhizoma Lamun Yang Ditransplantasi Secara Multispesies Di Pulau Barrang Lompo [Skripsi]. Universitas Hasanuddin. Makassar
  14. Septian, E.A., D. Azizah dan T. Apriadi. 2016. Tingkat Kerapatan dan Penutupan Lamun di Perairan Desa Sebong Pereh Kabupaten Bintan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Maritim Raja Ali Haji
  15. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta
  16. Tarhadi, E. Indrayanti, A. Anugroho. 2014. Studi Pola dan Karateristik Arus Laut Di Perairan Kaliwungu Kendal Jawa Tengah Pada Musim Peralihan I . Jurnal Oseanografi. 3 (1) : 16-25
  17. Triyulianti Iis, D. Wijaya, W. Era, T. Arief, N. Widagti, P. Dipo, dan M. Trenggono. 2012. Distribusi Vertikal Ph Dan Alkalinitas Perairan Selatan Jawa Dan Samudera Hindia. [Semnas] IX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan
  18. Tuwo, A. 2011. Pengelolaan Ekowisata pesisir dan Laut. Brilian Internasional. Sidoarjo
  19. Yudhantoko. M, G. Handoyo dan M. Zainuri. 2016. Karakteristik dan Peramalan Pasang Surut di Pulau Kelapa Dua, Kabupaten Kepulauan Seribu. Jurnal Oseanografi. 5 (3) : 368 – 377
  20. Zhang, L., Lu Wang, K. Yin, Ying Lü, Y. Yang, and X. Huang. 2014. Spatial and Seasonal Variations of Nutrients in Sediment Profiles and Their Sediment-Water Fluxes in the Pearl River Estuary, Southern China. Journal of Earth Science. 25(1) : 197–206

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.