skip to main content

VALUASI EKONOMI OBJEK WISATA TREKKING MANGROVE, GRAND MAERAKACA TAMAN MINI JAWA TENGAH DAN POTENSI PENGEMBANGANNYA

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 20 Dec 2018; Published: 20 Dec 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Grand Maerakaca merupakan salah satu objek wisata yang ada di Semarang, yang memiliki daya tarik yaitu Trekking Mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penggunjung, persepsi pengunjung mengenai potensi pengembangan objek wisata dan menghitung nilai ekonomi Objek Wisata Trekking Mangrove menggunakan metode Travel Cost Method (TCM) dan Willingness to Pay (WTP). Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 orang. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan Convinience Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pengunjung Objek Wisata Trekking Mangrove, Grand Maerakaca mayoritas adalah pelajar/mahasiswa dan karyawan swasta yang berumur 15-25 tahun, menggunakan alat transportasi sepeda motor, melakukan kunjungan bersama keluarga dengan tujuan berlibur. Persepsi pengunjung mengenai potensi pengembangan adalah bahwa Objek Wisata Trekking Mangrove memiliki daya tarik paling tinggi dan harga yang terjangkau menjadi faktor penentu utama kunjungan. Sedangkan penambahan wisata pengembangan yang paling berpotensi dengan estimasi pengguna tertinggi adalah edukasi penanaman mangrove dengan nilai WTP sebesar Rp. 5.000,00. Nilai ekonomi Objek Wisata Trekking Mangrove, Grand Maerakaca dengan metode TCM sebesar Rp. 45.779.385.645,00/tahun dan Nilai WTP wahana perahu sampan, wahana perahu motor, tiket masuk, tiket parkir motor dan tiket parkir mobil adalah Rp. 10.000,00, Rp. 5.000,00, Rp. 10.000,00, Rp. 2.000,00, dan Rp. 5.000,00.

 

 

The Grand Maerakaca is one of the tourist destination in Semarang, that have attraction is Tracking Mangrove. The purpose of this study are to know the characteristics of the visitors, the visitor's perception about the potential of tourism development and to calculate the economic value of Trekking Mangrove Object using Travel Cost Method (TCM) and Willingness to Pay (WTP) method. The number of respondents in this study are 100 people. Technique of taking data in this research using Convinience Sampling. The results showed that the visitors characteristics of Tracking Mangrove Tourism Object, Grand Maerakaca majority are students and private employees aged 15-25 years, use motorbike transportation, come with their family on the purpose of vacation. The visitor perception on potential development are the highest attraction of Tracking Mangrove and affordable price to be the main determinant factor of visitation. While addition of the most potential development tours with the highest user estimation is education of mangrove planting with a WTP value of IDR. 5,000. Economic value of Mangrove Trekking Tourism Object, Grand Maerakaca with TCM method is IDR. 45,779,385,645/ year and WTP Value boat ride, motorboat ride, entrance ticket, motorcycle parking ticket and car parking ticket is IDR. 10,000., IDR. 5,000., IDR. 10,000., IDR. 2,000 and IDR. 5,000.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Travel Cost Method (TCM); Willingness to Pay (WTP); Trekking Mangrove; Grand Maerakaca

Article Metrics:

  1. Canti, R. R. F., T. Indrawati dan D. Setiawan. 2012. Analisis Inensitas Kunjungan Objek Wisata Air Terjun Linggahara Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara. Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan., 2(6):199-129
  2. Damanik, J. dan H. F. Weber. 2006. Perencanaan Ekowisata: dari Teori ke Aplikasi. Andi Offset, Yogyakarta, 140 hlm
  3. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. 2018. Jumlah Data dan Wisatawan Jawa Tengah 2017. Tidak dipublikasikan
  4. Dwijayanti M., B. Sudarsono dan A. Suprayogi. 2015. Analisis Nilai WTP (Willingness to Pay) Untuk Menentukan Nilai Ekonomi Kawasan Wisata Alam di Kabupaten Semarang Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) (Studi Kasus, Kecamatan Bandungan, Kecamatan Sumowono, Kecamatan Ungaran Barat). Jurnal Geodesi Undip., 4(1):213-222
  5. Nurhayati. 2008. Studi Perbandingan Metode Sampling antara Simple Random dengan Stratified Random. Jurnal Basis Data, ICT Research Center UNAS., 3(1):18-32
  6. Pertiwi, P. A. R. W., Dewantara, I. G. N. A. dan Setyawan, E. I. 2015. Pengaruh Karakteristik Responden Terhadap Minat Beli Produk Sampo Anjing Pengunjung Pet Shop Wilayah Badung. Jurnal Farmasi Udayana., 4 (1):38-41
  7. PT. PRPP Jawa Tengah. 2017. Data Kunjungan Wisatawan Grand Maerakaca Taman Mini Jawa Tengah. Tidak dipublikasikan
  8. Simanjuntak, F. A., P. Patana, Z. Apandy Harahap. 2015. Studi Potensi dan Nilai Ekonomi Berdasarkan Biaya Perjalanan dan Kesediaan Membayar di Pantai Sri Mersing Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal Aquacoastmarine., 7(2):1-11
  9. Spillane, J. J. 1987. Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya. Kanisius, Yogyakarta, 150 hlm
  10. Suwantoro, G. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Andi Offset, Yogyakarta, 105 hlm
  11. Tambunan, E., S. Latifah dan P. Patana. 2013. Analisis Nilai Ekonomi Obyek Wisata Alam di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Pemandian Air Panas di Kelurahan Siogung-ogung, Kecamatan Pangururan). Jurnal Usu., 2(2):80-84
  12. Yayasan PRPP Jawa Tengah. 1991. Perkembangan Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah Tahun 1986-1991. Semarang, 258 hlm

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.