skip to main content

VALIDASI PETA LOKASI PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI SELAT BALI

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 20 Dec 2018; Published: 20 Dec 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui validitas dari Peta Lokasi Penangkapan Ikan (Pelikan) pelagis yang dihasilkan oleh Balai Riset dan Observasi Laut. Pelikan memberikan informasi keberadaan kelimpahan ikan berdasarkan kelimpahan zooplankton. Validasi dilakukan dengan membandingkan antara data zooplankton insitu dan data zooplankton pada Pelikan, selain itu juga membandingkan antara data hasil tangkapan ikan di daerah zona potensi rendah, sedang dan tinggi. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengikuti kegiatan penangkapan nelayan dari PPN Pengambengan pada bulan September 2017. Data sampel diambil di titik penangkapan dimana operasi penangkapan ikan berlangsung di Selat Bali. Hasil korelasi antara zooplankton in situ dengan zooplankton Pelikan mendapatkan hubungan yang sangat kuat, yakni sebesar 0,82. Hal ini berarti apabila zooplankton pada Pelikan meningkat maka zooplankton in situ juga meningkat, begitu pun sebaliknya. Hasil tangkapan yang diperoleh selama penelitian berupa ikan tongkol. Rerata tangkapan terbanyak diperoleh di daerah zona potensi sedang.

 

This research was conducted to determine the validity of Pelagic Fishing Map Locations produced by Institute for Marine Research and Observation. Pelikan provide information on the abundance of fish based on the abundance of zooplankton. Validation was done by comparing the in situ zooplankton data and the zooplankton data on pelikan, while also comparing the catch fish data in low, medium and high potential zone areas. Sampling is done by following fishing activity from PPN Pengambengan on September 2017. The sample data were taken at the point where fishing operations took place in Bali Strait. The result of correlation between in situ zooplankton and pelikan zooplankton get a very strong relationship, that is equal to 0.82. This means that when the Pelikan zooplankton increases then zooplankton in situ also increases. The catches obtained during the study were tongkol. The highest catch rates were obtained in medium potential zone areas.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Pelikan; Zooplankton; Validasi; Ikan pelagis; Selat Bali

Article Metrics:

  1. Hendiarti, N., S. Herbert, dan O. Thomas. 2004. Investigation of Different Coastal Processes In Indonesian Waters Using Seawifs Data. Deep-Sea Research. 2(5):85–97
  2. Herawati, E.Y., A. Sartimbul, dan R.I. Khasanah. 2013. Kelimpahan Dan Keanekaragaman Plankton di Daerah Penangkapan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) Di Selat Bali. Pertemuan Ilmiah Nasional Tahunan X ISOI 2013. Jakarta, 11-12 November 2014:343-352
  3. Kasim K., S. Triharyuni, dan A. Wudji. 2014. Hubungan Ikan Pelagis Dengan Konsentrasi Klorofil-a Di Laut Jawa. BAWAL Vol. 6 (1): 21-29
  4. Nootmorn, P. M. 2008. Stomach content of the large pelagic fishes in the Bay of Bengal. IOTC-2008-WPEB-11
  5. Prayoga, I.M.S., I.D.N.N. Putra, dan I.G.P.N. Dirgayusa. 2017. Pengaruh Sebaran Konsentrasi Klorofil-a Berdasarkan Citra Satelit terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus sp) Di Perairan Selat Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences 3(1): 30-46
  6. Safruddin dan M. Zainuddin. 2008. Prediksi Daerah Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Berdasarkan Kondisi Oseanografi Di Perairan Kabupaten Takalar Dan Sekitarnya. J. Sains & Teknologi. Vol. 8 No. 2: 158 – 162
  7. Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta, Indonesia: Graha Ilmu
  8. Suniada, K.I. 2016. Perbandingan Antara Informasi Suhu Permukaan Laut Dari Data Satelit Dengan Hasil Pemodelan Di WPP NRI-716. Jurnal Bumi Lestari. 16 (1):32-37
  9. Susilo, E., dan Y. Pancawati. 2014. Distribusi Spasial Kelimpahan Plankton Di Selat Bali. Seminar Nasional Kelautan. Sisten Observasi Laut dan Pemanfaatnnya untuk Pembangunan Kelautan dan Perikanan di Indonesia: 179-189
  10. Susilo, E., T.A. Wibawa. dan A. Wijaya. 2015. Pendugaan Daerah Penangkapan Ikan Lemuru Berbasis Rantai Makanan Menggunakan Data Satelit Oseanografi. Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS. Peran Geograf dan Peneliti dalam menghasilkan Penelitian dan Pengabdian Berdayaguna Bagi Masyarakat
  11. Susilo, E., dan T.A. Wibawa. 2016. Pemanfaatan Data Satelit Oseanografi Untuk Memprediksi Daerah Penangkapan Ikan Lemuru Berbasis Rantai Makanan Dan Pendekatan Statistik Gam. Jurnal Kelautan Nasional. Vol. 11 (2): 77 – 87
  12. Turyanti, A., I. Sunarsih, dan E. Hermawan. 2007. Analisa Potensi Curah Hujan Berdasarkan Data Distribusi Awan Dan Data Temperature Blackbody Di Kototabang Sumatera Barat. J. Agromet Indonesia. 21(2):39– 45
  13. Wibawa, T.A. 2012. Pemanfaatan Data Harian Sensor MODIS Aqua/Terra untuk Memperkirakan Sebaran Kelimpahan Diatom di Selat Bali. Jurnal Kelautan Nasional. Vol. 7(2): 120-132

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.