skip to main content

DISTRIBUSI SPASIAL AMONIA, NITRIT DAN Escherichia coli DARI LIMBAH INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA (IPLT) TANGGUNG REJO, KOTA SEMARANG

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 20 Dec 2018; Published: 20 Dec 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Tanggung Rejo berada bersebelahan langsung dengan Muara Sungai Tambak Rejo, Kota Semarang. Adanya masukan air limbah IPLT Tanggung Rejo ke perairan berpotensi adanya kandungan amonia, nitrit dan jumlah bakteri Escherichia coli yang berlebih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi dan peta sebaran dari amonia, nitrit, dan kelimpahan E. coli pada Muara Sungai Tambak Rejo Kota Semarang. Waktu penelitian dilakukan pada bulan November hingga Desember 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling pada 4 stasiun. Analisis sebaran spasial dengan menggunakan metode IDW. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa indikator pencemaran perairan amonia berkisar antara 0,3 – 7,31 mg/L, nitrit berkisar antara 0,004 – 0,144 mg/L, dan jumlah E. coli berkisar antara 1 – 270000 MPN, dimana nilai amonia, nitrit dan E. coli tersebut diatas nilai baku mutu.

 

 

The installation of the Fecal Sludge Processing (IPLT) Tanggung Rejo location is directly adjacent to Tambak Rejo estuary, city of Semarang. The supply wastewater from IPLT Tanggung Rejo to the estuary has the potensial the presence of ammonia, nitrite and Escherichia coli bacteria. The purpose of this research was to know the concentration and distribution of ammonia, nitrite, and E. coli abundance at estuary. The research was conducted November until December 2017. The methods used in this research were survey and technical sampling methods using purposive sampling in 4 stations. Spasial distribution analysis using IDW method. The results of the measurements indicate that the ammonia waters pollution indicator ranged between 0.3 – 7.31 mg/L, nitrite ranged from 0.004 – 0.144 mg/L, and the amount of E. coli was in the range 1 – 270000 MPN, where the value of ammonia, nitrite, and E. coli is above the standard value.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Muara; Tambak Rejo; Amonia; Nitrit; Eschericia coli; Distribusi Spasial

Article Metrics:

  1. Ahmed, W., Sawant S., Huygens F., Goonetilleke A., and Gardner T. 2009. Prevalence and occurrence of zoonotic bacterial pathogens in surface waters determined by quantitative PCR. Wat Res 243:4918–4928
  2. Astrini, A. D. R., M. Yusuf dan A. Santoso. 2014. Kondisi Perairan Terhadap Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Muara Sungai Karanganyar dan Tapak, Kecamatan Tugu, Semarang. Journal of Marine Research. 3(1):27-36
  3. Badan Pusat Statistika (BPS) Propinsi Jawa Tengah. 2015. Data Jumlah Penduduk Kota Semarang Tahun 2010-2015
  4. Bambang, A. G., Fatimawali dan N. Kojong. 2014. Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Air Isi Ulang dari Depot di Kota Manado. Universitas Sam Ratulangi, Manado, Jurnal Ilmiah Farmasi 3(3):325-333
  5. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan Lingkungan Perairan. Kanisius Press. Yogyakarta. 258 hlm
  6. Ferdian, F., I. Maulina dan Rosidah. 2012. Analisis Permintaan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Konsumsi di Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan. 3(4):93-98
  7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut
  8. Marsidi, R dan Herlambang, A., 2002. Proses Nitrifikasi dengan Sistem Biofilter untuk Pengolahan Air Limbah yang Mengandung Amoniak Konsentrasi Tinggi. Jurnal Teknologi Lingkungan. 3(3):195-204
  9. Minggawati, I. dan Saptono. 2012. Parameter Kualitas Air untuk Budidaya Ikan Patin (Pangasius pangasius) di Karamba Sungai Kahayan. 1(1):27-30
  10. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
  11. Prosser, J. I. 2005. Nitrification. Dalam: Hillell, D. Encyclopedia of Soils in the Environment. Academic Press. Elsevier. 31-39
  12. Rangka, N. A dan M. Paena. 2012. Potensi dan Kesesuaian Lahan Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) di Sekitar Perairan Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Ilmu Kelautan. 4(2):151-159
  13. Setiani, L., T. A. Hanifah Dan S. Anita. 2015. Analisis Kandungan Amoniak, Sulfida Dan Krom Pada Sungai Sail Dan Sungai Air Hitam Pekanbaru. Jurnal MIPA. 2(2):1-8
  14. Site, D. H. 2010. Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme. Jurnal Mikrobiologi. 4:74-82
  15. Sudarwin. 2008. Analisis Spasial Pencemaran Logam Berat (Pb dan Cd) pada Sedimen Aliran Sungai dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatibarang Semarang. [Thesis]. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Diponegoro. 106 hlm
  16. Trisnawulan, A. I. A. M. 2007. Analisis Kualitas Air Sumur Gali di Kawasan Pariwisata Sanur. Universitas Udayana. Denpasar. 2(2):1-9
  17. Umar, H. 2003. Metode Riset Bisnis Panduan untuk Melakukan Riset. Gramedia, Jakarta, 45 hlm
  18. Widyaningsih, W. 2016. Analisis Total Bakteri Coliform Di Perairan Muara Kali Wiso Jepara. Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan 5(3):157-164

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.