skip to main content

DISTRIBUSI DAN KELIMPAHAN LARVA IKAN DI KAWASAN PERAIRAN DESA MANGUNHARJO KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 19 Dec 2018; Published: 19 Dec 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Distribusi dan kelimpahan larva ikan sangat bergantung dengan kondisi perairan di dalamnya. Kawasan perairan Desa Mangunharjo merupakan daerah yang unik karena memiliki tiga ekosistem yang berbeda yaitu ekosistem pantai, ekosistem muara, dan ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola distribusi dan kelimpahan larva ikan pada tiga ekosistem yang berbeda di kawasan perairan Desa Mangunharjo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan penentuan titik sampling secara systematic random. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah larva ikan yang tertangkap sebanyak 1.089 individu terdiri dari 7 famili yakni: Ambassidae (260 ind/100m3), Nemipteridae (94 ind/100m3), Engraulidae (424 ind/100m3), Apogonidae (20 ind/100m3), Mugilidae (156 ind/100m3), Gobidae (37 ind/100m3), dan Chanidae (98 ind/100m3). Larva ikan famili Engraulidae tertangkap paling banyak selama dilakukan penelitian. Berdasarkan analisis indeks Morisita, pola distribusi larva ikan adalah acak. Kesimpulan yang dapat diperoleh ialah nilai kelimpahan larva ikan tertinggi terdapat pada ekosistem pantai sebesar 673 ind/100m3 dan terendah terdapat pada ekosistem muara sebesar 188 ind/100m3. Nilai keanekaragaman pada ekosistem pantai, muara, dan mangrove tergolong sedang. Nilai keseragaman di semua ekosistem pengambilan sampel termasuk tinggi. Nilai indeks dominasi pada setiap ekosistem termasuk dalam kriteria nilai yang mendekati 0, yang dapat diartikan tidak ada individu yang mendominasi. Hasil uji Kruskal Wallis untuk nilai kelimpahan larva ikan menunjukkan terdapat perbedaan kelimpahan larva ikan yang nyata di setiap ekosistem. Keterkaitan parameter lingkungan dengan kelimpahan larva ikan yang di uji menggunakan regresi linier berganda menunjukkan nilai korelasi (R) yang termasuk ke dalam kriteria hubungan sedang, untuk nilai determinasi (R2) sebesar 0,131 yang menunjukkan 13,1% kelimpahan ikan dipengaruhi oleh parameter lingkungan.

 

The distribution and abundance of fish larvae depends on the condition of the waters. The waters of Mangunharjo Village are unique because they have three different ecosystems, the first coastal ecosystem, the two estuarine ecosystems, and the last of the mangrove ecosystem. This study aims to determine the distribution patterns and abundance of fish larvae in three different ecosystems in the waters of Mangunharjo Village. The research was conducted on July-August 2017. The research method used the survey, with sistematic random sampling point. The results showed amount of fish larvae caught were 1,089 individuals consisting of 7 families, that is Ambassidae (260 ind/100m3), Nemipteridae (94 ind/100m3), Engraulidae (424 ind/100m3), Apogonidae (20 ind/100m3), Mugilidae (156 ind/100m3), Gobidae (37 ind/100m3), and Chanidae (98 ind/100m3). The most larvae caught on the study is Engraulidae family. Based on the Morisita index analysis, the pattern of fish larvae distribution is random. The conclusion that can be obtained is the highest value of fish larvae abundance found in the coastal ecosystem of 673 ind / 100m3 and the lowest is in the estuary ecosystem of 188 ind / 100m3. The value of diversity in coastal, estuarine and mangrove ecosystems is moderate. The value of uniformity in all sampling ecosystems is high. The value of the dominance index in all ecosystem is included in the criterion of value close to 0, which can be interpreted as no individual dominates. The Kruskal Wallis test results for the fish larvae abundance values indicate that there are differences in fish larva abundance which is evident in each ecosystem. The correlation of environmental parameters with abundance of fish larvae tested using multiple linear regression showed correlation value (R) belonging to intermediate correlation criterion, for determination value (R2) equal to 0,131 showing 13,1% fish abundance influenced by environmental parameter.

Fulltext View|Download
Keywords: Larva ikan; Distribusi dan Kelimpahan; Perairan Desa Mangunharjo

Article Metrics:

  1. Anwar, N. 2008. Karakteristik Fisika Kimia Perairan dan Kaitannya dengan Distribusi serta Kelimpahan Larva Ikan di Teluk Pelabuhan Ratu. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
  2. Dahuri, R. 1992. Strategi penelitian estuari di Indonesia. Pros. Loka. Nas. Peny. Prog. Pen. Bio. Kelautan dan Proses Dinam.Pesisir. UNDIP, Semarang
  3. Dhahiyat, Y., Sinuhaji, dan H. Hamdani. 2003. Struktur Komunitas Ikan Karang di Daerah Transplantasi Karang Pulau Pari Kepulauan Seribu [Community Structure of Coral Reef Fish in the Coral Transplantation Area Pulau Pari Kepulauan Seribu]. Jurnal Ikhtiologi Indonesia. 3 (2):87-94
  4. Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta
  5. Fatah, A. 2014. Mitigasi Dampak Abrasi Air Laut pada masyarakat Petani Tambak Studi Kasus Budidaya Tanaman Mangrove di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Semarang. Institute Agama Islam Negeri Walisongo Seamarang. Semarang
  6. Furchan. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta
  7. Hukom, F. D. 1999. Ekostruktur dan distribusi spasial ikan karang (famili Labridae) di perairan Teluk Ambon. Pros. Lok. Pengelolaan dan Iptek Terumbu Karang Indonesia. Jakarta
  8. Kountur, R. 2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. PPM. Jakarta
  9. Krebs, C. J. 1999. Ecological Method. An Imprint of Addison Wesley Longman, inc, Columbia. 636 p
  10. Leis J.M. dan C. E. Brooke. 2000. The Larvae of Indo-Pacific Coastal Fishes: An Identification Guide to Marine Fish Larvae. Fauna Malesiana; Vol.2. Leiden;Boston;Koln. Brill. 850 p
  11. Leis J M dan D. S. Rennis. 1983. The Larvae of Indo-Pacific Coral Reef Fishes. New South Wales University Press, Sydney and University of Hawaii Press, Honolulu. 269 p
  12. Mutaqin, A.S., M.H. Didcy, Hanin, N.R. Kiki, dan K. Yunita. 2014. Ukuran Kemampuan atau Kesesuaian Model Square (R2). Makalah Analisi Regresi. STIS, Jakarta Odum E P. 1971. Fundamentals of Ecology. Sounders. Toronto
  13. Olii, A. H. 2003. Kajian Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Ichtthyoplankton (Awal Daur Hidup Ikan). Institut Pertanian Bogor
  14. Pirzan, A. M. dan P. R. Pong-Masak. 2008. Hubungan Keragaman Fitoplankton dengan Kualitas Air di Pulau Baulung Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Biodiversitas. Maros: Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. 9 (3):217-221
  15. Riswandha, N. S. 2015. Struktur Komunitas Larva Ikan pada Ekosistem Mangrove dengan Umur Vegetasi yang Berbeda di Desa Timbulsloko Demak. Diponegoro Journal of Maquares managemen of Aquatic Recources. 4 (4) : 164-173
  16. Suryandari, A. 2012. Komposisi, Kelimpahan dan Distribusi Larva Ikan pada Estuaria Pelawangan Timur Segara Anakan, Cilacap. Institut Pertanian Bogor
  17. Suwignyo, P. 1976. Metode dan Teknik Penelitian Bidang Biologi Perairan. Institut Pertanian Bogor. 53 hlm
  18. Wilhm, J. L., and T. C. Doris. 1986. Biologycal Parameter for Water Quality. Bio Science:18
  19. Yanti, T. S. 2010. Perluasan Uji Kruskal Wallis untuk Data Multivariat. Jurnal Statistika, 10 (1) : 43 – 49

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.