skip to main content

PEMANFAATAN MAKROZOOBENTOS SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN LOGAM Pb DAN Cd DI PERAIRAN TELUK SEMARANG

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 19 Dec 2018; Published: 19 Dec 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran Pb dan Cd yang terjadi di perairan Teluk Semarang. Penelitian dilakukan di 2 (dua) stasiun penelitian berbeda yaitu perairan Tambak Lorok (stasiun I) dan perairan Mangunhardjo (stasiun II). Analisa kandungan logam berat pada sedimen dilakukan dengan menggunakan AAS. Perhitungan kandungan bahan organik dilakukan dengan metode Gravimetri. Perhitungan kandungan karbon organik dilakukan dengan mengonversi dari kandungan bahan organik. Karbon merupakan unsur yang dapat mengikat unsur-unsur lain di perairan. Proses identifikasi makrozoobentos dilakukan dengan metode check list. Rata-rata konsentrasi logam berat Pb dan Cd yang didapatkan di stasiun I sebesar 15,709 mg/kg dan <0,004 mg/kg, sedangkan rata-rata konsentrasi logam berat Pb dan Cd di stasiun II sebesar 12,283 mg/kg dan <0,004 mg/kg. Famili makrozoobentos tertinggi yang didapatkan pada kedua stasiun adalah famili Archidae dan Nereidae. Analisa makrozoobentos menghasilkan nilai keanekaragaman pada stasiun I sebesar 1.3008 dan pada stasiun II sebesar 1.00424; nilai keseragaman pada stasiun I sebesar 0.80823 dan pada stasiun II sebesar 0.9141; dan nilai dominasi pada stasiun I sebesar 0.32426 dan pada stasiun II 0.38776. Nilai korelasi antara logam berat dengan karbon organik sebesar 0,632, logam berat dengan kelimpahan makrozoobentos sebesar 0,591, dan karbon organik dengan kelimpahan makrozoobentos sebesar 0,496. Nilai korelasi tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan yang cukup kuat antar ketiga variabel tersebut. Nilai keseragaman makrozoobentos mendekati 1 yang menunjukkan spesies cukup beragam dan tidak terjadi dominasi di kedua stasiun. Nilai keanekaragaman makrozoobentos pada kedua stasiun berada pada nilai 1>a< 3 yang menunjukkan bahwa terjadi pencemaran sedang pada kedua perairan tersebut.

 

This research supposed to know the level of Pb and Cd pollution that occurred in Semarang Bay waters. The research was conducted in 2 (two) different research stations that were in Tambak Lorok (station I) and Mangunhardjo (station II) waters. Analysis of heavy metals in organic contents used AAS. Calculated the organic matter contents used Gravimetri method. Calculated the organic carbon with covertion from organic matter contents. Carbon is an element that can bind other elements in the water. Macrozoobenthos identify processed used check list method. The average concentration of heavy metal of Pb and Cd from station I 15,709 mg/kg and <0,004 mg/kg, and average of heavy metal concentration of Pb and Cd from station II 12,283 mg/kg and <0,004 mg/kg. Macrozoobentos analysis resulted value of diversity in station I was 1.3008 and in station II was 1.00424; uniformity value in station I was 0.80823 and value from station II was 0.9141;  and dominance value from ststion I was 0.32436 and value of dominance from station II was 0.38776. Correlation value between heavy metal and organic carbon is 0,632, heavy metal and macrozoobenthos abundance is 0,591, and organic carbon and macrozoobenthos abundance is 0,496. Those correlation value indicated that there is a relation between the three variables. Uniformity value approached to one (1) that means existence of species good enough diverse and that mean there was no domination in those two (2) stations, and macrozoobenthos diversity’s value in the two (2) stations was 1> a <3 that mean there was indicated moderate pollution in both of research station.

Fulltext View|Download
Keywords: Timbal; Kadmium; Kelimpahan makrozoobentos; Teluk Semarang

Article Metrics:

  1. Adinugroho, M., Subiyanto., dan Haeruddin. 2014. Komposisi dan Distribusi Plankton di Perairan Teluk Semarang. Saintifika 16(2) : 39-48
  2. Aishah, M. A. S., Carolyn P., dan Masni M. A. 2015. Surface Sediment Analysis on Petroleum Hydrocarbon and Total Organic Carbon from Coastal Area of Papar to Tuaran, Sabah. Malaysian Journal of Analytical Sciences vol. 19(2): 318-324
  3. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit: Kanisius
  4. Fitriawan, F. 2010. Analisis Perubahan Mikroanatomi dan Variasi Pola Pita Isozim pada Insang dan Ginjal Kerang Air Tawar Anodonta woodiana terhadap Paparan Logam Berat Kadmium. [Tesis]. Universitas Sebelas Maret
  5. Food and Agriculture Organization [FAO]. 2002. The Living Marine Resources of The Western Central Atlantic Volume 1. Departement of Biological Sciences. Old Dominion University, Nolfolk, Virginia, USA. (diedit oleh Kent E. Carpenter)
  6. Happy, A. R., Masyamsir., dan Y. Dhahiyat. 2012. Distribusi Kandungan Logam Berat Pb dan Cd pada Kolom Air dan Sedimen Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu, Jurnal Perikanan dan kelautan 3(3): 175-182
  7. Kencono, L. C. 2006. Pemanfaatan Kerang Hijau (Perna viridisLinn.) sebagai Bioindikator Pencemaran Logam Timbal (Pb) di Perairan Kamal Muara, Teluk Jakarta. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor
  8. Maslukah, L. 2013. Hubungan antara Konsentrasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn, dengan Bahan Organik dan Ukuran Butir dalam Sedimen di Estuari Banjir Kanal Barat, Semarang. Buletin Oseanografi Marina 2: 55-62
  9. Odum, E. P. 1994. Dasar – Dasar Ekologi Edisi Ketiga. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta
  10. Pamuji, A. 2015. Pengaruh Sedimentasi terhadap Kelimpahan Makrozoobentos di Muara Betahwalang Kabupaten Demak. [Skripsi]. Universitas Diponegoro
  11. Putri, A. M. S. 2016. Hubungan Tekstur Sedimen dengan Kandungan Bahan Organik dan Kelimpahan Makrozoobentos di Muara Sungai Banjir Kanal Timur Semarang. [Skripsi]. Universitas Diponegoro
  12. Sahidin, A., Isdradjat, S., Yusli, W. 2014. Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Pesisir Tangerang, Banten. Depik 3(3): 226-233
  13. Sawestri, S. 2006. Kandungan Logam dalam Tubuh Cacing Laut Namalycastis abiuma (Polychaeta: Nereidae) dari Teluk Jakarta. [Skripsi]. Universitas Sebelas Maret
  14. Suartini, N. M., Sudatri N. W., Pharmawati M., dan A.A.G. Raka Dalem. 2007. Identifikasi Makrozoobentos di Desa Parerenan, Kabupaten Badung, Bali. Ecotrophic 5(1): 41-44
  15. Sudjadi, M., Widjik, I.M., dan Soleh, M. 1971. Penuntun Analisa Tanah. Bagian Kesuburan Tanah. LPT, Bogor
  16. Ulfah, Y., Widianingsih., dan M. Zainuri. 2012. Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Wilayah Morosari Desa Bedono Kecamatan Sayung Demak. Jurnal of Marine Research 1(2); 188-196
  17. Uyanto, S. S. 2009. Pedoman Analisa Data dengan SPSS. Edisi 3. Graha Ilmu. Yogyakarta, hlm. 284

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.