skip to main content

MONITORING PERIKANAN LEMURU DI PERAIRAN SELAT BALI

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan,, Indonesia

2Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 19 Dec 2018; Published: 19 Dec 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Perairan Selat Bali merupakan perairan yang berada diantara Pulau Jawa dan Pulau Bali. Perairan ini memiliki sumber daya perikanan pelagis kecil yang melimpah, terutama ikan lemuru. Pendaratan ikan lemuru di Perairan Selat Bali berpusat di UPT PP (Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan) Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan ukuran kapal, serta alat bantu penangkapan, Catch Per Unit Effort penangkapan, dan pengelolaan  perikanan lemuru di perairan Selat Bali. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Maret – 21 Mei  2017. Metode yang digunakan adalah observatif. Data yang digunakan adalah data produksi ikan lemuru di  UPT PP Muncar dan PPN (Pelabuhan Perikanan Nusantara) Pengambengan dari tahun 1980-2016, data kapal dan alat tangkap dari tahun 2010-2016. Berdasarkan data tersebut, dilakukan perhitungan Maximum Sustainable Yield (MSY) dengan menggunakan model surplus produksi Gordon Scheafer. Jumlah kapal yang digunakan untuk penangkapan ikan lemuru saat ini adalah 326 armada dengan ukuran 10-30 GT (gross ton) yang didominasi oleh kapal ukuran 29/30 GT . Jumlah kapal 10 – 30 GT di Muncar 190 unit, sedangkan di Pengambengan 136 unit. Alat tangkap yang digunakan adalah purse seine dengan jumlah 326 dengan panjang 180 depa ( ± 338 meter) dan mesh size 0,5 inchi, dengan rata – rata kekuatan mesin 120 – 240 PK, lampu 700 - 1200 watt sebanyak 5 – 12 unit / kapal. Nilai CPUE terendah adalah 0,378 ton/trip, dengan rata – rata 3,43 ton/ trip. Nilai MSY yang didapatkan sebesar 25.107,32 ton/tahun, sementara nilai JTB (Jumlah Tangkapan Diperbolehkan) adalah 20.085,86 ton per tahun. Perairan Selat Bali berada dalam otonomi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Bali. Sehingga pada tahun 1977 dikeluarkan Surat Keputusan Bersama Gubernur Jawa Timur, dan Gubernur Bali, untuk mengatur sistem penangkapan ikan di Perairan Selat Bali. Surat Keputusan Bersama ini diperbarui beberapa kali, kemudian dikeluarkan Peraturan Menteri Kelautan Perikanan dan Kelautan Nomor 68 Tahun 2016 tentang Rencana Pengelolaan Perikanan  Ikan Lemuru di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia.  

 

Bali Strait waters is a located between Java Island and Bali Island. This waters has a lot of pelagic fish resources, especially lemuru fish. Lemuru fisheries centered on UPT PP ( Unit Techic Implementers Fisheries Port) Muncar, Banyuwangi Region. This research goals are to knows the amount of  boat and it size, total fishing gears, Catch Per Unit Effort lemuru fisheries on Bali Strait waters, and know the status of lemuru fishings. This research held on 20 Maret – 21 Mei 2017. The method of the research is observative. The data wich used is the data  production of lemuru fishing on UPT PP Muncar and PPN (Archipelago Fisheries Port) Pengambengan on 1980 -2016, boats data and fishing gears on 2010 – 2016. Based on the data, calculating MSY using surplus production model by Gordon Scheafer. Total boats for lemuru fishes are 326 boats, wich sizes 10-30 GT (gross tonnage) and dominated by 29/30 GT . The boats 10 – 30 GT in Muncar 190 units, event on Pengambengan 136 units. Fishing gears using purse seine wich 326 units, width 180 depa ( ± 338 meters) and mesh size 0,5 inchi, wich average powers 120 – 240 PK, lightning 700 - 1200 watt  5 – 12 units / boats. The value of lowest  CPUE is 0,378 ton/trip, with average is 3,43 ton/trip. The value of MSY is 25.107,32 ton/year, and TAC (Total Allowable Catch) is 20.085,86 ton/year. Bali Strait waters under otonomy by East Java and Bali Government. So, in 1977 formed GRC (Government Regulatory Compliance) by East Java and Bali Government to ruled fisheries systems on Bali Strait waters. This GRC renew few times, and then formed Regulation by Minister of Marine and Fisheries number 68 year 2016 about Plans Management Fisheries of Lemuru Fish in Indonesia Region Management.

Fulltext View|Download
Keywords: Sardinella lemuru; Ikan Lemuru; Monitoring; Selat Bali; PPP Muncar; PPN Pengambengan

Article Metrics:

  1. Badrudin. 2015. Analisis Data Catch & Effort untuk Pendugaan MSY. Paper Of Indonesia Marine And Climate Support Project.USAID & KKP
  2. Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi. 2012. Banyuwangi Dalam Angka 2012. Banyuwangi
  3. Diekert, F K. 2010. Growth Overfishing. Paper on International Institute for Fisheries Economics and Tradings Conference. Montpellier
  4. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi. 2003. Laporan Akhir Tahun 2003. Banyuwangi
  5. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali. 2000. Laporan Akhir Tahun 2000. Denpasar
  6. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. 2000. Laporan Akhir Tahun 2000. Surabaya
  7. Fauzi, A. 2010. Ekonomi Perikanan : Teori, Kebijakan,dan Pengelolaan. Gramedia Pustaka Utama. Hal 19. Jakarta
  8. Ghofar A; CP Mathews; IGS Merta; S Salim. 2000. Incorporating The Southern Oscillation Indices To The Management Model Of The Bali Strait Sardinella Fishery. Workshop Fishery and Management of Bali Sardinella (Sardinella lemuru) in Bali Strait. Report of the Indonesia / FAO / Noorway Government Cooperative Programe Papers Presented At The Workshop On The Fishery And Management Of Bali Sardinella (Sardinella Lemuru) In Bali Strait. GCP / INT/ 648/ Nor Fr F-3
  9. Indrawati A. 2000. Studi Tentang Hubungan Suhu Permukaan Laut Hasil Pengukuran Satelit terhadap Hasil Tangkapan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru Bleeker 1853) di Selat Bali (Tesis). Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
  10. Irianto HE dan Indroyono S. 2007. Dukungan Teknologi Penyediaan Produk Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Seminar Nasional Pangan Sedunia. Bogor
  11. Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumber Daya Ikan Laut. 2014. Potensi Perikanan Tangkap Indonesia. Laporan Kerja Akhir Tahun. Jakarta
  12. Marita, IJ; Asriyanto; Purwanto. 2005. Alternatif Pengelolaan Perikanan Lemuru di Selat Bali (The Alternative Management for The Bali Strait Sardine (Lemuru) Fishery).UNDIP Repository.Semarang
  13. Merta IGS; K. Widana; Yunizal; R. Basuki. 2000. Status of the lemuru fishery in Bali Strait Its development and prospects.Workshop Fishery and Management of Bali Sardinella (Sardinella lemuru) in Bali Strait. Report of the Indonesia / FAO / Noorway Government Cooperative Programe Papers Presented At The Workshop On The Fishery And Management Of Bali Sardinella (Sardinella Lemuru) In Bali Strait. GCP / INT/ 648/ Nor Fr F-3
  14. Pasisingi, N. 2011. Model Produksi Surplus untuk Pengelolaan Sumberdaya Rajungan (Portunus pelagicus) di Teluk Banten, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan.Vol 17.IPB
  15. Pauly, D; Alan R.L. 1987. Ecology Of Tropical Fisheries. Academic Press. London
  16. Perdana, TW. 2012. Produktivitas Perikanan Lemuru di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan. Vol 19. IPB
  17. Pelabuhan Perikanan Nusantaran Pengambengan. 2010. Laporan Pertanggung Jawaban PPN Pengambengan
  18. Peraturan Mentri Kelautan dan Perikanan Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Rencana Pengelolaan Perikanan Ikan Lemuru di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia
  19. Saputra, SW. 2009. Dinamika Populasi Ikan Berbasis Riset. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang
  20. Satriya, INB. 2009. Stock Assessment and Dynamics of the Sardinella lemuru (Clupeidae) Resources in the Bali Straits. Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan
  21. Setyohadi, D. 2009. Studi Potensi dan Dinamika Stok Ikan Lemuru (Sardinella Lemuru) Di Selat Bali Serta Alternatif Penangkapannya. Jurnal Ilmiah Perikanan. Vol 11. Unibraw
  22. Setyohadi, D; D.Sutipto; D.G.R.Wiadnya. 1998. Dinamika populasi ikan lemuru (Sardinella lemuru) serta alternatif pengelolaannya. Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Hayati. Lembaga Penelitian Unibraw. Vol 10. Unibraw
  23. Pudjiastuti, S. 2016. Pemberantasan IUU Fishing : Menegakkan Kedaulatan dan Menjaga Keberlanjutan untuk Kesejahteraan Bangsa Indonesia. Pidato Penganugerahan Doktor HC. UNDIP
  24. Susilo, SB. 2009. Kondisi Stok Ikan Perairan Pantai Selatan Jawa Barat. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Jilid 16, Nomor 1: 39-46
  25. Triyono, H. 2013. Metode Penetapan Jumlah Tangkapan Yang Diperbolehkan (JTB) Untuk Berbagai Jenis Sumberdaya Ikan Di WPP-NRI. Fisheries Resources Laboratory. Jakarta Fisheries Univ
  26. Umar, H. 2004. Riset Sumberdaya Manusia. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta
  27. Urfan, R; Max RM; Agus H. 2013. Analisa Sebaran Tangkapan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) Berdasarkan Data Satelit Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a di Perairan Selat Bali. Maquares Vol 2. UNDIP
  28. Utami, Diani P; Iwang, G; Sriati. 2012. Analisis Bioekonomi Penangkapan Ikan Layur Di Perairan Parigi Kabupaten Ciamis. Jurnal Perikanan dan Kelautan.Vol 3. Unpad
  29. Wudianto. 2001. Karakteristik Gerombolan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru Bleeker 1853) di Perairan Selat Bali. Jurnal Penangkapan Perikanan Indonesia. Vol 7
  30. Wujdi, A; Suwarso;Wudianto. 2012. Beberapa Parameter Populasi Ikan Lemuru (Sardinella lemuru, Bleeker 1853) di Perairan Selat Bali. Bawal. Vol 5

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.