skip to main content

PERANAN TATA GUNA LAHAN BAGIAN HULU TERHADAP KESUBURAN PERAIRAN PADA WADUK JATIBARANG, SEMARANG

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan,, Indonesia

2Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 19 Dec 2018; Published: 19 Dec 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Kota Semarang dikenal sebagai kota yang sering mengalami banjir. Pembangunan Waduk Jatibarang merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan banjir di kota Semarang. Tata guna lahan adalah sebuah pemanfaatan lahan dan penataan lahan yang dilakukan sesuai dengan kondisi eksisting alam. Kegiatan manusia dan penggunaan kawasan yang tidak terkendali memberikan pengaruh negatif yang berpotensi menyumbang limbah rumah tangga dan mempengaruhi tingkat kesuburan perairan Waduk Jatibarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tata guna lahan bagian hulu di sekitar Waduk Jatibarang dan mengetahui tingkat kesuburan perairan Waduk Jatibarang. Metode yang digunakan adalah metode survey. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 - 27 September 2017. Penelitian ini dilakukan pada 6 titik sampling di Waduk Jatibarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan bagian hulu Waduk Jatibarang terdiri dari 50 % vegetasi, 20% pemukiman, 25% persawahan,dan 5% tegalan. Karakter fisika dan kimia perairan Waduk Jatibarang tergolong baik. Kandungan DO antara 4,80 – 6,96 mg/l, kandungan nitrat antara 0,64 – 1,10 ppm, total fosfat antara 0,13 – 0,26 ppm, dan klorofil-a antara 2,72 – 4,29 ppm. Indeks TSI Carlson berkisar antara 52,57 – 55,36 menunjukkan status kesuburan perairan eutrofik ringan.

  

Semarang City is known as flooded city. Construction of Jatibarang Reservoir is a solution to solve the flood problem in Semarang city. Land use is a utilization land and land arrangement in accordance of the nature existantion condition. Human activities nearby the waters can lead to the entry of various substances into the aquatic system. Uncontrolled use of the area has a negative effect that potentially contributes to household waste and affect the water thropic level. The purpose of this study is to identify the upstream of land use in Jatibarang Reservoir and to know Water Thropic State at Jatibarang Reservoir. Research reference is using survey method. The research was conducted on 15 – 27  September 2017. This research was conducted on six sampling points, the scope of land studied by upstream area in Jatibarang Reservoir with percentage of 50% vegetation, 20% settlement, 25% rice field, and 5% moor. Physical and chemical character of Waters of Jatibarang Reservoir are good. DO content between 4,80 - 6,96 mg / l, nitrate content between 0,64 - 1,10 ppm, total phosphate between 0,1305 - 0,2695 ppm , and chlorophyll-a between 2,72 – 4,29 ppm. The Carlson TSI index ranged from 52,57 to 55,93 indicates the mild eutrophic water thropic state.
Fulltext View|Download
Keywords: Tata Guna Lahan; Kesuburan Perairan; Waduk Jatibarang

Article Metrics:

  1. Basmi, H.J. 2000. Planktonologi: plankton sebagai indikator kualitas perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. 8(2): 77-88
  2. Carlson RE. 1977. A trophic state index for lakes. Limnology and Oceanography. 22(2): 361 369
  3. Effendi. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius, Yogyakarta, 257 hlm
  4. Hardiyanto, Rizky, Henhen Suherman, Rusky Intan Pratama. 2012. Kajian Produktivitas Primer Fitoplankton di Waduk Saguling, Desa Bongas Dalam Kaitannya Dengan Kegiatan Perikanan. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3 (4): 51 – 59
  5. Harsono, Eko. 2011. Kajian Hubungan Antara Fitoplankton dengan Kecepatan Arus Air Akibat Operasi Waduk Jatiluhur. Jurnal Biologi Indonesia. 7 (1): 99 – 120
  6. Hutagalung, H. P., Rozak, A. 1997. Metode analisis air laut, sedimen dan biota laut. LIPI. Buku 2, Jakarta. 223p
  7. [KLH] Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia .2004. Baku mutu air laut untuk biota laut. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut. KLH. Jakarta
  8. Mulyadi. A. 1999. Pertumbuhan dan Daya Serap Nutrien dari Mikroalgae yang Terpelihara pada Limbah Domestik. Jurnal natur Indonesia (II). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Riau. Riau
  9. Paramitha, Amanda. 2014. Studi Klorofil-a di Kawasan Perairan Belawan Sumatera Utara. (Skipsi). Medan: Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara
  10. Poppo, A., Mahendra, M.S., dan Sundra, K.I. 2007. Studi Kualitas Perairan Pantai di Kawasan Industri Perikanan. Dinas Pengambengan.Kecamatan Negara. Kabupaten Jembrana. Jurnal. Unud. Bali
  11. Shaleh, F. R., Kadarwan S. dan Sigid H. 2014. Kualitas Air dan Status Kesuburan Perairan Waduk Sempor, Kebumen. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 19 (3): 169 - 173
  12. Susanti, I. T., Setia B. S. dan Sudarno. 2012. Status Trofik Waduk Manggar Kota Balikpapan dan Strategi Pengelolaannya. Jurnal Presipitasi. 9 (2): 72 – 78
  13. Syamiazi, Fauzi Dwi Noor, Saifullah, Forcep Rio Indaryanto. 2015. Kualitas Air di Waduk Nadra Kerenceng Kota Cilegon Provinsi Banten. Jurnal Akuatik. VI (2): 161 – 169
  14. Widayanti, Rina. 2010. Formulasi Model Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Angkatan Kota di Kota Depok

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.