skip to main content

PERUBAHAN TUTUPAN TERUMBU KARANG DITINJAU DARI BANYAKNYA WISATAWAN DI TANJUNG GELAM KEPULAUAN KARIMUNJAWA MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 8 OLI

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 19 Dec 2018; Published: 19 Dec 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Terumbu karang merupakan salah satu sumberdaya pesisir dan lautan yang mempunyai produktifitas dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Keberadaan terumbu karang banyak memberikan pengaruh pada masyarakat Karimunjawa, sebagai panorama alam yang menarik untuk kegiatan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan wisata, tingkat sensitifitas dan kondisi terumbu karang serta perubahan luasanya di kawasan Tanjung Gelam. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 bertempat di kawasan pemanfaatan bahari Tanjung Gelam, Kepulauan Karimunjawa Jepara. Metode pengukuran sensitifitas mengacu pada pengukuran kerentanan ekosistem terumbu karang parameter pengamatan yang diambil yaitu kondisi tutupan karang hidup, kerapatan terumbu karang, kelimpahan ikan, tipe pertumbuhan terumbu karang, status perlindungan, spesies yang dilindungi, dan kelandaian. Kuesisoner digunakan untuk mengetahu respon dan prilaku wisatawan pada kawasan tanjung gelam dengan jumlah responden yang diambil yaitu 25 wisatawan, 10 pedagang dan 10 operator wisata. Pengolaan citra satelit menggunakan transformasi Lyzenga. Hasil penelitian menunjukkan perkembangan wisata di Kepulauan karimunjawa dari tahun 2014-2016 mencapai kenaikan sebanyak 39.178 orang, sedangkan tingkat sensitifitas ekosisitem terumbu karang di kawasan tanjung gelam berada pada kategori rendah dengan nilai 2,14, dengan kondisi tutpan karang hidup pada kriteria rusak buruk dengan nilai rata rata 10,28% dan perubahan luasan tutupan terumbukarang di Tanjung Gelam didapatkan perubahan luasan habitat terumbu karang yang berkurang sebesar 4,22 Ha dari tahun 2015-2017.

 

Coral reefs are one of the coastal and ocean resources that have high productivity and biodiversity. The existence of coral reefs give much influence to the people of Karimunjawa, as an interesting natural panorama for tourism activities. This research aims to determine the level of tourism development, the level of sensitivity and condition of coral reefs and changes in the area of Tanjung Gelam. The research was conducted in August 2017 located in Tanjung Gelam marine utilization area, Karimunjawa island of Jepara. Methods of measurement of sensitivity include the measurement of living coral cover conditions, coral reef density, fish abundance, coral growth type, protection status, protected species, and cleverness. Questionnaires are used to find out the responses and behavior of tourists in the region of Tanjung Pinam with the number of respondents taken are 25 tourists, 10 merchants and 10 tour operators. Satellite image managers use the Lyzenga transformation. The results showed that the development of tourism in Karimunjawa Islands from 2014-2016 reached as much as 39,178 people, while the level of coral reef ecosystem sensitivity in the region of Tanjung Pinang was in the low category with a value of 2.14, with the living coral study on badly damaged criteria with value the average of 10.28 and the change of cover area in Tanjung Gelam found a change in coral reef habitat area which decreased by 4.22 Ha from 2015-2017 year.

Fulltext View|Download
Keywords: Terumbu karang; Sensitifitas; transformasi Lyzenga; Karimunjawa

Article Metrics:

  1. Alfi, S. dan Daniel, A. M. 2013. Perbandingan Kondisi Terumbu Karang Selama Tiga Tahun Terahir pada Perairan Taka Malang dan Tanjung Gelam Kepulauan Karimunjawa. Prosiding Seminar Nasional Tahunan ke-V Hasil-Hasil Penenlitian Perikanan dan Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Diponegoro. Semarang
  2. [BPS] Kabupaten Jepara. 2014. Jepara Dalam Angka 2014, BPS Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah
  3. ___________________¬. 2015. Jepara Dalam Angka 2015, BPS Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah
  4. ___________________¬. 2015. Jepara Dalam Angka 2015, BPS Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah
  5. [BTNKJ] Balai Taman Nasional Karimunjawa. 2004. Penataan Zonasi Taman Nasional Karimunjawa Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Balai Taman Nasional Karimunjawa. Semarang, 56 p
  6. _______________________________________. 2012. Rehabilitasi Terumbu Karang di Taman Nasional Karimunjawa Tahun 2012. Kementrian Kehutanan, Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 24 p
  7. Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
  8. Damayanti, Reina. 2012. Pemetaan Terumbu Karang di Perairan Pulau Tabuhan Kab. Banyuwangi Menggunakan Citra Satelit Quickbird. Program Studi Ilmu Kelautan Trunojoyo. Madura
  9. English, S. Wilkinson, C.R. and Baker, V.J. 1994. Survey Manual for Tropical Marine Resources. Australian In-stitute of Marine Science. Town-sville. 368p
  10. Fandeli, C., M. Baiquni & Wijaya. 2009. Pengembangan Ekowisata Bahari Pulau Kecil Perbatasan Berbasis Masyarakat di Pulau Weh Sabang. Yogyakarta: Pusat Studi Pariwisata UGM
  11. Hall, C. 2001. Trends in Ocean and Coastal Tourism:The End of The Last Frontier? Ocean & Coast. Manag. 44:601-618. Doi : 10.1016/ S0964-5691(01)00071
  12. Juhasz, A., E. Ho, E. Bender & P. Fong. 2010. Does Use of Tropical Beaches by Tourist and Island Resident Result in Damage to Fringing Coral Reef A Case Study in Moorea French Polynesia. Mar. Poll. Bull. 60:2251-2256
  13. Kartawijaya, T., R. Prasetia. Ripanto & Jamaludin. 2011. Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Taman Nasional Karimunjawa. Bogor. 22p: Wildlife Conservation Society - Indonesia Program
  14. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jendral Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosisitem Balai Taman Nasional Karimunjawa. 2017.Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa Tahun 2016. Semarang
  15. Lasagna, R., G. Gnone, M. Taruffi, C. Morri, C. N. Bianchi, V. Parravicini, and S. Lavorano. S. 2014. A New Synthetic Index to Evaluate Reef Coral Condition, Ecological Indicators, 40: 1-9
  16. Mulyana, Y. 2006. Pedoman Pelaksanaan Transplantasi Karang. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta
  17. Munasik, 2009. Konservasi terumbu Karang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang 117 hal
  18. Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia. Jakarta
  19. Odum, E. P. 1979. Fundamental of Ecology. Third Edition, W.B. Saunders Company. Toronto Florida
  20. Pardede, S.Sukmaraharja, A. R. T. Fakhrizal, S. Efin, M. Azhar, M. dan Muhidin. 2016. Laporan Teknis: Monitoring Ekosisitem Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa 2016. Wildlife Conservation Society. Bogor
  21. Suhery, N. Ario, D. Dan Hefni, E. 2017. Indeks Kerentanan Ekosisitem Terumbu Karang Terhadap Tumpahan Minyak:Kasus Pulau Pramuka dan Pulau Belanda di Kepulauan Seribu. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol. 9 (1) : 67-90
  22. Sulisyati, R. Erny, P. Lies, R.WF. dan Chafid, F. 2014. Karakteristik Terumbu Karang di Zona Pemanfaatan Wisata Taman Nasional Karimunjawa. Ilmu kelautan. Vol. 19(3): 139-148
  23. Supriharyono. 2017. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis (edisi 3). Pustaka Belajar. Yogyakarta
  24. Susana, T. 2005. Kualitas Zat Hara Perairan Teluk Lada, Banten. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia : 59-67
  25. [UNEP] United Nation Environment Protection, 1993. Penagamatan Terumbu karang dalam perubahan. Ilmu Kelautan. Australia
  26. Webler, T. and K. Jakubowski. 2016. Mitigating Damaging Behaviors of Snorklers to Coral Reefs in Puerto Rico Though a Pre-Trip Media-Based Intervention. Biological Coservation, 197:223-228

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.