Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JNC6600, author = {Atika Khiqmah and Muhammad Sulchan}, title = {ASUPAN GULA SEDERHANA DAN SERAT SERTA KADAR GLUKOSA DARAH PUASA (GDP) SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENINGKATAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP) PADA REMAJA OBESITAS DENGAN SINDROM METABOLIK}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {3}, number = {3}, year = {2014}, keywords = {gula sederhana, serat, Glukosa Darah Puasa (GDP), C-reactive protein (CRP), remaja obesitas, sindrom metabolik}, abstract = { Latar Belakang : Prevalensi sindrom metabolik pada remaja meningkat bersamaan dengan peningkatan prevalensi obesitas. Berdasarkan Riskesdas 2013, obesitas pada remaja usia 16-18 tahun meningkat dibandingkan tahun 2010, yaitu dari 1,4% menjadi 1,6%. Penelitian tahun 2005 di Semarang menunjukkan 31,6% remaja obesitas memenuhi kriteria sindrom metabolik. Sindrom metabolik merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus tipe 2. Prediktor untuk mengetahui risiko penyakit tersebut adalah peningkatan kadar C-reactive protein (CRP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asupan gula sederhana dan serat serta kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) sebagai faktor risiko peningkatan CRP pada remaja obesitas dengan sindrom metabolik. Metode : Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Semarang dengan desain penelitian cross sectional. Subyek dipilih berdasarkan kriteria inklusi, yaitu berusia 15-18 tahun, obesitas dan obesitas sentral. Subyek dikatakan sindrom metabolik jika memenuhi ≥3 faktor risiko dan pra sindrom jika memenuhi ≤2 faktor risiko, yaitu lingkar pinggang ≥persentil ke-90, tekanan darah sistolik dan/atau diastolik ≥persentil ke-90, kadar GDP ≥110 mg/dL, kadar trigliserida ≥110 mg/dL, atau kadar HDL <40 mg/dL. Asupan gula sederhana dan serat menggunakan metode Food Frequency Questionnaire (FFQ), kadar GDP menggunakan metode enzymatic colorimetric, dan kadar CRP menggunakan metode aglutinasi. Uji hubungan menggunakan uji Pearson dan Spearman. Nilai Ratio Prevalens (RP) untuk menghitung besar risiko asupan gula sederhana dan serat serta kadar GDP pada peningkatan kadar CRP. *) Penulis Penanggungjawab Hasil : Prevalensi sindrom metabolik pada remaja obesitas sebesar 15,2%. Sindrom metabolik hanya ditemukan pada subyek laki-laki (21,27%). Frekuensi perempuan dengan kadar CRP tinggi lebih tinggi dibandingkan laki-laki (53,8%).Terdapat hubungan bermakna asupan gula sederhana (p=0,024) dan serat (p=0,034) dengan kadar CRP tinggi. Nilai RP untuk asupan gula sederhana dan serat serta kadar GDP berturut-turut adalah 2,1; 3,7; dan 1,1. Simpulan : Asupan gula sederhana yang tinggi, asupan serat yang rendah, dan kadar GDP >81,5 mg/dL merupakan faktor risiko peningkatan kadar CRP pada remaja obesitas dengan sindrom metabolik, dengan besar risiko berturut-turut adalah 2,1 kali, 3,7 kali, dan 1,1 kali. }, issn = {2622-884X}, pages = {386--395} doi = {10.14710/jnc.v3i3.6600}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/6600} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Prevalensi sindrom metabolik pada remaja meningkat bersamaan dengan peningkatan prevalensi obesitas. Berdasarkan Riskesdas 2013, obesitas pada remaja usia 16-18 tahun meningkat dibandingkan tahun 2010, yaitu dari 1,4% menjadi 1,6%. Penelitian tahun 2005 di Semarang menunjukkan 31,6% remaja obesitas memenuhi kriteria sindrom metabolik. Sindrom metabolik merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus tipe 2. Prediktor untuk mengetahui risiko penyakit tersebut adalah peningkatan kadar C-reactive protein (CRP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asupan gula sederhana dan serat serta kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) sebagai faktor risiko peningkatan CRP pada remaja obesitas dengan sindrom metabolik.
Metode : Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Semarang dengan desain penelitian cross sectional. Subyek dipilih berdasarkan kriteria inklusi, yaitu berusia 15-18 tahun, obesitas dan obesitas sentral. Subyek dikatakan sindrom metabolik jika memenuhi ≥3 faktor risiko dan pra sindrom jika memenuhi ≤2 faktor risiko, yaitu lingkar pinggang ≥persentil ke-90, tekanan darah sistolik dan/atau diastolik ≥persentil ke-90, kadar GDP ≥110 mg/dL, kadar trigliserida ≥110 mg/dL, atau kadar HDL <40 mg/dL. Asupan gula sederhana dan serat menggunakan metode Food Frequency Questionnaire (FFQ), kadar GDP menggunakan metode enzymatic colorimetric, dan kadar CRP menggunakan metode aglutinasi. Uji hubungan menggunakan uji Pearson dan Spearman. Nilai Ratio Prevalens (RP) untuk menghitung besar risiko asupan gula sederhana dan serat serta kadar GDP pada peningkatan kadar CRP.
*)Penulis Penanggungjawab
Hasil : Prevalensi sindrom metabolik pada remaja obesitas sebesar 15,2%. Sindrom metabolik hanya ditemukan pada subyek laki-laki (21,27%). Frekuensi perempuan dengan kadar CRP tinggi lebih tinggi dibandingkan laki-laki (53,8%).Terdapat hubungan bermakna asupan gula sederhana (p=0,024) dan serat (p=0,034) dengan kadar CRP tinggi. Nilai RP untuk asupan gula sederhana dan serat serta kadar GDP berturut-turut adalah 2,1; 3,7; dan 1,1.
Simpulan : Asupan gula sederhana yang tinggi, asupan serat yang rendah, dan kadar GDP >81,5 mg/dL merupakan faktor risiko peningkatan kadar CRP pada remaja obesitas dengan sindrom metabolik, dengan besar risiko berturut-turut adalah 2,1 kali, 3,7 kali, dan 1,1 kali.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats