skip to main content

FORMULASI SNACK BAR BERBAHAN DASAR TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG KACANG MERAH SEBAGAI MAKANAN SELINGAN BAGI ATLET

Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo, Indonesia

Received: 16 Nov 2020; Published: 31 Jul 2021.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Pemberian karbohidrat yang tepat dapat menunjang performa dan kapasitas latihan atlet. Penelitian menunjukkan asupan gizi atlet Indonesia sebagian besar masih di bawah kebutuhan. Snack bar dapat dijadikan makanan selingan padat gizi dan energi bagi atlet. Modifikasi snack bar dengan tepung mocaf dan tepung kacang merah dapat menghasilkan produk olahan tinggi energi dan karbohidrat.

Tujuan: menganalisis tingkat kesukaan dan proksimat snack bar berbahan dasar tepung mocaf dan tepung kacang merah.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain ekperimental dalam bidang food production. Formulasi snack bar yaitu perbandingan tepung mocaf dan tepung kacang merah yaitu formula SB1(75%:25%), SB2 (50%:50%), dan SB3 (25%:75%). Uji tingkat kesukaan dilakukan kepada 33 orang panelis agak terlatih. Analisis data uji tingkat kesukaan menggunakan uji beda Kruskal Walliss dilanjutkan uji Mann Whitney menggunakan aplikasi di komputer dengan tingkat kepercayaan 95% atau α=5%. Analisis proksimat yang dilakukan meliputi kadar karbohidrat, kadar protein, kadar lemak, dan kandungan serat.

Hasil: Uji tingkat kesukaan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan aroma (p=0,025) dan tekstur (p=0,025) diantara ketiga formulasi, namun tidak ada perbedaan dari kompoenen rasa (p=0,854) dan warna (p=0,470). Formula terbaik adalah snack bar formula SB2 karena memiliki nilai rerata tertinggi pada tiga komponen uji tingkat kesukaan. Kandungan zat gizi snack bar formula SB2 per 100 gram yaitu 434,68+22,30 kkal, 79,1+9,46 g karbohidrat, 7,86+1,04 g protein dan 10,59+1,51 g lemak.

Simpulan: Formulasi snack bar dengan perbandingan tepung mocaf 50% dan tepung kacang merah 50%  merupakan formulasi terbaik dan memenuhi kriteria sports foods sebagai makanan selingan bagi atlet.

Fulltext View|Download
Keywords: Snack bar; Mocaf; Kacang merah; Atlet

Article Metrics:

  1. Penggalih MHST, Niamilah I, Pratiwi D. Asupan Makan Atlet. Dalam Penggalih MHST, Dewinta MCN, Pratiwi D, Solichah KM, Niamilah I. Gizi Olahraga 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2019
  2. Galloway SDR, Lott MJE, Toulouse LC. Preexercise carbohydrate feeding and high-intensity exercise capacity: Effects of timing of intake and carbohydrate concentration. Int J Sport Nutr Exerc Metab. 2014;24(3):258–66
  3. Maughan RJ. Volume VII of the Encyclopaedia of Sports Medicine an Ioc Medical Commission Publication in Collaboration With the International Federation of Sports Medicine. Vol. VII, Nutrition in Sport. 2000
  4. Kerksick CM, Arent S, Schoenfeld BJ, Stout JR, Campbell B, Wilborn CD, et al. International society of sports nutrition position stand: Nutrient timing. J Int Soc Sports Nutr. 2017;14(1):1–21
  5. Jeukendrup A. A step towards personalized sports nutrition: Carbohydrate intake during exercise. Sport Med. 2014; 44(Supp1): 25-33
  6. Penggalih MHST, Hutiyati E. Gaya hidup, status gizi dan stamina atlet pada sebuah klub sepakbola. Ber Kedokt Masy. 2007;23(4):192–9
  7. Pertiwi AB, Murbawani EA. Pengaruh asupan makan ( energi , karbohidrat, protein, dan lemak) terhadap daya tahan jantung paru ( vo 2 maks ) atlet sepak bola. Journal of Nutrition College. 2012;1(1): 199-208
  8. Setiowati A. Hubungan indeks massa tubuh , persen lemak tubuh , asupan zat gizi dengan kekuatan otot. Media Ilmu Keolahragaan Indones. 2014;4(1): 32-38.
  9. Kagawa M, Kobata T, Ishida R, Nakamura K. Physical and nutritional status of professional japanese futsal players. Austin J Nutr food Sci. 2014;2(6):2–6
  10. Ho LH, Tang JYH, Mazaitul Akma S, Mohd Aiman H, Roslan A. Development of novel “energy” snack bar by utilizing local Malaysian ingredients. Int Food Res J. 2016;23(5):2280–5
  11. Masniah M, Yusuf Y. Potensi ubi kayu sebagai pangan fungsional. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. 2013;580–7
  12. Arwin et al. Kajian penilaian organoleptik dan nilai gizi snack bar berbasis tepung beras merah dan kacang merah (Phaseolus Vulgaris L) sebagai makanan selingan yang berserat tinggi. Jurnal sains dan Teknologi Pangan. 2018;3(2):1152–62
  13. Pratama W, Anugrah RM, Pontang GS. Daya terima snack bar rendah energi tinggi serat berbahan dasar tepung mocaf dan tepung kacang merah. Jurnal Gizi dan Kesehatan. 2020; 12(1): 45-51
  14. Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia; 2009
  15. Hastuti RA, Afifah DN. Analisis aktivitas antioksidan, analisis kandungan gizi, uji organoleptic, snack bar sesame seed dan tepung labu kuning sebagai alternatif makanan selingan dengan tinggi antioksidan. Journal of Nutrition College. 2019; (8) 4: 219-230
  16. Yulifianti R, Ginting E. Karateristik tepung mocaf dari beberapa varietas ubi kayu. Prosiding Seminar Hasil Pertanian Aneka Kacang Dan Umbi. 2011: 621-629
  17. Pangastuti, HA, Affandi DR, Ishartani D. Karakteristik sifat fisik dan kimia tepung kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dengan beberapa perlakuan pendahuluan. Jurnal Teknosains Pangan. 2013;2(1)
  18. Ismayasari AA. Studi eksperimen pembuatan enting-enting dengan bahan dasar kedelai sebagai bahan pengganti kacang tanah. Food Science and Culinary Education Journal. 2014; 3(1): 56-65
  19. Diniyah N, Wahyu F, Subagio A. Karakteristik Tepung Premiks Berbahan Mocaf (Modified Cassava Flour) Dan Maizena Pada Pembuatan Cookies Green Tea. Jurnal Pangan Dan Agroindustri. 2019 (7)3: 25-36
  20. Martinez-Sanz JM, Menal-Puey S, Sospedra I, Russolillo G, Norte A, Marques-Lopes I. Development of a sport food exchange list for dietetic practice in sport nutrition. Nutrients. 2020; 12: 2403
  21. Maughan RJ, Burke LM, Divorak J, Larson-Meyer DE, Peeling P, Phillips SM, et al. IOC consensus statement: dietary supplements and the high-performance athlete. Br J Sports Med: 2018; 0: 1-17
  22. Casazza GA, Tovar AP, Richardson CE, Cortez AN, Davis BA. Energy availability, macronutrient intake, and nutritional supplementation for improving exercise performance in endurance athlete. American College of Sports Medicine. 2018; (17)6: 215-223
  23. Jabeen S, Nuzhat H, Sameen A, Zia MA. Formulation and characterization of protein-energy bars prepared by using dates, apricots, cheese and whey protein isolate.Food science and technology. 2020: 1-11
  24. Tiwari P, Agrahari K, Jaiswal M, Singh A. Standardization and development of different types of energy bars. Internasional Journal of Home Science. 2017; (3)1: 370372
  25. Kaviani M, Chilibeck PD, Gall S, Jochim J, Zello GA. The effect of low- and high-GIicemics Index sport nutrition bar on metabolism and performance in recreational soccer players. Nutrients. 2020;(12):982
  26. Burke LM, Hamley JA, Wong SHS, Jeukendrup AE. Carbohydrate for training and competition. Journal of Sports Sciences. 2011;29(S1):17-27
  27. Van Loon LJC. Is There a Need for Protein Ingestion During Exercise? Sports Medicine. 2014:44(Suppl):105-111
  28. Rager L, et al. International Society of Sports Nutrition Position Stand: Protein anda Exercise. Journal of the International Society of Sports Nutrition. 2017:14-20
  29. Lyudinina AY, Ivankova GE, Bojko ER. Priority use of medium-chain fatty acids during high-intensity exercise in cross-country skiers.Journal of the International Society of Sports Nutrition. 2018: 15-57
  30. Lukaski HC. Recommended proportions of carbohydrates to fats to proteins in diets. Dalam Driskell JA. Sport Nutrition: Protein and Fat. New York: CRC Press Taylor & Francis Group 2007: 362-363
  31. Kemenkes RI. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.