skip to main content

Pengaruh Faktor Jenis Kelamin dan Status Gizi terhadap Satiety pada Diet Tinggi Lemak

11. Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro;, Indonesia

22. Departemen Gizi dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

3Departemen Gizi dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

4 Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Indonesia

View all affiliations
Received: 12 Nov 2018; Published: 19 Nov 2018.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Obesitas menjadi salah satu permasalahan di berbagai satiety, gender differences negara termasuk Indonesia. Prevalensi obesitas terus meningkat setiap tahunnya serta dapat menjadi sinyal munculnya penyakit-penyakit non infeksi. Faktor diet yaitu pemilihan jenis makanan yang kurang sesuai dengan prinsip gizi seimbang dapat menjadi penyebab obesitas. Komponen makronutrien berbeda dapat menghasilkan efek yang berbeda terhadap satiety.Sehingga, strategi pemilihan makanan dengan zat gizi yang tepat dapat mengurangi resiko obesitas.Selain itu, faktor lain seperti jenis kelamin dan status gizi mungkin juga dapat mempengaruhi tingkat satiety.Tujuan: Mengetahui pengaruh faktor jenis kelamin dan status gizi terhadap satiety pada intervensi diet tinggi lemak.

Metode:Desain penelitian eksperimental dengan rancangan pre-postgroup yang membandingkan efek satiety pada 3 jenis diet isokalori: tinggi lemak SFA (minyak kelapa sawit), tinggi lemak MUFA (minyak kanola), dan tinggi lemak PUFA (minyak kacang kedelai).Subjek penelitian 23 orang berusia 18 tahun keatas yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Komponen satiety diukur dengan menggunakan kuesioner VAS (Visual Analogue Scale). Status gizi ditentukan dengan menggunakan indeks IMT Asia Pasifik.

Hasil:Terdapat perbedaan tingkat satiety antara subjek perempuan dan laki-laki. Penurunan tingkat hunger (p=0,016) danPFC (p=0,024) pada subjek perempuan lebih tinggi dibandingkan pada subjek laki-laki. Peningkatan nilai fullness pada subjek perempuan lebih besar dibandingkan pada laki-laki (p<0,001). Sementara tingkat satiety pada kelompok berat badan normal dan kelompok obesitas serupa.

Simpulan:Tingkat satiety pada intervensi diet tinggi lemak dipengaruhi olehperbedaan jenis kelamin, sedangkan pengaruh status gizi tidak terlihat.

Fulltext View|Download
Keywords: satiety, perbedaan jenis kelamin, status gizi, diet tinggi lemak

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.