Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JNC2107, author = {Ardiati Setianingsih and Martha Irene Kartasurya}, title = {HUBUNGAN STATUS VEGETARIAN DENGAN DERAJAT SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA REMAJA}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {2}, number = {1}, year = {2013}, keywords = {sindrom pramenstruasi; vegetarian; vitamin B6; magnesium; serat}, abstract = { Latar Belakang : Sebagian remaja sudah mulai menerapkan diet vegetarian. Diet vegetarian yang kaya akan serat, magnesium dan vitamin B6 berhubungan dengan sindrom pramenstruasi. Sindrom pramenstruasi pada remaja dapat menghambat aktivitas sosial dan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan derajat sindrom pramenstruasi dengan status vegetarian pada remaja. Metode : Desain penelitian adalah cross sectional . Subjek terdiri dari 22 remaja vegetarian dan 22 remaja non-vegetarian yang dipilih secara purposive . Variabel dependen adalah sindrom pramenstruasi, variabel independen adalah status vegetarian. Variabel perancu adalah riwayat sindrom pramenstruasi keluarga dan aktivitas fisik. Data sindrom pramenstruasi, aktivitas fisik, dan riwayat keluarga diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Data asupan serat, magnesium, dan vitamin B6 diperoleh dengan Semi Quantitativ e Food Frequency . Perbedaan sindrom pramenstruasi, magnesium, vitamin B6 diuji menggunakan uji Mann-Whitney, riwayat sindrom pramenstruasi keluarga dan aktivitas fisik diuji menggunakan uji fisher-exact . Uji ancova digunakan untuk mengontrol variabel perancu. Hasil : Tidak terdapat perbedaan skor sindrom pramenstruasi ( p =0,274) antara remaja vegetarian (12,5±11,1) dan nonvegetarian (17±9,3). Tidak terdapat perbedaan asupan serat ( p =0,133), magnesium ( p =0,372), vitamin B6 ( p =0,621) antara remaja vegetarian dan non-vegetarian. Ada perbedaan riwayat sindrom pramenstruasi keluarga ( p =0,004) pada kelompok vegetarian (0%) dan nonvegetarian (36,4%). Tidak ada perbedaan aktivitas fisik ( p =0,698) antara remeja vegetarian dan nonvegetarian. Setelah dikontrol dengan riwayat sindrom pramenstruasi keluarga, skor sindrom pramenstruasi tetap tidak berbeda (15,4±2,3) untuk vegetarian dan nonvegetarian (16,5±2,3). Simpulan : Tidak ada hubungan sindrom pramenstruasi antara vegetarian dan nonvegetarian sebelum dan sesudah dikontrol oleh riwayat sindrom pramenstruasi keluarga. }, issn = {2622-884X}, pages = {126--133} doi = {10.14710/jnc.v2i1.2107}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/2107} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Sebagian remaja sudah mulai menerapkan diet vegetarian. Diet vegetarian yang kaya akan serat, magnesium dan vitamin B6 berhubungan dengan sindrom pramenstruasi. Sindrom pramenstruasi pada remaja dapat menghambat aktivitas sosial dan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan derajat sindrom pramenstruasi dengan status vegetarian pada remaja.
Metode : Desain penelitian adalah cross sectional. Subjek terdiri dari 22 remaja vegetarian dan 22 remaja non-vegetarian yang dipilih secara purposive. Variabel dependen adalah sindrom pramenstruasi, variabel independen adalah status vegetarian. Variabel perancu adalah riwayat sindrom pramenstruasi keluarga dan aktivitas fisik. Data sindrom pramenstruasi, aktivitas fisik, dan riwayat keluarga diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Data asupan serat, magnesium, dan vitamin B6 diperoleh dengan Semi Quantitative Food Frequency. Perbedaan sindrom pramenstruasi, magnesium, vitamin B6 diuji menggunakan uji Mann-Whitney, riwayat sindrom pramenstruasi keluarga dan aktivitas fisik diuji menggunakan uji fisher-exact. Uji ancova digunakan untuk mengontrol variabel perancu.
Hasil : Tidak terdapat perbedaan skor sindrom pramenstruasi (p=0,274) antara remaja vegetarian (12,5±11,1) dan nonvegetarian (17±9,3). Tidak terdapat perbedaan asupan serat (p=0,133), magnesium (p=0,372), vitamin B6 (p=0,621) antara remaja vegetarian dan non-vegetarian. Ada perbedaan riwayat sindrom pramenstruasi keluarga (p=0,004) pada kelompok vegetarian (0%) dan nonvegetarian (36,4%). Tidak ada perbedaan aktivitas fisik (p=0,698) antara remeja vegetarian dan nonvegetarian. Setelah dikontrol dengan riwayat sindrom pramenstruasi keluarga, skor sindrom pramenstruasi tetap tidak berbeda (15,4±2,3) untuk vegetarian dan nonvegetarian (16,5±2,3).
Simpulan : Tidak ada hubungan sindrom pramenstruasi antara vegetarian dan nonvegetarian sebelum dan sesudah dikontrol oleh riwayat sindrom pramenstruasi keluarga.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats