skip to main content

Gambaran Konsumsi Asam Lemak Trans di Pedesaan

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 20 Jul 2017.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Perubahan gaya hidup seperti konsumsi asam lemak trans terutama di pedesaan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk melihat konsumsi asam lemak trans di pedesaan.

Metode: Penelitian deskriptif semi-kualitatif dilakukan di Desa Watuagung dengan 68 sampel ibu rumah tangga usia 30-55 tahun yang diambil secara cluster sampling. Asam lemak trans diukur dengan FFQ semi-kuantitatif, dihitung dalam persentase asam lemak trans dari total energi dan dibandingkan dengan rekomendasi WHO 2008. Analisis data menggunakan uji statistik deskriptif.

Hasil: Rerata konsumsi asam lemak trans sebesar 0,38±0,3% dari total energi. Kelompok asam lemak trans yang sering di konsumsi adalah olahan gorengan 0,27% dari total energi dengan frekuensi  konsumsi 1-4 kali/minggu (78%). Sumber asam lemak trans yang paling banyak tersedia adalah kelompok olahan gorengan (6-8 jenis). Pengetahuan asam lemak trans dalam kategori kurang (53%), subjek tidak pernah mendengar promosi dan iklan (63%), dan semua aspek pemilihan makan terkait asam lemak trans dianggap penting.

Simpulan: Konsumsi sumber asam lemak trans di pedesaan tidak melebihi batas maksimal dari WHO yaitu kurang dari 1% dari total energi. Kelompok sumber asam lemak trans yang sering dikonsumsi adalah olahan gorengan.
Fulltext View|Download
Keywords: konsumsi, asam lemak trans, pedesaan

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.